Part 18 💚💚💚

264 8 0
                                    

"butuh bantuan?" ada uluran tangan tepat di depan wajah nya. Tanpa melihat wajahnya Haura menerima uluran tangan dari pria itu.

"Boleh" balas Haura. Perlahan Haura berdiri dengan satu tangan di genggam oleh pria itu. Setelah berdiri, Haura melepaskan genggamannya kemudian kembali membersihkan sisa debu yang masih tertempel di roknya.

"Terimakasih" ucap Haura.

"Sama-sama" balas pria itu.

"Mau kemana?" tanya pria itu.

"Mau----" ketika Haura mendongak untuk melihat siapa yang telah menolongnya. Betapa terkejutnya Haura saat tau siapa jika sosok pria itu adalah sosok cowo gila yang pernah mengganggunya. Spontan Haura mundur menjauhi dari cowo gila itu.

"Cowo gila" beo Haura kaget.

"Hai, cewe jutek" sapa balik pria itu nyengir sembari melambaikan tangan di hadapan Haura. Haura merasa hari ini begitu sial, selain kesandung batu ia juga bertemu lagi dengan sosok cowo gila yang pernah mengganggunya.

Haura pun kembali berjalan ke pinggir jalanan untuk mencari taksi, melihat Haura pergi Sadam pun mengikutinya kemudian berdiri tepat di sebelah Haura. Perempuan itu tidak pernah berubah tetap cuek dan dingin.

"Nunggu jemputan?" tanya Sadam sembari menggendong tas ransel nya.

"Gak" jawab Haura jutek. Matanya melirik ke kanan dan kiri jalanan untuk mencari taksi.

"Terus?" Sadam mengikut mata Haura yang melirik ke arah jalanan.

"Taksi" jawab Haura.

"Mau gue antar?" tawar Sadam sembari menoleh menatap wajah Haura.

"Gak" tolak Haura ketus.

Tak lama kemudian, taksi yang di tunggu-tunggu akhirnya datang. Lantas Haura mengulurkan tangannya ke jalanan untuk memberhentikan mobil taksi. Melihat ada seorang perempuan yang mengulurkan tangan, supir taksi pun berhenti tepat di depan Haura. Kemudian membuka jendela pintu dari kursi sebelah nya.

"Naik, mbak?" tawar supir taksi yang mengenakan seragam berwarna biru muda.

"Iya, pak" jawab Haura. Haura pun maju dan membuka pintu mobil, masuk kedalam mobil sebelum cowo gila itu semakin banyak bicara dan menutup kembali pintu mobil.

Melihat Haura masuk kedalam mobil, Sadam segera pergi memakai helm full face kemudian menaiki motornya. Mobil taksi yang di tumpangi Haura sudah mulai jalan, sontak Sadam langsung menyalakan mesin motor nya kemudian memutar motornya dan berjalan mengikuti mobil taksi yang di tumpangi Haura dari arah belakang.

Mobil taksi mulai berjalan meninggalkan sekolah, di tengah perjalanan pak supir melihat dari kaca spion dibelakang ada sepeda motor yang mengikuti nya sejak pergi dari sekolah.

"Maaf mbak, itu ada orang yang mengikuti kita" ucap pak supir yang masih fokus menyetir.

"Siapa, pak?" tanya Haura mata dan jemarinya masih sibuk memainkan handphone nya.

"Anak sekolahan" jawab pak supir. Pemuda yang ada dibelakang mengenakan seragam sekolah tapi menggunakan helm membuat pak supir tidak dapat melihat wajah nya.

"Mungkin mbak kenal?" tanya pak supir.

Sontak Haura menoleh ke belakang mendapatkan cowo gila itu berada di belakangnya. Di tengah Haura sedang memperhatikan cowo gila, Sadam tiba-tiba melambai kan tangannya sadar kalau Haura sedang menatapnya. Spontan Haura kembali duduk sembari memainkan handphone nya sesekali Haura melirik kaca yang ada di dalam mobil melihat ke arah belakang, cowo gila itu masih ada, ia kira setelah Haura masuk kedalam mobil cowo gila itu sudah pergi ternyata masih ada bahkan mengikuti nya.

My Girlfriend ChildishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang