35. Mulai cemburu?

29 2 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen!


Happy Reading 🌻

___________________________________

Perlahan, dia menyadari bahwa ternyata dia juga menyimpan rasa yang tak bisa dijelaskan oleh kata.

🌻🌻🌻

Sesuai kesepakatan sebelumnya saat Key mengundang Juna untuk datang kerumahnya pada waktu sore. Kini cowok itu datang lebih cepat dari pada perkiraan Key. Ia datang selepas ashar saat Key baru saja bangun tidur, dan kini gadis itu sibuk membersihkan diri lalu menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim. Setelahnya ia keluar kamar untuk menemui sang tamu yang mungkin sudah lama menunggu.

Key tersenyum tak enak saat dirinya sampai diruang tamu, dilihatnya Juna yang hanya menggelengkan kepalanya.

"Maaf ya, Jun. Tadi gue ketiduran dan nggak tahu kalau lo bakal datang lebih awal. Sorry banget udah bikin lo nunggu," ucap Key meringis tak enak.

Juna menanggapinya dengan santai, ia beranjak berdiri lalu menghampiri Key yang tak jauh darinya. Cowok itu tersenyum sembari menyerahkan sesuatu yang dibawanya pada Key.

"Nggak papa, santai aja. Nih gue bawain lo martabak, ya meski udah nggak sehangat tadi."

Dengan tersenyum senang Key menerimanya, "Wah makasih banget loh, jadi ngrepotin. Oh iya, kita mau latihan dimana?"

"Terserah lo aja, lo kan tuan rumahnya. Gue ikut." balasnya.

Key mangut-mangut, "Ke gazebo belakang rumah gue aja ya, sejuk kalau sore-sore gini." Gadis itu mengangkat tinggi kresek yang berisi sebungkus martabak, "Gue mau panasin martabaknya dulu ya, biar hangat dan enak dimakan. Lo tunggu disini dulu."

Key ingin melangkah berlalu, namun tangannya tiba-tiba dicekal oleh cowok yang berada di belakangnya.

"Gue ikut lo, nunggu disini berasa kayak orang ilang asli." Juna terkekeh pelan, Key pun juga sama ikut terkekeh sambil geleng-geleng kepala.

"Yaudah, kuy!"

Kini sepasang sejoli itu melangkah bersama menuju dapur, setelah sampai Juna tampak menyandarkan punggungnya pada tembok dengan tangan yang bersedekap dada. Sementara Key, gadis itu mengambil teflon lalu meletakkannya diatas kompor yang belum ia nyalakan. Key membuka bungkus martabak lalu mengambil isinya untuk segera dipanaskan. Setelah kompor menyala ia tampak fokus mengamati martabak diatas teflon itu agar tak gosong nanti.

Disisi lain Juna yang melihatnya tak bisa menahan senyumnya. Bahkan kepalanya geleng-geleng sendiri melihat tingkah Key yang lucu dimatanya.

Perlahan, Juna mendekat ke arah Key, lalu tiba-tiba tangannya menyelipkan anak rambut Key yang menghalangi pandangannya. Dan tentu saja pergerakan Juna membuat Key sedikit terkejut.

"Biar nggak menghalangi pandangan lo ke martabak," ucap Juna membuat tangan Key sontak menabok lengannya, lalu beralih mematikan kompor.

"Nggak lagi modus kan?"

Juna tertawa melihat raut lucu Key, lalu tanpa diperintah ia mengambil piring saji yang letaknya tak jauh darinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Open LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang