Part 23 💦 🔥 🛌

350 6 0
                                    

Seperti di sambar petir melihat pacar dan sahabat nya berpelukan tepat di depan mata nya membuat hati nya begitu pedih terasa di iris oleh mata pisau yang tajam. Matanya berair sebisa mungkin ia menahan air matanya untuk tidak keluar. Dengan hati yang begitu panas Love hendak menghampiri mereka berdua. Tapi sebelum Love pergi, Liam dengan cepat menahan pergelangan tangan kanan Love dari arah belakang.

"Jangan pergi!" cegah Liam. Meskipun ia tidak memiliki hak atas hubungan antara Atlantis dan Love namun ia juga tidak akan membiarkan Love semakin sakit hati.

"Lepasin!" berusaha Love melepaskan cengkraman Liam tapi tenaga Liam sangat kuat membuat dirinya tidak bisa.

"Lebih baik kita pergi" Liam menarik tangan Love lalu membawanya pergi jauh dari Atlantis dan Natasya.

"Tapi aku mau memastikan apakah mereka bermain-main di belakang ku atau tidak" teriak Love,  walaupun Love tau ia akan sakit hati tapi ia hanya ingin memastikan apakah benar jika Atlantis dan Natasya punya hubungan di belakang nya dan sejak kapan?.

Liam yang tidak tau harus merespon apa hanya diam sambil berlari sekencang mungkin.

*****

Suasana kelas sangat ramai, para siswa kelas 12 IPS 1 masih pada mengobrol, bermain kejar-kejaran, main handphone bahkan ada yang tidur. Waktu istirahat sudah habis dan guru belum tiba sehingga mereka semua hanya bisa berada didalam kelas dengan suara bising dan keramaian.

Kecuali ada dua orang yang masih belum berada didalam kelas mungkin tidak akan masuk ke dalam kelas karena tas mereka tidak ada di kursinya masing-masing.

Natasya masuk kedalam kelas tidak lama kemudian Atlantis masuk berada tidak jauh dari belakang Natasya. Mereka masuk secara terpisah agar para siswa tidak curiga terhadap mereka.

Ratna yang melihat Natasya masuk segera menghampiri temannya "Sya, kamu tau kalau Love pingsan" Ratna memberitahu bahwa Love pingsan kepada Natasya. Natasya yang mendengar itupun langsung membelalakkan matanya kaget.

"Yang benar, lu?" tanya Natasya memastikan apakah berita itu benar atau tidak.

"Iyah, tadi sebelum aku masuk kelas Liam meminta izin ke aku katanya mau antar Love yang habis pingsan" beberapa menit yang lalu, Ratna bertemu dengan Liam. Laki-laki itu meminta izin untuk dirinya dan Love, mengatakan bahwa ia harus mengantarkan Love yang habis pingsan karena tidak tega Ratna pun membiarkan Liam mengantar Love untuk pulang dan ia yang akan meminta izin kepada gurunya.

*****

Sementara itu, Liam masuk ke ruang UKS sambil membawa dua tas. Tas dirinya dan tas milik Love. Berjalan menuju brankar dimana seorang perempuan sedang berbaring menghadap kanan membelakangi dirinya.

Love yang sedang menangis mendengar suara kaki melangkah masuk, menoleh ke belakang mendapati Liam sedang menaruh tas ransel. Setelah Liam selesai menaruh dua tas, Liam hendak berbalik badan dan Love langsung memeluk nya dengan sangat kuat.

Liam membalas pelukan Love dengan mengelus surai panjang Love dengan lembut. Membiarkan seragam sekolah nya basah dengan air mata Love. Sedari tadi Love menahan agar air mata nya tidak jatuh tapi kali ini ia tidak bisa menahan nya lagi dan air mata nya langsung tumpah di pelukan Liam.

*****

"Pulang sekolah kita jenguk Love, yuk Sya" ajak Ratna. Natasya hanya diam, tidak mungkin ia menjenguk Love padahal ia sendiri yang telah membuat Love pingsan.

"Maaf, Ratna. Tapi pulang sekolah gue ada rencana" bohong Natasya. Kemudian pergi menuju meja dengan raut wajah kusam.

Dan Atlantis yang ada di belakang Natasya mendengar semua pembicaraan Ratna, ia juga sama dengan Natasya kaget saat mendengar Love pingsan. Melangkah menuju meja dimana kursi Love sudah kosong tidak ada lagi tas ransel milik mungkin Liam sudah mengambil nya.

My Girlfriend ChildishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang