lottie - bab 3

1.5K 199 5
                                    

***
dari semua makan malam yang disajikan, baru kali ini anjelio dapat menikmati makan malamnya. ia bahkan mampu menghabiskan sepiring nasi yang disajikan, padahal biasanya anjelio hanya memakan setengah dari makanan yang dihidangkan. dan hal tersebut dapat terjadi, semua berkat sosok lottie yang terus menyuapi anjelio sendok demi sendok dengan telaten.

"sekarang giliran lottie yang aku suap," ucap anjelio seraya mengambil sendok yang tengah dipegang oleh lottie dan juga nampan yang berisi makan malam lottie. kini anjelio mulai menata nasi beserta lauk ke atas sendok, lalu mengarahkan sendok tersebut ke depan mulut lottie. "buka mulutmu, lottie."

lottie pun membuka mulutnya.

"aaaaa~" gumam anjelio pelan seraya memasukkan sesendok nasi ke dalam mulut lottie, lalu membiarkan pemuda manis itu mengunyah makanannya. tatapan anjelio kini terarah pada lottie. ia tersenyum kecil, melihat lottie menikmati makan malamnya.

"apakah makan malam ini enak?" lottie mengangguk kecil sebagai jawaban. dan secara refleks, anjelio menggerakkan tangannya dan mendaratkan telapak tangannya tepat pada pucuk kepala lottie, lalu mengusaknya gemas. "baguslah kalau begitu."

makan malam lottie pun berlanjut dengan anjelio yang terus menyuapinya hingga makan malamnya habis--sama seperti yang lottie lakukan pada anjelio. setelah semuanya selesai makan, anjelio menyuruh lottie untuk membawa kedua nampan itu ke depan pintu, agar petra dapat mengambilnya dan mencucinya.

satu jam telah berlalu setelah keduanya makan. suasana kamar anjelio tampak begitu tenang; dengan anjelio yang tengah membaca buku, sedangkan lottie hanya duduk diam di samping anjelio dengan maniknya yang tampak membulat lucu tengah bergulir pelan sambil menatap kagum interior kamar anjelio yang unik.

"lottie," panggil anjelio yang tiba-tiba memecahkan suasana hening, dan sukses membuat lottie yang tadinya tengah melamun kini menjadi buyar. "senandungkan lagu untukku. lagu apapun yang kamu tahu."

lottie awalnya ingin menolak, namun ia mengurungkan niatnya itu--mengingat ia harus selalu patuh pada tuan anjelio yang sudah membelinya dengan jumlah uang yang besar. lottie sebenarnya tidak tahu sebesar apa uang itu, namun tampaknya uang itu sangatlah banyak, hingga membuat pembawa acara lelang menyuruhnya untuk bersikap patuh pada pembelinya.

sekarang lottie dilanda masalah yang cukup besar, mengingat ia tidak mengetahui lagu apa yang hendak ia nyanyikan. rasanya lottie tidak pernah menghafal nada maupun lirik lagu. dilihatnya sekilas sosok anjelio yang tengah serius membaca di sampingnya, lalu dengan cepat beralih ke depan.

dengan gerak-gerik yang gelisah, lottie hendak memberitahukan kepada anjelio, bahwa ia tidak bisa bernyanyi--bukan karena suaranya jelek, namun karena ia sama sekali tidak mempunyai lagu untuk dinyanyikan.

"ma--" lottie tiba-tiba menutup mulutnya. secara sekilas, lottie mengingat sebuah senandung lagu yang dinyanyikan oleh seorang wanita sengan suaranya yang begitu lembut, hingga mendorong lottie untuk bernyanyi dengan suara yang sedikit bergetar dan pelan.





di malam yang berhiaskan bintang, aku menyanyikan lagu ini
pada sosok yang kusayangi, tidurlah dengan nyenyak
hingga ketika sang surya datang, kamu dapat melihatku lagi
tidurlah sosok yang kusayangi, hingga pagi menampak





ketika wanita dalam ingatannya itu selesai bernyanyi, maka lottie pun ikut berhenti. rasanya jantung lottie berdetak tidak karuan, merasa cukup malu karena berpikir bahwa dirinya tidak bernyanyi dengan baik. pikiran lottie mulai kacau, memikirkan apa yang hendak dikatakan tuannya, karena ia bernyanyi dengan tidak baik.

namun, semuanya diluar ekspetasi lottie.

"kamu pandai bernyanyi, lottie. aku menyukai suaramu."

dipuji memiliki suara yang merdu, membuat lottie sedikit merona seraya tersenyum manis. dan tentu saja, anjelio tidak kelewatan untuk melihat senyuman tersebut. entah mengapa, senyuman lottie membuat anjelio merasa hangat, dan seakan-akan tersihir untuk tersenyum.

"senandungkan kembali lagu tadi, lottie," pinta anjelio seraya memeluk tubuh ringkih lottie kala keduanya berbaring secara berhadapan di atas kasur.

dan sesuai permintaan anjelio, lottie pun kembali menyanyikan lagu yang tadi dengan suara lembutnya. ia mengulanginya sebanyak dua kali, karena anjelio yang meminta untuk menyanyikannya kembali.

untuk nyanyian pertama, anjelio lebih memfokuskan pandangannya pada lottie yang tampak begitu manis kala bersenandung di dalam dekapannya. dan sebelum memintanya untuk kembali bernyanyi, anjelio memberikan sebuah kecupan singkat pada bibir lottie sebagai hadiah kecil.

anjelio kemudian merosotkan tubuhnya hingga wajahnya berhadapan dengan dada lottie seraya mempererat pelukannya. "kembali bernyanyi, lottie." dan di sepanjang nyanyian kedua lottie, anjelio pun memejamkan matanya dan masuk ke dalam mimpi dengan suara merdu lottie sebagai penghantarnya.

***

pagi telah tiba, dan petra cukup terkejut dengan pandangan yang ia lihat--dimana sang tuan muda anjelio tengah tertidur nyenyak di dalam pelukan seorang pemuda asing yang dibawa oleh tuan muda-nya sendiri. ini merupakan pemandangan yang sangatlah langka. bahkan melihat tuan muda-nya itu tertidur lelap sudah cukup mencengangkan, apalagi melihatnya terlelap di dalam pelukan orang asing.

belum sempat petra membangunkan tuan muda-nya itu, anjelio sudah terbangun terlebih dahulu karena merasakan seseorang yang memasuki kamarnya. ketika ia membuka matanya, anjelio mendongkakan kepalanya ke atas dan tersenyum kecil melihat sosok lottie yang masih terlelap dengan damai di dalam dekapannya.

anjelio kemudian membalikkan badannya hanya untuk mengusir petra dari kamarnya secara halus, dan menyuruh petra untuk mempersiapkan sarapan untuknya dan juga lottie dan membawanya sama seperti makan malak kemarin--yaitu diletakkan di depan pintu kamar. mendapatkan perintah seperti demikian, petra segera keluar dari kamar dan melaksanakan perintah dari anjelio.

sepeninggalnya petra dari ruangan, anjelio kembali menghadapkan tubuhnya ke arah lottie. ia menggerakkan tubuhnya ke atas, mensejajarkan wajahnya dengan wajah damai lottie. dikecupnya sekilas bibir lottie, namun tak membuat lottie terbangun. hal tersebut membuat sebuah ide terlintas di dalam pikirannya, hingga membuat sosok anjelio tersenyum nakal.

anjelio kembali mendekatkan wajahnya pada lottie, lalu menempelkan bibirnya pada lottie. sudah hampir satu menit berlalu, namun lottie masih belum juga terbangun. hal ini membuat anjelio melanjutkan pada tahap selanjutnya dari idenya--dimana ia mulai menyesap bibir bawah lottie.

melihat tidur lottie yang mulai terganggu, membuat anjelio semakin gencar menyesap bibir bawah dan juga bibir atas lottie. dan ketika lottie akhirnya terbangun, anjelio pun mengeluarkan tahan terakhir dari idenya.

anjelio mencubit hidung lottie, membuat lottie kesusahan memasukkan pasokan oksigen ke dalam tubuhnya. secara refleks, lottie membuka mulutnya untuk menghirup oksigen, namun jalur tersebut segera ditutup oleh anjelio yang mengambil kesempatan emas itu untuk menelusuri bagian dalam mulut lottie.

lidah anjelio tampak bergerak lincah di dalam mulut lottie, mulai dari mengabsen deretan gigi lottie hingga bermain-main dengan lidah lottie tanpa memperdulikan lottie yang tengah kesusahan bernapas karena kedua bagian tubuhnya yang dipakai untuk memasukkan pasokan oksigen ke dalam tubuh tengah ditutup jalurnya oleh anjelio.

merasakan tubuh lottie yang tengah menggeliat di atas kasur dengan cukup brutal, membuat anjelio segera menghentikan segala aktivitasnya dan membiarkan lottie untuk menghirup rakus oksigen yang berada di sekitarnya. melihat pemandangan tersevut, membuat anjelio terkekeh pelan.

lottie-nya terlihat sangat menggemaskan.

***
010522

lottieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang