STUDY DATE 📚

1.6K 159 215
                                    

Halooo🌻

Before reading, I'm really sorry, karena udah ngegantung kalian i haven't even updated in almost a month.

sibuk banget poll, apalagi ini lagi sibuknya ngurus sekolah...

minta maaf ya, aku ngga bisa janji tapi aku usahain bakal sering update lagi👍🏻❤️

🌻🌻🌻🌻

"Suka banget ngoleksi hoodie di mobil," cibir Zelfa melihat tumpukan hoodie milik Zevan di kursi penumpang bagian belakang.

"Jaga-jaga kalo butuh."

Keduanya kembali diam. Namun, sesaat setelah itu Zevan berdehem pelan.

"Zel-

"Zev-

"Lo duluan," ujar Zevan tetap fokus mengemudi.

"Lo ngga pengen belajar lebih giat lagi apa? Berapa bulan lagi ujian sekolah," jawab Zelfa.

"Lo ngga pengen belajar bareng gue?" tanya cowo itu kemudian.

"Date kek kayak gitu. Apa study date aja ya?" sambung cowo itu.

Zelfa terdiam beberapa saat, sibuk melihat wajah Zevan dari samping. Berpikir ada gerangan apa pemuda di sampingnya itu mengajaknya date.

Tapi, ini impian Zelfa dari dulu. Pengen study date sama pasangannya. Eh tapi kita kan musuh?

🌻🌻🌻🌻🌻

Zevan berjalan di koridor menuju apartemen miliknya. Cowok itu sedari tadi memegang dahinya. Zelfa yang berjalan di sampingnya sampai menoleh.

"Kenapa sih?!" tegur Zelfa bingung.

"Jerawatan masa, Zel. Gue ngga pede," jawab cowok itu menghela nafas gusar. "Gimana dong ini?"

Zelfa jadi tergelak. Menyisipkan rambut Zevan agar ia bisa melihat jerawat yang dimaksud oleh cowok itu.

Kemudian ia mengangguk. "Ohh... ngga usah digangguin, ntar gue obatin," katanya.

Zevan jadi mengangkat sebelah alisnya, memandang Zelfa yang sedang membuka pintu apartemen. "Bisa emang?" tanya Zevan, lalu ikut masuk ke dalam apartemen.

"Bisalah!"

"Minum obat?" tanya Zevan lagi.

Zelfa menggeleng sebagai jawaban. "Ngga lah, yakali."

"Terus pake apa?"

"Masker."

"Mask-

"Masker wajah yang gue pake tiap dua kali seminggu, Zevan. Yang matcha itu loh!" potong Zelfa terlebih dahulu.

"Ohhh." Cowok itu manggut-manggut saja.

"Selain itu fungsinya apa?" tanya Zevan lagi.

Zelfa memutar bola matanya malas, Zevan ini semakin diladenin semakin banyak tanya.

"Bisa buat muka lo jadi lebih ganteng," jawab Zelfa asal.

Blush

"Cih, dusta amat." Cowok itu berdecih seraya memutar bola matanya malas. Ia sempat menatap Zelfa yang sedang duduk-duduk di sofa. Sementara dirinya berjalan menuju pantry karena ingin mengambil air putih.

Lalu Zevan berbalik badan setelah minum, ia menghampiri Zelfa yang sedang memainkan ponselnya.

Zevan berdiri di hadapan cewek itu. "Lo mandi sana Zel, bau," katanya seraya berkacak pinggang.

ZEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang