Jangan lupa bintang kecil dan komentarnya. tengkyuuu
Sebagian part akan di privat, follow sebelum baca!
***
Mereka janjian akan berkumpul di sekolah jam delapan pagi. Dan harusnya mereka sudah pergi lima menit yang lalu, jika saja Rachel dan Falisha tidak pulang kembali, karena ponsel Falisha ketinggalan.
"Coba telpon Rachel, Zel," perintah Gavin. Zelfa mengangguk lalu menelpon Rachel.
"Chel, udah di mana?"
"Wait, gue udah di depan nih."
"Sip, gue matiin, ya."
Zelfa langsung mematikan sambungnya saat mobil merah memasuki parkiran sekolah. Falisha langsung keluar, kemudian cengengesan. "Duh, sorry ya guys...."
"Udah lengkap, kan, ya?" kata Galen memastikan.
"Aman!" seru Alfa.
Semuanya lalu naik ke bus yang memang sudah menunggu sedari tadi. Keadaan hening, sebelum Shaka memecah keheningan.
"GUYS, AYO NYANYI!" serunya.
"Mending lo tidur, Shak," balas Zelfa yang memang sudah mengantuk karena cewek itu tadi pagi bangun jam empat subuh.
"Nih." Zevan menyodorkan gula-gula mentos ke hadapan Zelfa yang langsung diterima oleh Zelfa. "Ngantuk banget?"
Zelfa hanya mengangguk, lalu memasang earphone di kedua telinganya. Lalu bersandar pada jendela mobil dan memejamkan mata.
"Putar lagu apa, sih?" tanya Zevan mengambil earphone yang tersumbat di telinga Zelfa kemudian memasangnya juga di telinganya.
"Location unknown," gumam Zelfa. "Adem, kan, dengernya?" ujar Zelfa. Zevan hanya mengangguk karena memang lagunya memang se-adem itu.
"Tidur di sini, Zel. Nanti sakit kepala lo kalo nyander di kaca," titah Zevan, memegang kepala Zelfa dan menyandarkannya di bahu cowok itu. "Lo jangan baper, gue cuma bantu lo. Kasihan soalnya."
Gedein aja gengsinya!
Zevan mengambil ponsel Zelfa yang sedari tadi dipegang gadis itu. Lalu menaruhnya di tas Zelfa. Zevan ikut memejamkan mata. Menikmati perjalanan dan lagu yang sedari berputar di telinganya.
"Ssttt, Nes, liat Zelfa sama Zevan," bisik Alfa yang duduk di samping Nesa.
Nesa menoleh ke samping, lalu menoleh lagi ke arah Alfa. "Fotoin, Al, fotoin!" pekik Nesa tertahan. Alfa mengangguk lalu memotret mereka berdua.
"Nih, nih liat," ujar Alfa memberikan hp yang ia pegang ke Nesa. "Sumpah, Nes. Mereka tuh cocok banget, tapi sayang kayak Tom and Jerry!" katanya menggebu-gebu.
"Yaps, gue setuju sama lo!" Nesa menjentikkan jarinya. Ia lalu menoleh ke belakang–tiba-tiba terdiam kala melihat Galen menatapnya dengan tatapan yang sulit ia artikan.
"Nes, mau kacang?" tawar Rena yang duduk tepat di depan kursi Nesa dan Alfa. Nesa tersenyum lebar, kemudian mengambil kacang itu. "Makasih! Udah lama gue gak makan kacang."
"Kayak orang miskin aja lo gak pernah makan kacang," celetuk Alfa mencomot kacang rebus milik Nesa.
"Eh, itu kulit kacangnya jangan di buang sembarang, guys," peringat Rena. Nesa mengacungkan jempolnya.
"Ren, gue abisin ya, kacangnya." Rena mengangguk singkat. Namun, karena Alfa juga memakan kacang itu, jadilah ia dan Alfa saling berbagi kacang.
"Semoga gak ada drama ya!" sindir Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEVAN
TeenfikceGimana rasanya nikah sama ketua geng motor? Rasanya ah mantap! Zevan dan Zelfa itu ibarat Tom and Jerry. Gak ada hari tanpa berantem. Sayangnya lagi, Zevan adalah musuh terbesarnya dari mereka sekolah menengah pertama! Tapi gimana kalo mereka disa...