BAPER

10.4K 744 54
                                    


Jangan lupa bintang kecil dan komentarnya. tengkyuuu

Sebagian part akan di privat, follow sebelum baca!

***

"Heh! Bangun lo. Sesak nafas gue!"

"Bangun gak lo!"

"Lima menit lagi," balas Zevan.

"Tapi gue sesak nafas, Zevan!" kata Zelfa memukul lengan Zevan yang memeluk pinggangnya.

Tak ada jawaban. Jadilah Zelfa berhenti memukul lengan Zevan dan memilih untuk menatap langit-langit kamar, kemudian menoleh sedikit ke arah samping dimana Zevan masih tertidur.

Ia kembali teringat kejadian dua minggu lalu dimana Zevan tiba datang menghampirinya dan langsung menjadikan; mengklaim dirinya sebagai kekasih cowok itu.

"Lo jadi cewek gue sekarang!" ucap Zevan saat itu.

Zelfa yang berada di depan Zevan langsung terbatuk-batuk karena menelan ludahnya sendiri. Ia kemudian menoleh ke arah cowok itu dan menatapnya tajam. "Lo siapa?! Sorry, gue gak mau!"

"Gada penolakan. Lo nolak–" Zevan dengan sengaja menggantung ucapannya, dan menatap balik Zelfa dengan senyum miring yang tersungging di bibirnya.

"Apa? Lo mau apa?!"

Cup

"Sekarang lo pacar gue!"

Dan dengan entengnya lelaki itu berkata seperti itu, setelah pipinya dicium?

Namun, satu minggu yang lalu, keluarga Zevan datang ke rumahnya dan langsung membahas tentang tanggal pernikahan. Setelah dipikir-pikir ternyata dirinya dijodohkan.

What?!

Cup

"Morning, sayang."

Tersadar dari lamunannya, Zelfa dengan cepat menghindar dan mengusap pipinya yang tadi dicium oleh Zevan. "Najis, najis, najis!! Main asal cium aja!" ucapnya memandang Zevan sebal. "Lo tuh, ya!!" geramnya. "Baru beberapa jam jadi suami udah–

"Ck, romantis dikit kek anjir!" potong Zevan memandang sebal Zelfa. Ia kemudian bangkit dari tidurnya dan mengibaskan selimut yang menutupi setengah badannya, lalu beranjak dari tidurnya–berjalan ke arah kamar mandi.

"ZEVANN!! PAKE BAJU LO!" pekik Zelfa.

Zevan menoleh sekilas. "Lebay lo. Kayak gak pernah liat roti sobek aja."

Astaghfirullah!

"Emang gak pernah. Pernahnya cuma di mimpi," gumam Zelfa. "Itupun kalau gak diblur."

Zevan keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah fresh. Ia kemudian berjalan dengan santainya di depan Zelfa, membuat gadis itu lagi-lagi memekik tertahan.

"PAKE BAJU LO SETAN!" teriaknya sambil menutup mata, lalu meraba-raba kasur mencari baju Zevan. Setelah di dapat ia kemudian langsung melemparkan baju tersebut kepada sang empu.

Sialan! Pipinya jadi merah!

"Kenapa? Lo tergoda?" tanya Zevan.

"Najis cabang durian!" ketus Zelfa. "Udah belum?"

"Belum," jawab cowok itu, padahal dirinya sudah memakai baju sedari tadi.

Zelfa menghembuskan nafas kasar, masih menutup mata dengan erat. "Buru elah, capek gue merem terus!"

"Lo merem aja terus, soalnya gue gak bakal pakai baju," balas Zevan.

"ZEVANNN!!"

"Dalem sayang ...."

ZEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang