lottie - bab 5

1.5K 169 8
                                    

***
malam yang merupakan waktu yang ditunggu-tunggu oleh anjelio akhirnya tiba. setelah menyelesaikan dokumen-dokumen, anjelio menghabiskan waktunya berduaan bersama lottie--bahkan pada saat makam malam hingga mandi bersama.

dan pada saat ini, anjelio tengah memakaikan pakaian untuk lottie. kemeja tipis, berwarna putih, berlengan pendek, dan berukuran cukup besar; yang dipadukan dengan sebuah celana pendek berbahan kain. anjelio berdecak kagum dengan perpaduan tersebut, yang telah membuat lottie terlihat sangat menggemaskan di matanya.

"ada sesuatu yang ingin kuberitahu padamu, lottie."

wajah anjelio tampak begitu serius. ia menepuk pahanya beberapa kali, seakan-akan mengisyaratkan lottie untuk duduk di atas pangkuannya. paham akan hal tersebut, lottie yang sedaritadi berdiri di tempatnya pun mulai melangkah pelan ke arah anjelio, lalu duduk berhadapan di atas pangkuan anjelio.

lottie mengerjapkan matanya pelan. manik hazelnya tampak berbinar-binar, membuat anjelio terpanah melihatnya. pandangan anjelio pun secara perlahan menurun, mulai dari hidung yang sering dicubit anjelio karena gemas; bibir mungil yang tampak bengkak karena ulah anjelio sendiri; leher jenjang yang begitu mulus; hingga bagian dada atas lottie yang tampak menggiurkan.

anjelio tak dapat menahannya lagi.

manik anjelio secara perlahan berubah menjadi semerah darah, dengan gigi taringnya yang ia sembunyikan kini mulai terlihat. kala anjelio tersenyum lebar, dapat dilihatnya lottie yang tampak ketakutan. tubuh mungil pemuda manisnya itu tampak bergemetaran, mengingatnya pada pertemuan pertama mereka.

anjelio terkekeh pelan. "tenanglah, lottie," ucapnya seraya mengusap lembut surai hitam lottie, yang membuat pemuda manis itu sedikit tenang.

tangan anjelio kemudian beralih membuka dua kancing kemeja yang tengah lottie pakai. untuk kemeja kali ini merupakan kemeja milik anjelio yang lain yang tidak sebesar sebelumnya--namun masih menjadi kemeja yang kebesaran untuk lottie, mengingat ukuran tubuh lottie yang cukup kecil.

"jadilah anak yang baik, lottie," bisik anjelio seraya membuka lebar bagian kemeja yang telah dibukakan kancingnya. anjelio kemudian membungkukan badannya, mendekatkan kepalanya pada dada atas lottie.

cup

anjelio mengecup lembut kulit lottie terlebih dahulu, sebelum pada akhirnya ia menancapkan taringnya pada area kulit yang dikecupnya tadi.

slurp

slurp

darah lottie mulai mengalir masuk ke dalam mulut anjelio. dapat anjelio rasakan sensasi manis yang menguar di dalam mulutnya, yang membuat anjelio semakin lahap menghisap darah lottie.

merasakan darahnya yang terhisap cukup banyak oleh anjelio, membuat tubuh lottie terhuyung ke depan--namun, anjelio dengan cepat menahannya. tangan kanan anjelio dengan sigap menahan punggung lottie, sedangkan tangan kirinya tampak melingkar posesif di sekitar pinggul lottie.

anjelio masih belum puas mencicipi lottie-nya.

ia hendak mengubah posisinya. akan tetapi, sebelum ia kembali menggigit lottie, anjelio ingin melihat wajah pemuda manisnya itu. kala maniknya bergulir melihat lottie, pemuda manis itu tampaknya tengah menangis dalam diam.

bukannya kasihan, wajah lemah lottie malah terlihat menggemaskan bagi anjelio. ia kembali menyembunyikan taringnya, memilih untuk mencicipi bibir mungil yang masih bengkak itu dan membuatnya semakin bengkak.

"manis," gumam anjelio seraya memberikan kecupan penutup pada bekas gigitannya di dada dan juga pada bibir bengkak lottie. "semua yang ada padamu sangatlah manis, lottie. dan aku, anjelio le boursier, sangat menyukai semua yang ada padamu itu."

***

masih dengan lottie yang berada di pangkuan anjelio dengan keadaan tubuh yang lemah, anjelio mulai menjelaskan beberapa peraturan yang harus lottie patuhi. dari semua peraturan ada, yang harus selalu diingat lottie adalah,

"lottie milik anjelio le boursier. "

setelah mengucapkan begitu banyak peraturan, anjelio pun meminta lottie untuk mengangguk jika ia paham akan apa yang anjelio ucapkan. dan lottie pun mengangguk, tanda bahwa ia paham.

anjelio tersenyum kecil. diusapnya lembut surai hitam lottie seraya berucap, "baguslah kalau kamu paham, lottie."

tubuh ringkih lottie kini diangkat anjelio layaknya seekor kucing, lalu dibaringkan ke atas kasur, diikuti oleh anjelio yang berbaring tempat di samping lottie. lottie disuruh untuk tidur menghadap ke arahnya, dan menyanyikan kembali lagu pengantar tidur seperti kemarin malam.

setelah selesai menyanyikan lagu dan mendapati anjelio yang telah teridur, membuat lottie memutuskan untuk beristirahat juga. kala memasuki dunia mimpinya, lottie mendapati seorang wanita bersurai hitam yang tengah bersenandung-ria lagu yang tadi ia nyanyikan pada anjelio.

wanita itu tampak mengusap lembut surai hitam seorang anak kecil yang tengah berbaring di atas sebuah kasur. kala lagu itu memasuki akhir, seorang pria dengan wajah yang buram melangkah mendekati anak kecil itu dan mengecup dahinya. dan setelah lagunya selesai, giliran sang ibu yang mengecup dahi anak kecil tersebut.

lottie yang tengah berdiri di kejauhan hanya bisa tersenyum kecil. ketiganya tampak seperti sebuah keluarga yang harmonis. ayahnya pasti tampan, ibunya pasti cantik, dan tentu saja anak kecil itu pasti lucu. saat lottie hendak menghampiri keluarga bahagia itu, ia tiba-tiba saja terbangun dan bergerak gelisah.

menyadari lottie yang terbangun, membuat anjelio ikut terbangun. "mimpi buruk, hm?" ucap anjelio pelan dengan suara seraknya kala melihat lottie yang bergerak gelisah.

berusaha untuk menenangkan pemuda manis itu, anjelio pun mengecup lembut bibir lottie beberapa kali seraya mendekap tubuh ringkih tersebut. ia mengusap pelan punggung lottie seraya berucap, "tidurlah, lottie. malam masih panjang. dan jangan takut, karena aku akan selalu bersamamu. begitupula sebaliknya."

mendengar hal tersebut, lottie secara perlahan memejamkan matanya dan membiarkan dirinya untuk kembali masuk ke dalam dunia mimpi dengan dekapan hangat anjelio yang membuatnya merasa nyaman dan juga tenang.

***
030522

lottieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang