DESY BERULAH

5.3K 469 136
                                    

FOLLOW INSTAGRAM

@dzzahraa1
@zevanalfaza
@zelfanandiva

@exivors.crew

Jangan lupa bintang kecil dan komentarnya. tengkyuuu

Sebagian part akan di privat, follow sebelum baca!


halo sobat prenjon

harusnya tadi malam update, tp kelupaan

anw, 20K READERS🔥

***



Zaliah memandang datar perempuan di depannya. Entahlah, ia bingung, kenapa perempuan gila ini terus mengganggu mereka.

"Cabe, mending lo minggir deh," cetus Falisha. "Oh atau lo mau minta tanda tangan gue? Wah kapan lagi gue dimintain tanda tangan!"

"Gue gak ada urusan sama lo!" sentak Desy.

"Terus?" sahut Afsheen.

"Bukannya lo anak IPS? Kenapa bisa nyasar di sini?" timpal Zelfa.

Benita mengangguk membenarkan. "Ini koridor anak IPA, bukan koridor anak IPS. Koridor IPS ada di sebelah. Dan gue pikir, lo udah besar, bisa jalan sendiri tanpa harus dikasih tau lagi mana jalan buat ke kelas lo."

Desy langsung menatap ke arah Zelfa. Dipandangnya gadis itu dari atas sampai bawah, membuat Zelfa risih sendiri.

"Lo ada hubungan apa sama Zevan?" tanyanya.

Dahi Zelfa berkerut. "Ada urusan apa sama lo?" tanya Zelfa juga.

"Ya jelas gue ada urusannya lah! Zevan itu calon pacar gue!" ujar Desy.

Anya yang sedari tadi diam, berusaha menahan tawanya. Ia lalu berjalan ke depan Desy. "Gak salah neng?" tanyanya seraya memainkan rambut warna-warni Desy.

"Apaan sih!" Desy langsung menyentak tangan Anya yang berada di rambutnya.

"Ups! Sorry."

"Udah, Nya," tegur Zelfa.

Zelfa kemudian menatap Desy. "Mau gue ada hubungan apapun sama Zevan, yang jelas itu bukan urusan lo."

"Oh, ya. Ini sekolah, seharusnya rambut lo warna hitam, bukan warna-warni kayak gini. Kalau besok lo engga ubah cat rambut lo, siap-siap dapet sanksi." Setelahnya Zelfa langsung pergi dari sana diikuti teman-temannya, meninggalkan Desy yang menggeram kesal.

"Cantik-cantik jamet, ewh," ledek Anya sebelum pergi membuat Desy semakin menggeram kesal di tempat.

"Awas ya lo anjing!" teriak Desy.

"Iya lo anjingnya!" balas Benita.

"Bangsat!" umpat Desy, kemudian melenggang dari sana dengan menahan malu karena sedari tadi ia diperhatikan oleh anak-anak di koridor.

"Desy sinting!"

"Gak tau malu banget, si jamet."

"Mbak sasimo ewh, amit-amit cowok gue kepincut sama cewe modelan kayak gitu."

"Najis ya bund."

"Jamet sasimo, najis banget gue."

"DIEM LO PADA!" teriak Desy. Menunjuk mereka dengan wajah yang memerah.

ZEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang