Revisi
13 Februari 2023
Apa yang akan kalian lakukan jika seorang wanita datang di hadapanmu dan membawa seorang anak yang di akui sebagai anak mu?
Membuangnya atau merawatnya?
Tentu, pasti ada yang akan memilih untuk membuangnya dengan alasan 'itu pasti bukan anakku!' atau memilih untuk merawatnya namun ketika anak itu besar akan di jadikan sebagai budak atau yang lainnya.
Tapi....
....bagaimana jika seorang pria dengan status sebagai 'kriminal' merawat sosok anak yang perempuan solehoh itu katakan sebagai anak mereka berdua dengan kasih sayang yang berlimpah?
Memberikan segalanya agar anak kecil yang lugu itu tetap tersenyum dan memberikan energi hangat kepada semua manusia kotor yang selalu berada di sekitarnya.
Seorang Ran Haitani.
Anggota eksekutif dari kelompok kriminal bernama Bonten. Pria dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya.
Memiliki satu orang adik dengan ciri khas yang tak jauh dengannya. Rindou Haitani.
Manusia gepeng yang di gadang-gadang memiliki banyak penggemar. Tak terkecuali author sendiri.
Kita panggil manusia dengan senyum gila itu Ran.
Duda muda yang memiliki satu orang anak dengan jenis kelamin laki-laki. Aura sugar dady selalu menyelimuti nya kala pria ini keluar dengan stelan ala seorang C.E.O .
Manusia ini selalu berusaha keras untuk terlihat keren di depan anak semata wayang nya. Menampilkan senyum sejuta umat yang mampu membuat perempuan tergila-gila.
Tak terkecuali saya.
Meskipun terkadang wajahnya mirip seorang sales panci yang sering mampir di arisan ibu-ibu yang di adakan setiap pertengahan dan akhir bulan.
Jangan tanya kenapa saya tau.
Seorang pria tengah duduk di sofa dengan sebuah berkas di tangannya. Wajahnya yang tampan namun lesu tertutup poni yang lepek.
Matanya yang terlihat malas semakin terlihat malas lagi ketika lingkaran hitam menghiasi nya.
2 botol bir yang telah habis isinya tergeletak rapi di depan mejanya. Pakaian yang tak teratur semakin membuat pria ini terlihat menggiur di mata.
Kriet....
Pintu yang terpasang di ruangan itu terbuka setengah. Memperlihatkan sosok pria dengan wajah dan surai yang sama tengah menatapnya prihatin.
"Kau mirip seperti gembel, Ran." Ucapnya.
Ran menatap sekilas sang adik yang telah berdiri di hadapannya. Melemparkan berkas itu di wajah nya dengan keras.
"Gembel begini aku tetap kakak mu" Ujar Ran tersenyum.
Rindou. Adik dari Ran menatap sang kakak. Membuang napas sejenak sebelum energinya terkuras karena melawan sifat bodoh dan gila dari saudara nya.
"Dimana putraku?" Tanya Ran.
"Tempat biasa." Jawab Rindou singkat.
Ran mengangguk paham. Raut wajah yang awalnya terlihat sangat pantas untuk di tonjok kini terlihat seperti para bapak pada umumnya.
Bunga-bunga berwarna merah muda keluar dari tubuhnya. Membuat Rindou semakin jijik dengan sang kakak.
"Aku akan mene-
" Jangan dekati Takemichi dengan bau bir dan obat ini!! Kau mau dia menjauhimu lagi?"
Duda yang satu ini menghentikan langkahnya. Mengingat kembali bagaimana Takemichi menjauhinya selama sebulan hanya karena bau bir dan rokok yang keluar dari tubuhnya.
"....baiklah, aku akan mandi." Ucap Ran meninggalkan Rindou sendiri di ruangan itu.
Seorang anak dengan surai hitam yang pekat tengah bermain bersama sekumpulan kucing yang berukuran sama dengan tubuhnya.
Tubuh kecil itu tertutup pakaian yang sedikit tebal. Mengingat udara saat ini sangatlah dingin. Musim gugur akan segera usai dan akan di ganti dengan musim dingin.
Kekehan kecil dari mulutnya terdengar sangat lucu. Tangan kecil itu terus menerus membelai kucing bengal yang berukuran besar.
Semu merah muncul di pipinya. Membuat bocah kecil ini semakin cantik meskipun ia berbatang.
"Takemichi~"
Suara Ran yang menggema di rumah itu membuat Takemichi tersentak. Tak lama senyum penuh rindu muncul di sudut bibirnya.
Dengan sedikit tertatih-tatih, Takemichi berlari menyusuri lorong. Sempat terjatuh beberapa kali namun tak membuat nya putus asa untuk menemui sosok yang memanggilnya tadi.
Saat tiba di ruang tv. Mata Takemichi membulat lucu. Binar penuh senang muncul di sekitar wajahnya.
"Daddy!!" Ucap Takemichi penuh semangat.
Ran yang saat ini menghadap ke depan segera menoleh kebelakang. Melihat sekitar sebelum mata itu tertuju pada sosok kecil yang sangat amat ia rindukan.
"Ahh~ putri kecil ku!!" Ucap Ran sambil memeluk Takemichi.
"Bukan putri, tapi putra. Kau lupa dengan gender anak mu sendiri?" Ucap sosok pria bersurai merah muda yang berada di sofa.
Ran mengabaikan sosok itu dan memilih untuk mencium seluruh wajah sang putra. Melepaskan rindu di antara ayah dan anak.
"Daddy!! Michi rindu daddy!!" Ucap Takemichi sambil mengangkup wajah sang ayah.
Ran tersenyum hangat ketika menatap wajah sang putra. Matanya sedikit terasa panas saat Takemichi membelai pipinya.
"Daddy juga merindukan Michi" Ucap Ran sambil menggendong tubuh kecil Takemichi.
Aura hangat antara ayah dan anak membuat sosok manusia bersurai merah muda yang duduk di sofa merasa iri dan dengki.
Dirinya ingin sekali menggendong bocah kecil yang terlihat menggemaskan itu dan membawanya pergi dari sana sejauh mungkin.
Mungkin akan kunikahi suatu hari nanti. Pikir sosok itu.
Book baru di bulan baru.
Pinterest.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda [ Ran x Takemichi ] ✔
Short StoryEnd. Berusaha menjadi orang tua yang baik dengan sifat yang sedikit tidak normal. . . . . Karakter bukan milik saya!! Terima kasih.