MARTABAK COKLAT KEJU

5.5K 500 144
                                    

FOLLOW INSTAGRAM

@dzzahraa1
@zevanalfaza
@zelfanandiva

@exivors.crew

Jangan lupa bintang kecil dan komentarnya. tengkyuuu

Sebagian part akan di privat, follow sebelum baca!

***

"Tega bener lo ya. Gue udah tunggu berjam-jam sampai lumutan, sampai kayak orang gila. Lo malah langsung terus ke apart!?"

"Iya, sabar gue otw," balas Zelfa.

"Otw, otw! Lo tau kan otw-nya orang Indonesia itu bukan udah di jalan? Tapi masih di rumah!?" dumel Zero

"Sabar kek anjir! Lama-lama lo gue biarin pulang sendiri, biar tau rasa!" ujar Zelfa yang ikut kesal.

Tut!

Kalo ada yang punya adek seperti Zero, buang aja gapapa.

Zelfa menghembuskan nafas kasar. Sejak beberapa menit lalu, ia sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. Dan baru saja ingin makan setelah pulang dari sekolah. Zero-adik lacknatnya itu menelpon-bahwa dirinya sudah ingin dijemput.

Padahal tadi kata Zero, dia ada kegiatan esktra kulikuler di sekolahnya. Otomatis, bocah tengil seperti Zevan itu akan pulang lebih lama.

"Zevan? Gue pergi jemput Zero dulu!" teriak Zelfa.

Tak ada sahutan, mungkin cowok itu sudah tidur.

Sudah beberapa menit Zelfa di depan gerbang menunggu Zero. Tapi, anak itu belum ada tanda-tanda batang hidungnya. Hal itu membuat Zelfa geram sendiri.

"Tadi aja bilangnya udah nunggu berjam-jam!" geram Zelfa. "Emang anak anjir!"

Zelfa lalu mengeluarkan hpnya, dan mencari nomor Zero. Namun sebelum itu, Zero sudah keluar terlebih dahulu bersama temannya.

"Thanks, bro!" ujar Zero. Setelah turun dari motor temannya.

"Yoi!"

Siapa yang kayak Zero? Udah tau penjemputnya udah nungguin di gerbang. Tapi masih nekat nebeng sama temennya sampai di gerbang?

Gue lah!

Kemudian cowok itu menghampiri Zelfa dengan raut tanpa dosa di wajahnya. Dan yang membuat Zelfa semakin geram adalah karena Zero langsung menyuruhnya agar duduk di belakang. Jadilah ia yang membawa motor.

"Kenapa ga pulang aja sama temen lo yang tadi?" tanya Zelfa memperbaiki posisi duduknya.

"Beda arah. Kayak gue sama crushh," jawab Zero.

"Tai lo! Gegayaan crushh-crushh-an. Nilai matematika lo aja 89," ketus Zelfa.
"Jalan cepetan."

Zero mendengus kesal. Tak lama senyum penuh arti terbit di bibirnya.

"Kak lo pegangan yang kencang, ya. Rossi mau membalap!" serunya.

"Ze, gue buang ya lo!" teriak Zelfa, mencengkram erat bahu Zero.

Trauma cuy.

Brumm~

"ZERO ANJEM! AWAS YA LO SAMPE DI APARTEMEN! GUE BANTAI LO!" teriak Zelfa. Menundukkan kepalanya, agar angin tidak menyapu wajahnya.

"Tetap slay kak!" balas Zero. "Ga usah tegang gitu!"

Meong~

Citt!

ZEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang