Part 13 😱😱😱😱

419 17 0
                                    

"Jangan lupa lu urus pacar nya si Atlantis" bisik Jizam di balas anggukan kecil oleh Sadam.

"Siap ketua"

Tidak mendengar jelas apa yang sedang di bicarakan oleh Jizam dan Sadam. Namun, Atlantis yakin jika itu pasti ada hubungannya dengan pacar nya karena mata Sadam sempat melirik ke arah Love. Ia harus lebih waspada terhadap geng Acroos Borders jangan sampai mereka melukai kekasihnya.

"Atlantis, hati-hati" teriak Love. Masih memeluk erat tas Atlantis. Sungguh, Love sangat takut sekaligus cemas melihat kekasihnya bertengkar dengan orang-orang jahat. Namun, ia juga tidak bisa kemana-mana karena Atlantis menyuruhnya untuk tetap di atas motor.

"Iya sayang, aku bakal hati-hati" balas Atlantis di sela-sela bertengkar dengan Jizam. Sesekali ia menoleh ke belakang menampilkan senyum lebarnya kepada Love hanya untuk menyakinkan bahwa ia baik-baik saja.

Di saat Atlantis sedang fokus pada pertengkaran dengan Jizam dan Love fokus untuk melihat Atlantis. Tanpa di sadari oleh Love sudah ada seseorang dari arah belakang. Dia adalah Sadam yang telah di tugaskan untuk mengurus pacar Atlantis.

Perlahan Sadam berjalan ke arah Love di saat waktu yang tepat langsung saja ia menyekap mulut Love, Love pun kaget dan berteriak meminta tolong kepada Atlantis tapi karena mulutnya di tutup membuat Atlantis tidak dapat mendengar teriakkannya.

"ATLANTIS. LIHAT PACAR LU!" teriak Sadam, saat laki-laki itu hendak memukul Jizam. Mendengar pacar nya di sebut oleh Sadam sontak Atlantis menoleh ke belakang, seketika matanya melebar sempurna kala melihat pacar nya di sekap oleh musuh bebuyutan nya.

"JANGAN PERNAH SENTUH PACAR GUE!" hardik nya, rahangnya mengeras kala melihat perempuan yang di cintai nya menjadi korban oleh musuh bebuyutan. Darah yang ada didalam tubuhnya mengalir deras, mengempalkan kedua tangannya kuat. 

Sementara Love, tubuh perempuan itu bergetar hebat dan saking takutnya ia sampai merintikkan air mata nya dan membasahi pipinya. Atlantis yang melihat nya semakin geram dan marah tidak rela jika ada orang yang melukai apalagi sampai membuat kekasih nya mengeluarkan air mata.

Lantas Atlantis pun maju dan hendak menyelamatkan Love tapi tiba-tiba Sadam mengeluarkan senjata yang berbentuk pisau lipat meski kecil tetap saja senjata itu sangat berbahaya. Lalu Sadam menyodorkan pisau itu ke arah leher Love yang membuat perempuan itu semakin takut.

"Satu langkah lu maju, pisau ini akan melekat pada leher cewek ini" ancam Sadam, mendekati pisaunya ke leher Love sontak Atlantis pun diam tidak ingin kekasih nya terluka.

"Gue mohon, jauhkan pisau itu dari pacar gue" pinta nya, tapi tidak di gubris oleh Sadam.

Jizam maju mendekati Atlantis.

"Kalau lu mau pacar lu bebas. Lu harus mengaku kalah dan balas apa yang telah lu lakukan semasa dulu" kata Jizam. Masih teringat kejadian masa dulu sebelum Atlantis kenal dan pacaran dengan Love.

Melihat Love yang menangis kejer karena ketakutan membuat hatinya amat tersakiti dan perih seperti tergores oleh benda tajam. Tapi ia juga tidak boleh gegabah dan mengakui jika dirinya kalah karena itu bukan salah nya. Ia harus mencari cara lain untuk menyelamatkan Love dari tangan musuh nya.

"Lama amat lu mikir. Lu mau pacar lu selamat atau mau pacar lu di bunuh sama kita. Hah?" bentak Jizam menyadarkan Atlantis.

"Oke. Gue akan turuti kemauan lu. Tapi gue mau lu lepasin Love dulu" pinta Atlantis.

"Lu kira gue bodoh? nggak bakalan gue kasih sebelum lu tepati ucapan lu" seakan tau apa yang ada di pikiran Atlantis. Tapi sebisa mungkin Atlantis harus bisa menyakinkan musuhnya agar Love bisa bebas.

My Girlfriend ChildishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang