Part 17 👫👫👫

335 14 0
                                    

"happy birthday to you, happy birthday to you" pria itu menyanyikan lagu happy birthday di tengah pelukannya. Love yang mendengar Abang nya menyanyikan lagu ulang tahun melepaskan pelukannya, melihat ke arah kue tart yang di pegang oleh Abang nya kemudian beralih menatap wajah Abang nya.

"Bang Enzo, kan ulang tahun Love besok. Kenapa ngerayain nya sekarang?" tanya Love. Pria yang ada dihadapannya adalah Abang ke-tiga nya yaitu Enzo. Enzo yang baru pulang dari luar negeri langsung membeli kue tart dengan hiasan princess Cinderella sebelum ia pulang ke rumah.

Sebelumnya bang Sastra menghubunginya untuk memberitahu bahwa adik kecil nya yaitu Love sedang sakit demam dan mengigau nama nya. Mendengar berita buruk itu Enzo langsung memesan tiket setelah tugas kuliah nya selesai. Jarak antara London dan Indonesia sangat jauh dan membutuhkan waktu 15 jam lebih. Enzo sampai di bandara tepat di malam hari, Enzo ingat jika besok adalah hari ulang tahun adik kecil nya, Enzo pun tidak langsung pulang ke rumah tapi mampir ke toko kue untuk membelikan kue tart untuk adik kecil nya.

"Coba lihat hp kamu, sekarang jam berapa?" tanya Enzo balik. Love pun mengeluarkan benda pipih nya dari bawah bantal, membelalakkan matanya syok melihat jam sudah menunjukkan pukul 12 lewat 1 menit.

"Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga" bang Enzo melanjutkan nyanyian, kedua tangan nya memegang kue tart di atasnya sudah ada lilinnya yang ia nyalakan dengan korek api.

"Fuuu" tiup Love hingga lilin nya mati.

"Selamat ulang tahun, adik kecil bang Enzo" memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada adik kecilnya.

"Maafnya, Abang jarang pulang dan sering membuat kamu sedih" bang Enzo meminta maaf lantaran ia jarang pulang.

"Gapapa bang. Yang penting bang Enzo udah datang tepat di hari ulang tahun Love" balas Love. Menaikan kedua sudut bibirnya membentuk lengkungan sebuah senyuman.

Melihat adik kecil nya senyum Enzo ikutan senang, meskipun ia masih merasa bersalah.

"Mau makan kue?" tawar Enzo mengangkat kue tart nya di depan wajah Love.

Love pun mengangguk cepat "mau"

"Tapi emang boleh makan makanan manis? Kamu kan lagi sakit"

"Love udah sembuh kok, bang" merasa dirinya susah sembuh, hanya saja ia masih sering pusing.

Bang Enzo pun memeriksa kening Love dengan punggung tangannya, memang suhu Love sudah normal tidak panas.

"Boleh makan kue tapi hanya sedikit"

"Ihh, bang. Love kan mau semuanya" rengek Love. Sejak tadi pagi ia hanya makan bubur dan makanan sehat seperti sayuran dan makanan rebus tanpa ada rasa gurih. Love juga ingin makan makanan manis.

"Walaupun kamu sudah sembuh, tetap harus jaga makanya biar tidak sakit lagi"

"Iya" gerutu Love.

"Kamu pegang dulu kue tart nya. Abang mau ambil piring sama pisau plastik" Love menerima kue tart dari tangan bang Enzo.

"Ingat, jangan di makan!" peringat Enzo tegas. Love hanya manggut-manggut saja.

Enzo berjalan menuju pintu kamar Love, keluar meninggalkan Love dengan kue tart. Love yang sifatnya keras kepala mencolek kue tart nya selagi Abang nya tidak ada kamarnya.

"Enak?"

****

Tok...Tok...Tok

"Siapa?" tanya Love dari dalam kamar. Sebenarnya hari ini ia ingin sekolah, tapi mamanya sama abang-abang nya menyuruhnya untuk tetap diam di rumah hingga Love benar-benar sembuh. Al hasil ia pun hanya bisa memainkan handphone nya di atas kasur bersandar pada headboard dengan perasan bosan dan jenuh.

My Girlfriend ChildishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang