"Ah, akhirnya segar juga habis mandi."
Karena nanti ada tamu khusus, Kevin membereskan rumah di bagian yang penting saja untuk di pakai nantinya. Mulai dari sofa, meja, hingga ruangan televisi juga ruang tamu.
Beberapa menit kemudian, terdengar suara ketukan pintu dari luar rumah Kevin. Yang tidak lain itu adalah Xen. Kevin menaruh peralatan rumah kembali pada tempatnya, membuka pintu rumah, menyuruh Xen masuk ke dalam rumah.
"Duduk dulu."
"Yechan tidak ada di rumah kan?"
"Iya, kagak ada. Emang ngapain lagi?"
Xen duduk di ruangan televisi sembari bersantai sedikit.
"Lo kan punya rumah, ngapain di rumah orang?"
"Jangan begitu, ini memang penting."
"Apa? Langsung aja."
Kevin duduk di samping Xen, menunggu pembicaraan Xen dimulai.
"Saya... Akan menarik gugatan cerai kita."
"Hah? Gila ya lo?"
"Saya serius. Saya tarik surat itu segera."
"Ngapain? Lo kira mainan apa itu surat cerai? Cerai ya cerai bangsat."
"Bukan begitu..."
"Apa lagi?"
"Barusan saja, saya baru kembali dari rumah kedua orang tuamu dan saya baru di ceramahin dengan Pak Jaehan. Duduk selama hampir lima jam, rasanya tidak betah. Pak Jaehan sudah tahu perlakuan buruk saya kepada kamu. Saya benar benar sadar kali ini. Tapi satu sisi, saya akan kembali menikah denganmu. Berikan saya kesempatan kedua."
Kevin terdiam sejenak, berfikir. Apa ini hanya permainan Xen? Tapi mungkin bisa saja. Kevin tidak langsung percaya dengan Xen.
"Maaf, gue kagak percaya sama lo begitu aja."
"Huft, tanyakan langsung dengan ayahmu."
Kevin mengambil handphonenya lalu mengirimkan pesan kepada Jaehan. Yang dikatakan Xen ternyata benar, masalahnya susah di ketahui oleh keluarga satu sama lain.
"Kakak sempat dipukul sama papa?"
"Tidak apa, lukanya juga nanti hilang dan kemungkinan mendapatkan luka baru lagi."
"Disamping kakak ada kotak P3K, berikan kepadaku."
Xen menuruti perkataan Kevin, ia mengambil kotak obat lalu berikan kepada Kevin. Sebelum lukanya di obati, dilihat terlebih dahulu. Bagian mana yang terkena pukulan dan seberapa besar atau dalam lukanya.
"Papa mudah emosi orangnya, jadi jangan pernah berbuat masalah dengan papa."
"Saya siap mendapatkan resiko yang lebih besar. Bagaimana perasaan mu selama ini? Lebih sakit dibandingkan luka yang saya dapatkan bukan?"
"Selama hampir 20 tahun? Awalnya aku merasa sedih dan terpukul, tepat saat itu juga fitnah tersebar kemana mana. Bukan masalah bagiku."
"Terimakasih. I am really really sorry. now, i love you."
"Tidak tahu harus percaya atau tidak, tapi love you too."
KAMU SEDANG MEMBACA
love me again please - 2jinwoo
FanfictionDunia memang kejam, banyak hal diluar nalar yang selalu terjadi. tetapi lebih jahat ketika ada yang membuat hidupku hancur, sudahkah mereka puas akan hal ini? "Aku harus bahagia walaupun terus disakiti dengan mantan suamiku." BxB area 1821+ Mpreg ...