{ 9 } Rumah Sakit

142 15 0
                                    


Tahun 2017

Tokyo, Jepang.
"Pengeboman lagi-lagi terjadi di Washington, D.C. Amerika Serikat dan di Seoul, Korea Selatan. Pelakunya masih sama dengan kasus pengeboman minggu-minggu terakhir ini, yaitu Touman. Kelompok Kriminal Bersenjata, Touman melakukan pengeboman tanpa alasan di beberapa negara sekutu Jepang. Warga Jepang juga diperingati untuk berhati-hati dan selalu waspada, terlebih lagi bagi yang tinggal di daerah Chiyoda, Tokyo. Dari banyaknya pengeboman yang Touman lakukan, sudah bisa di lihat jika Touman sengaja menargetkan kantor pusat. Sekian info hari ini, selamat malam kami ucapkan dari team JPTV."

TV dimatikan oleh pria bersurai hitam.
"Tch! Lagi-lagi mereka bilang kita melakukan pengeboman tanpa alasan, lalu apa yang dulu mereka lakukan pada Anya. Anya dimutilasi dan otaknya dilakukan penelitian tanpa persetujuan terlebih dahulu. Bahkan sampai saat ini pemerintah tidak mau mengembalikan mayat Anya yang entah mereka awetkan dimana." geramnya meremas remot TV tadi hingga remuk.

"Malesin. Kalau kau kesal jangan lampiaskan pada remot TV dong, sudah berapa kali kita mengganti remot TV hanya karena kau remukan, Baji?"

"Diamlah Hanma!"

"Sepertinya mereka sudah tau jika kita memang menargetkan kantor pusat, kalau begitu lusa, tepatnya pada jam satu malam kita akan melakukan pengeboman di kantor pusat Chiyoda. Beritahu ke seluruh anggota Touman, setelah kita melakukan pengeboman kembali berkumpul ke markas utama (pulau Okinawa)."

"Baik ketua." semuanya membungkuk saat Mikey melangkah keluar ruang rapat.

'Jangan kalian pikir hanya kalian punya banyak negara sekutu kami akan menyerahkan diri.'


•~///////////////////////~•


Tahun 2005, 3 Agustus.

"Gimana acara ramah tamahnya? Lancar nggak?"

"Lancar sih--tapi yang kurang lancar otak Anya." ucap Anya santai sambil terus mengemili kacang garuda.

"Nyehhh."

"Yoor disini bau obat Anya gak suka. Pusing."

"Tunggu wali anak ini datang dulu, nanti gak ada yang nungguin kasihan."

Anya melirik anak laki-laki umurnya sekitar 7 tahunan yang sedang berbaring tak sadarkan diri di ranjang RS, tadi mereka tidak sengaja melihat anak ini meringkuk di pinggir jalan sambil memegangi jantungnya ---lemah jantung?

Selang 15 menit pintu ruangan dibuka. "Anakku!" dua orang muncul masuk ruangan. Satu wanita dewasa dan satu pria dewasa yang Anya dan Yoor yakini bahwa mereka adalah wali dari anak itu.

"Oh walinya ya?"

"Ah Iya--terimakasih telah membawa anak ku ke rumah sakit." kedua orang tua anak itu membungkuk sopan.

"Tidak masalah, kalau begitu kami pergi dulu."

'Yeyy pulang!'

"Baybay dedek manis." Anya melambai lambaikan tanggannya dan segera keluar dari ruangan, pintu ruangan pun segera ditutup Yoor dan mereka langsung pergi.


•~///////////////////////~•


Loli Anya [ Tokyo Revengers World ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang