lottie - bab 13

1K 138 3
                                    

***
anjelio melangkah memasuki mansion keluarga le boursier, dengan sosok lottie yang tengah tak sadarkan diri di dalam gendongannya. ketika anjelio mendapati keberadaan petra, ia segera menyerahkan tubuh lottie pada petra seraya berkata, "mandikan lottie dengan air hangat dan pakaikan pakaian yang hangat untuknya, petra. setelahnya, bawa lottie ke kamarku."

"baik, tuan muda anjelio."

petra segera membawa lottie menuju kamar mandi, sedangkan anjelio tampak bergegas menuju ruangannya dengan nathanael dan dimintri bersaudara yang mengikutinya dari belakang. tampaknya masih ada hal yang harus dibicarakan, entah itu mengenai kejadian yang menimpa lottie maupun tentang perusahaan keduanya.

di dalam kamar mandi, petra tampak memandang pilu kulit lottie yang dipenuhi begitu banyak bekas gigitan. padahal sebelumnya, bekas gigitan yang ada pada kulit lottie hanya beberapa tempat saja--bahkan dapat dihitung dengan jari. akan tetapi, pada saat ini, kulitnya tampak dipenuhi begitu banyak bekas gigitan yang layaknya sebuah gatal-gatal yang menyerang kulit lottie.

dengan telaten, petra memandikan lottie dengan bantuan dua pelayan lainnya. tubuh lottie kemudian dikeringkan, dan dipakaikan sebuah kemeja kebesaran serta celana pendek berbahan kain yang lembut. setelah itu, petra pun menggendong tubuh lottie dan membawanya ke kamar anjelio.

di sepanjang perjalanan menuju kamar anjelio, petra tampak sibuk dengan pikirannya--mencari ingat apa saja makanan kesukaan lottie. ia sebenarnya tidak tahu pasti apa makanan tersebut, namun ada beberapa makanan yang setelah dimakan akan membuat manik lottie yang tampak sayu menjadi berbinar-binar.

isi hati lottie sangat gampang untuk dibaca.

mengapa tiba-tiba ingin memasakkan makanan kesukaan lottie? karena petra merasa bahwa tubuh pemuda manis yang berada pada gendongannya tampaknya sedikit menurun. bahkan petra saja dapat dengan mudah menggendongnya. pantas saja lottie gampang diculik. dan berdasarkan hal tersebut, petra pun termotivasi untuk membuat berat badan lottie naik sedikit.

tak terasa, akhirnya petra sampai di kamar anjelio. ia segera masuk ke dalam, lalu membaringkan tubuh ringkih lottie ke atas kasur. ia kemudian mengambil sebuah selimut yang cukup tebal untuk menyelimuti tubuh mungil lottie. setelah tugasnya selesai, petra segera melaporkan pada anjelio bahwa tugas yang diperintahkan anjelio sudah dilakukannya dengan baik.

"baik. terima kasih, petra. sekarang kau bisa beristirahat."

petra menunduk pelan. "baik, tuan muda anjelio."

bukannya pergi ke kamarnya untuk beristirahat, petra malah pergi ke dapur untuk memeriksa beberapa bahan makanan yang diperlukannya. mendapati ada beberapa bahan yang kurang, membuat petra segera mencatatnya pada secarik kertas dan memutuskan untuk membelinya pada besok hari sebelum tuan muda-nya bangun.

***

anjelio menghela napas panjang. tubuhnya terasa sangat lelah seharian berada di luar rumah. dengan langkah yang gontai, anjelio berjalan menuju kamarnya. bibirnya yang sedaritadi tampak datar, kini melengkung indah kala melihat seorang pemuda manis yang terlelap di atas kasurnya.

secara perlahan, anjelio berjalan mendekati lottie. diusapnya lembut surai hitam lottie, kemudian mengecup kedua kelopak mata lottie yang tampak bengkak. "akhirnya kamu pulang, lottie," bisik anjelio dengan senyumannya yang masih terpatri di wajahnya.

setelah mengecek lottie-nya, anjelio segera berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan serta menyegarkan tubuhnya. kini anjelio membenamkan tubuhnya ke dalam bath tub yang dipenuhi oleh busa, sambil menikmati lilin aromatik yang membuatnya tenang.

setelah mengeringkan tubuh serta memakai bathrobe berwarna hitam, anjelio memutuskan untuk membaringkan tubuhnya tepat di samping lottie. harusnya ia pergi untuk makan malam, namun entah mengapa hari ini ia merasa tidak nafsu makan. setidaknya, besok ia memiliki stok makanan yang banyak dan juga lezat.

pandangan anjelio jatuh pada sosok lottie yang tengah terlelap dengan damai, membuat tangan anjelio tak tahan untuk mengusap surai hitamnya yang lembut. "hari ini pasti sangatlah berat untukmu, lottie."

anjelio bergerak mengecup bibir mungil lottie yang tampak bengkak--bukan karena ulahnya, melainkan darius. secara sekilas, ingatan tentang bagaimana kacau-nya tubuh lottie pada saat ia temukan, membuat anjelio diselimuti amarah dan rasa kecewa.

marah karena ada orang lain yang menyentuh dan mencicipi lottie-nya, dan kecewa karena dirinya tidak memperketat penjagaan mansion pada hari ini dan merasa bahwa dirinya tidak menjaga lottie dengan baik. oleh karena itu, pada malam ini, anjelio bersumpah untuk menjaga lottie.

"apapun yang terjadi, kamu akan selalu kembali padaku, karena--" anjelio kembali mengecup bibir lottie seraya tersenyum lebar.

"--kamu selamanya milikku, lottie."

***
110522

lottieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang