LMAP - 3

45 8 0
                                    

"Bun bun. Kata papa, dia mau kesini. Apa boleh? Papa takut mood bunda jelek karena di kantor."

Waktu menunjukkan pukul setengah delapan malam, tepat jam makan malam. Yechan tengah bersantai di ruang televisi, sedangkan Kevin berada di dapur. Menyiapkan makan malam mereka.

"Boleh nak, bunda tidak apa."

"Bunda habis ini istirahat saja, bunda capek kan?"

"Setelah kamu istirahat, bunda juga istirahat. Tenang saja."

Tok, tok, tok. Suara ketukan pintu terdengar dari luar rumah, Yechan berdiri lalu membuka pintu rumah. Ada Xen yang tengah membawa dua kantung belanja, mungkin itu makanan atau minuman dari supermarket.

"Papa! Ayo masuk pa!"

"Bunda tidak apa? Ia tadi bertengkar dengan Jisun di kantor kan?"

"Kata bunda tidak apa. Tadi Tante girang itu sempat juga ketemu Yechan di tengah jalan menuju pulang ke rumah. Dia bilang kalau Yechan tinggal bersama kalian, akan diberikan apapun yang Yechan mau. Tapi Yechan tidak mau dan langsung pergi tinggalkan dia."

"Kamu tadi sempat memukul dia? Di bagian perut juga dada bukan?"

"Iya pa, kenapa memangnya?"

"Ah tidak, bunda dimana?"

"Kenapa? Habis selesai masak."

Dari arah dapur, Kevin muncul tiba-tiba di depan mereka berdua yang tengah mengobrol.

"Beli apa itu?"

"Ini untuk keperluan di rumah."

"Oh, makasih. Biar aku bawakan ke dapur, harusnya tidak perlu repot-repot datang kemari membawa belanjaan untuk di rumah."

"Tidak apa, ini sebagai permintaan maaf karena tadi pagi di kantor."

"Aku tidak apa."

Suasana hening kembali beberapa saat.

"Ayo ke ruang makan, sudah waktunya makan malam. Yechan, sehabis ini langsung istirahat."

"Iya bun. Tapi boleh kalau papa temanin sampai Yechan tidur?"

"Kalau papa tidak kerepotan ya boleh."

"Tidak, nanti papa temanin sampai Yechan tidur."

Selesai makan malam, Xen membawa Yechan ke kamar untuk istirahat sedangkan Kevin membereskan rumah terlebih dahulu.

"Papa, Yechan ingin papa kembali dengan bunda."

"Itu sulit nak."

"Ayolah pa, setidaknya berusaha untuk kembali bersama bunda dan tinggalkan setan terkutuk dari kehidupan kita."

"Memangnya bunda masih menerima papa? Tidak kan?"

"Bunda sudah memaafkan kesalahan papa selama ini, bunda masih berharap papa kembali dengan sifat yang berbeda. Tapi papa meninggalkan bunda saat Yechan belum lahir dan kata bunda dia juga masih trauma dengan papa. Jadi bunda tidak bisa menerima papa begitu saja."

Apa yang dilakukan Xen kepada Kevin sudah salah selama ini, ia sedang berusaha mendekat dan juga kembali bersatu dengan mantan istrinya. Tetapi, ada saja yang membuat mereka jauh.

"Tidur saja sekarang, kamu habis latihan pasti lelah."

"Tidak juga, selamat malam pa."

Setelah Yechan tertidur, Xen diam diam keluar dari kamar Yechan dan memberanikan diri menemui Kevin yang ada di ruang tengah sendirian.

"Apa? Yechan sudah tidur?"

"Iya sudah, tenang saja."

"Lalu? Kau harus pulang, bukannya Jisun sedang hamil?"

"Jisun tidak di rumah, ia ada di rumah sakit."

Sakit? Drama baru apalagi yang akan terjadi kali ini? Pikir Kevin pada saat itu.

"Jisun sempat keguguran tadi. Antara dipukul dengan Yechan atau dia jatuh dari tangga kantor."

Kevin merasa tidak enak setelah Xen mengatakan itu kesalahan dari anaknya sendiri.

"Jika itu kesalahan Yechan, maafkan dia. Yechan kesal karena Jisun berani mengganggu kehidupan kami. Gue kagak tau kalau sampai separah itu."

"Tidak perlu meminta maaf. Belum tentu Yechan juga salah, aku tidak membela Yechan. Tapi kita tunggu kebenarannya saja."

"Tapi... Jisun masih bisa hamil kan setelah keguguran?"

"Dokter bilang, dia masih bisa hamil. Tetapi, itu pengaruhnya kecil."

Perasaan Kevin senang dan campur aduk menjadi satu, bisa saja Jisun semakin berbuat jahat kepada Yechan ataupun dirinya sendiri.

"Aku harus kembali ke rumah sakit, jaga diri. Aku menyayangimu dengan Yechan."

love me again please - 2jinwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang