Part 32 🧊🌺🏨

153 8 1
                                    

Seorang remaja laki-laki dan perempuan berdiri di pinggir lapangan basket. Mengamati dua orang yang sedang main basket, mereka tampak senang dan bahagia seolah tidak ada masalah.

Perempuan dengan jepit rambut di sisi kanan melirik sekilas teman laki-lakinya "kalau masih sayang itu di pertahankan bukan malah di lepaskan" tutur nya seraya melipat kedua tangannya di dada.

Cara menatap perempuan yang sedang main basket tau kalau teman laki-lakinya masih cinta dan sayang.

"Mempertahankan hanya akan membuat dirinya menderita" balas si laki-laki seraya memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku celana.

Dengan perpisahan itu akan membuat perempuan itu merasa aman.

"Justru itu, perempuan akan semakin menderita kalau dirinya di tinggalkan dengan cara menyakitkan" bagi perempuan hal yang sangat menyakitkan itu bukan karena putus melainkan alasan si laki-laki meminta putus. Dan selingkuh adalah cara yang paling menyakitkan, karena tak ada satupun perempuan yang ingin di duakan.

"Meski menyakitkan, namun itu membuat dirinya aman dan terlindungi" ia tau kalau perempuan itu sangat patah hati dan pastinya marah namun itu cara satu-satunya agar perempuan itu bisa lepas dari bahaya.

"Lu tau? Cinta yang paling tulus itu seperti apa?" tanya si laki-laki seraya menata wajah teman perempuan nya.

Perempuan itu menoleh lalu menggeleng kecil "apa emang?"

"Cinta yang paling tulus itu adalah lu akan senang dan tersenyum melihat orang yang lu cintai bahagia...." Lalu mengalihkan pandangannya ke lapangan basket, lebih tepatnya menatap wajah ceria perempuan.

"Meski bukan bersama gue" sambung nya. Meski tidak rela dan tidak ikhlas melepaskan dia namun ia senang melihat senyuman lebar di bibir perempuan itu. Artinya perempuan itu bahagia meski dia bukan orang nya.

Setelah joging mengelilingi daerah taman, kini Liam mengajarkan Love untuk main basket. Lapangan yang sering digunakan oleh Liam setiap kali merasa bosan dan memilih untuk main basket.

Kedua tangan Love memegang bola basket dan di tahan oleh tangan Liam. Mengangkat tinggi bola basket, kedua sorot mereka berfokus pada ring yang cukup jauh dari mereka.

Merasa pas, Liam pun mengayunkan tangan Love dan melempar tinggi bola basket, bola basket pun masuk kedalam ring dan jatuh menggelinding.

"Bolanya masuk" ucap Love girang.

"Nah, itu lu bisa" puji Liam.

Liam mengambil bola yang ada di bawah ring. Lalu menyodorkan kepada Love "coba, sekarang lu sendiri" titahnya.

Ragu-ragu Love mengambil alih bola basket, mengatur posisi kaki yang sudah di ajarkan oleh Liam. Memegang bola basket lalu mengangkat tinggi.

Mengayun pelan dan melempar tinggi bola basket, bola itu melayang dan masuk kedalam ring.

"Akhirnya, aku berhasil juga" setelah sekian lama Love belajar main basket kini ia sudah bisa memasukkan bola kedalam ring dengan tangannya sendiri.

"Aku senang bisa masukkan bola kedalam ring" ucap Love tanpa sadar kedua tangan nya melingkar pada pinggang Liam, memeluk erat tubuh Liam.

Liam hanya menepuk pelan punggung Love tanpa ada keberanian untuk membalas pelukan Love.

"Gue juga senang" balas Liam, perasaannya sangat bahagia bisa membuat Love tersenyum lebar.

*******

2 jam lebih Love belajar main basket dan ia merasa capek dan juga haus. Love pergi ke salah satu warung yang jaraknya cukup dekat dari lapangan basket.

My Girlfriend ChildishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang