Ran hanya bisa terdiam ketika melihat Takemichi tengah duduk di pangkuan Mikey dengan posisi yang terlihat sangat nyaman.
Jari Takemichi yang kecil berusaha meraih surai perak Mikey yang menutupi kedua matanya. Wajahnya yang cantik terus pemimpin Bonten itu cium dan hampir ternodai dengan air liur yang menetes.
Koko yang berdiri di belakang Ran segera berlari menuju Mikey yang sedang bermain dengan Takemichi. Matanya menatap gemas si bocah kecil ketika sang empu tersenyum padanya.
'Akhh....hatiku!!' jerit nya.
Ran menatap diam kedua manusia yang saat ini beralih profesi menjadi ayah gadungan bagi Takemichi.
Rasanya ingin dirinya pergi ke ujung dunia untuk menjauhkan sang anak dari sekumpulan pedo yang terus menerus mengganggu hidup keluarga cemaranya.
Takemichi yang sudah bosan dengan Mikey berusaha melepaskan diri. Genggaman tangan Koko yang sejak tadi berada di paha nya semakin erat ketika ia bergerak.
"Ughh....daddy" Lirih Takemichi menatap Ran.
Ran yang paham dan sadar dengan keadaan Takemichi pun segera menghampiri mereka. Merebut sang anak dari pangkuan Takemichi dan membawanya pergi dari sana.
"Berikan, Ran." Ucap Mikey datar.
"Kenapa aku harus memberikannya padamu? Ini anakku, bukan anakmu." Balas Ran kesal.
Koko yang tak mau ikut campur dalam masalah ini lebih memilih untuk mendekati Takemichi lagi. Berusaha merebut nya dari gendongan Ran.
"Apapun yang aku inginkan harus terkabul. Termasuk, dengan memiliki anak itu." Ujar Mikey menunjuk Takemichi yang hampir menangis.
Ran yang geram hanya bisa mengepal tangan dengan erat. Inilah mengapa dirinya ingin menjauhkan Takemichi dari Mikey yang notabene nya adalah penggila anak.
Apalagi anak secantik, semanis, setampan putra Ran Haitani.
Ayo, gorok leher Mikey!!
"Enak sekali kau menginginkan putraku seperti kau ingin menjemput ajal seseorang. Dia manusia, putraku satu-satunya. Bukan anak yang akan menjadi mainan mu kelak." Ucap Ran.
Mikey diam. Tak membalas apa yang Ran katakan. Mata hitam nya terus tertuju pada Takemichi yang bermain dengan Koko dengan selembaran uang berwarna merah dan biru.
"Lihat ini bocah. Bukankah uang ini terlihat menggiurkan di depan matamu." Ucap Koko.
Takemichi yang belum mengerti pentingnya uang bagi kehidupan kita semua hanya bisa mengangguk seraya tertawa.
"Ayo, ikut denganku. Pasti kau ak-
" Kau jangan memulai perkelahian, Koko!" Tegur Ran sembari menjauhkan Takemichi dari siluman ular mata duitan.
Koko mendelik tajam. Takemichi yang memang lengket dengan Ran tak mempermasalahkan perlakuan sang ayah.
"Bukankah kau datang untuk membawa berkas keuangan? Maka dari itu tunggulah diluar dan BERHENTI MENATAP ANAKKU!"
"Kau juga, Mikey. Dan kuharap kalian tak datang lagi kemari." Ucap Ran penuh penekanan.
Tanpa membalas pernyataan yang Ran lontarkan tadi, kedua manusia yang harus dijauhkan dari Takemichi itu pergi menuju halaman rumah.
"Dengar! Michi tidak boleh dekat-dekat dengan kuman seperti mereka! Apalagi yang surainya ubanan, dia itu jelmaan kakek-kakek." Ucap Ran berjalan menuju ruang kerja.
Takemichi sedikit bingung dengan apa yang Ran katakan, "tapi-
" Jangan melawan apa yang daddy ucapkan, oke? "
Bocah kecil itu mengangguk paham. Tak mau berdebat lagi dengan sang ayah ketika mata berwarna lilac itu menyala tajam.
"Sekarang, jagoan kecil ini harus tidur siang. Daddy akan menyusul nanti." Ucap Ran mencium kening Takemichi.
"Janji? " Tanya Takemichi sambil memberikan jari kelingking nya.
Ran tersenyum kecil, diciumnya kembali kening lebar sang anak, "daddy berjanji. Sekarang Michi harus tidur siang, atau Sanzu akan memakanmu."
Awalnya pengen banget Sanzu yang jadi bapak ಥ‿ಥ
Takemichi tertawa geli. Sebuah kiss bye ia berikan untuk sang ayah yang pergi untuk menemui dua manusia tadi.
"Ini yang kau inginkan." Ucap Ran memberikan berkas.
Koko menerimanya dengan hati yang dongkol. Ia masih tak terima jika anak semanis Takemichi adalah putra dari seorang Haitani yang hobi selingkuh.
Selingkuh sama saya:)
"Aku tidak tau kau berbohong atau tidak. Tapi, kupastikan jika anak tadi akan menjadi milikku, buawahahah."
"Aku juga akan merebutnya darimu, Ran. Tak masalah jika anak itu datang dengan tubuh yang telah mendingin. Yang terpenting adalah, raganya yang masih utuh." Ucap Mikey.
Tolol banget anjeng.
Yang ngetik lebih tolol lagi:v
Bukannya takut, Ran malah menyeringai. Tatapan matanya seperti binatang buas yang telah menemukan mangsanya tepat di depan matanya.
"Kunantikan itu"
Sosiologi adalah mata pelajaran paling sulit setelah ekonomi dan sejarah Indonesia:)
Capek, pengen rabi sama deon aja.
Pinterest.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda [ Ran x Takemichi ] ✔
Short StoryEnd. Berusaha menjadi orang tua yang baik dengan sifat yang sedikit tidak normal. . . . . Karakter bukan milik saya!! Terima kasih.