_27_ Akhir

171 21 0
                                    

Hari H

"Gue dimana?" Ia terbangun disebuah lantai dingin tapi lantai itu putih bersih tidak ada debu sedikitpun.

Ia melihat sekitar dan ruangan itu hanya tempat kosong. Ada sebuah jendela dan menghadap ke sebuah taman belakang.

Ia berjalan keluar kamar. Sebuah rumah dengan dua lantai, tangga besar memutar, didominasi oleh warna hitam dan putih, dan sangat sepi, hening tidak ada suara sama sekali bahkan suara burung pun tidak ada.

Habin berkeliling ke arah tengah dimana ada sebuah sofa lebar dan empuk dengan sebuah meja disebelahnya. Melihat sebuah figura ia pun mengambil dan melihat.

 Melihat sebuah figura ia pun mengambil dan melihat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Numpang bentar ya beh

Habin terheran-heran. Karena ia tidak tau siapa pemuda yang ada difoto itu ditambah kenapa ia bisa tiba tiba ada disini. Yang terakhir ia ingat hanyalah pulang ke rumah tapi ia pingsan karena tengkuknya dipukul oleh seseorang.

"Dia siapa?" Gumamnya. Ia merasa kalau foto ini juga diambil di rumah ini. Ia semakin penasaran dengan pemuda yang ada difoto ini.

GEDEBUK!

Habin menoleh tapi tidak ada siapapun. Pandangannya teralihkan ke sebuah pintu yang tidak jauh dari tempat ia sadat tadi. Perlahan mendekat dan membukanya.

Ia mendelik terkejut bahkan hingga membekap mulutnya tak percaya. Dia tak percaya apa yang baru saja ia lihat didepan matanya.

 Dia tak percaya apa yang baru saja ia lihat didepan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap mereka pada noleh ke Habin

"T-teman teman!?" Mereka semua menoleh dan ikutan terkejut.

"Bang Yoonbin!" Beberapa dari mereka langsung berlari memeluk Habin. Habin hampir saja oleng tapi untungnya tidak sampai jatuh.

"Guys, itu bukan-" Ucapan Hyunsuk berhenti karena diberi isyarat oleh Habin dengan gelengan kepala.

"Udah lama gak ketemu ya, udah berapa tahun? Lama banget pasti.. Gue kangen sama kalian semua." Yang lain, yang mengenal Habin menatap Habin bingung.

"Gue Yoonbin bukan Habin, itu cuma nama samaran aja hehe." Jihoon berlari dan langsung memeluk Yoonbin begitu juga dengan Junkyu dan Yoshi.

"Kenapa lo bohongin kita? Kita ada salah apa sama elo hah?" Habin salah maksudku Yoonbin hanya tersenyum.

THIRTHEEN - DAY • END ✓ [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang