Part 16 🥺🥺🥺

344 16 2
                                    

Melihat ada darah segar di telapak kaki Love, lantas Atlantis berlari menghampiri Love yang sudah tersungkur di tanah sembari memegang kaki yang sudah berlumuran darah. Atlantis berjongkok tepat di hadapan Love, wajah Love basah penuh dengan air mata yang sejak tadi sudah keluar karena menahan rasa sakit.

"Sakit...hisk" rintihnya.

Atlantis memegang kaki kanan Love, melihat ada satu duri yang menancap kaki Love hingga membuat kaki Love berdarah. Tanpa aba-aba Atlantis langsung mencabut duri yang ada di kaki Love. Sontak Love pun teriak kesakitan saat Atlantis mencabut duri nya.

"Mamah......" jerit Love.

Haura dan bi Amel datang dari arah pintu masuk area kolam renang, mereka melihat Atlantis dan Love duduk di lantai namun yang membuat mereka syok kala melihat kaki Love yang sudah berlumuran darah reaksinya sama seperti Atlantis panik dan khawatir.

"Kaki ka Love, kenapa ka?" panik Haura. Menghampiri sang kakak dan Love.

"Bi, tolong ambil kotak p3k, air sebaskom sama kain" pinta Atlantis. Tanpa perintah dua kali bi Amel langsung pergi ke dapur mencari apa yang di perlukan oleh tuan mudanya.

Tak lama kemudian, bi Amel datang sembari membawa permintaan Atlantis. Tergesa-gesa bi Amel menghampiri Atlantis yang ada di gazebo.

"Ini, den" ucap bi Amel sembari menyodorkan baskom dan kotak p3k kepada Atlantis.

Atlantis mengendong dan mendudukkan tubuh Love di pinggir gazebo, Atlantis berjongkok di bawah Love. Mendongak ke arah bi Amel mengambil baskom yang berisi air dan kotak p3k dari tangan bi Amel, di letakkan di tanah.

Tanpa menunggu lebih lama, Atlantis langsung mengambil kain yang ada pinggir baskom, dimasukkan kain tersebut kedalam baskom kemudian memeras nya hingga tak ada lagi air yang ada di kain. Secara perlahan Atlantis mengelap telapak kaki Love dengan kain basah , lalu memasukkan kembali kain kedalam baskom dan memerasnya. Berulang kali Atlantis melakukan itu hingga kaki Love bersih dari darah. Setelah bersih, Atlantis membuka kotak p3k banyak sekali peralatan kesehatan yang ada di dalam kotak tersebut. Langkah pertama yang Atlantis lakukan adalah mengambil alkohol agar tidak ada bakteri yang tertempel pada kaki Love. Membuka tutup botol alkohol di tuangkan di atas kapas, menempelkan kapas tersebut ke kaki Love. Sontak Love teriak perih saat Atlantis mengoleskan alkohol ke kakinya.

"Perih....." teriak Love sembari menarik baju seragam Atlantis bagian belakang dengan sangat keras. Namun hal itu tidak membuat Atlantis untuk berhenti justru Atlantis tetap mengoleskan alkohol tepat dimana ada bekas tusukan di telapak kaki Love.

Sementara Haura mengambil duri yang di ujung nya ada darah, seketika matanya melotot saat tau kalau duri ini adalah duri dari hewan peliharaan kakaknya yaitu landak.

"Ka, ini duri landak" teriak Haura sembari memperhatikan duri yang ada di tangan nya kepada sang kakaknya.

Atlantis yang sudah selesai mengobati kaki Love, membalikkan tubuhnya berdiri menghadap Haura, mengambil duri dari tangan adiknya. Benar, ini adalah duri landak. Tapi kenapa duri landak ada disini?.

"Benar dek, ini duri landak. Kamu cari landak nya, jangan sampai durinya berserakan!" meminta adiknya untuk mencari landak. Landak yang ia miliki memang durinya sering rontok bahkan berserakan dimana-mana, jika landak tidak segera di temukan Atlantis takut jika akan ada orang yang terluka karena tertusuk duri landak cukup Love saja.

"Iya, ka" balas Haura. Haura pun membungkuk kan setengah badan nya untuk mencari keberadaan hewan landak.

"Bi, buang duri ini" pinta Atlantis menyerahkan duri yang ada darahnya kepada bi Amel. Jangan sampai duri ini tergeletak di tanah.

My Girlfriend ChildishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang