Spesyol chap karena Jaehan habede

36 4 3
                                    

Nama gue Hwichan, gue punya pacar yang kodratnya bikin stres. Sering hilang gak tau kemana, gue capek kadang sama dia, gue pengen putus. Tapi gue tau gimana keadaan dia nanti pas putus. Mari mulai kisah gue yang sangat sangat uh.

Dipagi hari, gue liat kalender dan sekarang tanggal satu juli. Gue berniat untuk berbicara soal hubungan gue sama dia sekarang, gue akhirnya ketemu dia di cafe. Gue duduk dengan dia, masih dengan santai pacar gue pesen minuman beserta snack.

Nama pacar Gue Jaehan, anak rt sebelah. Gak heran kalau kelakuan 11 12 sama bapacknya. Gue sruput minuman punya gue dan gue bicara ke dia.

"Jaehan, gue capek sama lo sekarang. Lo selingkuh sama Irene? Berapa kali lo begini sama gue han, gue capek han."

Tetapi raut wajah Jaehan begitu biasa aja pas gue ngomong soal perselingkuhan itu.

"Tudep, gue minta putus sama lo hari ini. Gue mau pergi ke kampung halaman karena gue mau cari kerja."

Gue meninggalkan Jaehan yang masih berada disana tanpa pergerakan apapun. Gue bayar pesanan gue lalu keluar dari cafe itu. Gue berjalan ke arah taman, duduk disana, dan merenungkan nasih gue harus bagaimana sekarang. Gue masih sedih dan kepikiran, apa tindakan gue udah bener? Ya daripada gue disakiti trus sama dia harus gimana lagi.

"Halo kak, boleh duduk bareng gak? Soalnya cuma ada satu kursi di taman ini."

Gue nengok ke arah anak itu, dia lebih muda dari gue pasti. Gue bergeser lalu menyuruh duduk disamping gue.

"Kakak kenapa sendirian? Gak sama pacarnya?"

Pertanyaan dari anak ini membuat gue pengen, ANJENG GUE BARUAN PUTUS MA DIA GEMBEL.

"Aku baru putus sama dia."

"Maafkan aku kak, kenapa? Apa ada masalah?"

"Dia selingkuh selama ini. Banyak sekali selingkuhannya, aku hanya permainan dia dan bahkan aku sudah beberapa kali minta putus. Tetapi dia bilang, aku akan membunuhmu jika kau berani mengatakan itu lagi. Saat aku mengatakan itu tadi, dia tak mengejarku dan masih berada di cafe itu."

"Sayang sekali kak, semangat ya kak. Masih ada yang lebih baik dari dia. Tapi saranku lebih baik kembali ke dia."

"Emang kenapa dek?"

"Aku gak tau apa yang akan terjadi setelah kakak mengatakan seperti itu ke dia. Mungkin hal hal buruk akan terjadi."

Anak itu berdiri lalu pamit pulang karena hari menjelang semakin sore. Perkataan anak tersebut bikin gue kepikiran, gue kembali ke cafe itu dan tak ada tanda tanda Jaehan masih berada disana. Gue tanya ke pemilik cafe, tetapi dia bilang sudah pergi.

Gue berlari ke rumah Jaehan. Sesampai disana, rumahnya tampak sepi. Gue gedor gedor pintunya kagak pakai salam salaman.

"WOI JAEHAN, JAEHAN MAAFIN GUE."

Pintu rumah Jaehan terbuka sendiri, gue masuk kesana dan semua gelap. Ini kenapa rumahnya? Mati listrik atau kagak bayar token lagi? Gue berkeliling dengan senter di hp dan gue merasakan, ada sesuatu yang memeluk gue dari belakang.

"Kenapa? Kamu khawatir?"

Itu suara Jaehan. Semua lampu kembali menyala dan disana ada Jaehan beserta teman teman satu geng gue disitu. Gue melihat ke seluruh arah, satu tulisan di bagian dinding 'Selamat ulang tahun ketua Jaehan & semoga pernikahanmu dan kehidupanmu di masa depan berjalan dengan baik juga lancar.' Tunggu? Pernikahan? Jaehan nikah ma sapa?

"Jaehan, lo nikah sama siapa?"

"Masih pura pura gak ngerti?"

"Tapi, lo kan sama Irene..."

Irene muncul tiba tiba dari tidak tahu arah mana dan disana juga ada seorang wanita disamping Irene sedang dipeluknya.

"Jaehan lo ngadi ngadi ye, gue lesbi goblok."

Irene mendekat ke arah gue dan bicara soal permasalahan akhir akhir ini.

"Kenalin, gue Irene atau kakaknya Jaehan. Maaf soal si Jaehan, emang rada rada gila anaknya. Gue kagak selingkuh sama adek sendiri, gue punya pacar lagian. Gue baru pulang dari negara sebelah karena kerja."

Irene mengulurkan tangannya ke gue dan gue membalas uluran tangannya.

"Gue Hwichan, iya kak gak papa."

"Dan hari ini ulang tahun Jaehan. Kamu nanya ada tulisan tentang pernikahan? Jaehan akan menikahimu bulan depan. Dia udah siap dan bicara sama kedua orang tuamu."

Gue berbalik melihat Jaehan di belakang gue. Jaehan tersenyum dan mendekat ke gue. Dia berjongkok, mengeluarkan kotak kecil dari kantung bajunya dan membuka dihadapan gue.

"Untuk semua yang ku lakukan sejak dari awal kita pacaran itu secara tak sengaja maupun di sengaja, tolong maafkan aku. Mari kita mulai kehidupan yang lebih baik atau... Menikahlah dan hidup bahagia bersamaku. Aku akan berubah semua apa yang telah terjadi dimasa lalu kita berdua. Kamu mau kan?"

"Maaf, gue gak mau."

Semua orang disana terkejut bukan main, apakah sedendam itu hati Hwichan kepada Jaehan? Gue kagak tau harus bagaimana lagi. Jaehan hanya tersenyum lalu kembali menutup kotak cincinnya.

"Tidak apa, mungkin ini salahku juga."

"Lo juga sih, berulah han." Sambung Irene

Menjadi sebuah keributan akhirnya. Gue berfikir sekali lagi dan uda memutuskan akan menerima lamaran dari Jaehan.

"Maksud gue, gak mau nolak."

Jaehan yang mendengar kata kata dari gue, langsung memeluk gue dengan erat tanpa dilepaskan sekalipun.

"Makasih Hwichan, aku minta maaf soal kemarin kemarin."

"Gue juga minta maaf kalau terlalu ovt karena itu."

"Kita mulai dari awal setelah menikah, setuju?"

Gue mengganggukan kepala gue tanda setuju. Itu kisah gue, sampai sini dulu. Gue capek ngomong soalnya, bay semua.

love me again please - 2jinwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang