Cerita ini udah aku tag mature ya, dan di bab ini ada adegan dewasanya, jadi bagi dedek-dedek gemes harap mundur alon-alon, okay.
Hari pertama di Bali sangat menyenangkan bagi Yasmin dan Kiana. Setelah mereka mendarat di pulau dewata sekitar pukul sembilan malam Waktu Indonesia Tengah. Mereka langsung menuju hotel yang telah Andra booking untuk tiga hari ke depan. Andra memang mempunyai beberapa hotel dan vila di daerah Ubud dan Seminyak. Tapi, karena Kiana meminta agar Andra memesan hotel yang lain untuk menginap bukan di hotel atau vila milik keluarga mereka. Kiana berkata dia bosan kalau harus menginap di hotel milik ayahnya. Dia menginginkan suasana yang baru.
Akhirnya, Andra memesan hotel di sekitar kawasan pariwisata Nusa Dua Bali.
Andra memilih hotel di kawasan ini sebagai tempat mereka menginap, karena tempatnya yang tenang dan jauh dari keramaian. Selain itu, di kawasan ini juga terdapat beberapa pantai pasir putih yang indah. Dia pun berharap Yasmin dan Kiana nyaman berada di sini, menikmati liburan mereka sepenuhnya.
Jadi, kegiatan mereka di hari pertama ini, sepanjang pagi hingga siang Yasmin dan Kiana menghabiskan waktu di hotel untuk beristirahat dan menikmati beberapa fasilitas yang tersedia. Sedangkan Andra, di hari pertama ini dia harus melakukan pertemuan dengan beberapa relasi bisnisnya, sehingga tidak dapat menemani mereka berdua.
Lalu pada sore harinya, setelah Andra kembali. Mereka bertiga mengunjungi salah satu pantai pasir putih yang juga berdekatan dengan tempat wisata water blow.
Berjalan menyusuri tepi pantai sembari bergandengan tangan, sedangkan di depan mereka Kiana berlari-larian dengan telunjuk menunjuk-nunjuk sesuatu.
"Maaf, ya. Tadi Mas ada kerjaan sedikit, jadinya baru bisa nemenin kalian sekarang," ucap Andra penuh sesal, Yasmin yang mendengar itu pun menoleh pada Andra.
"Nggak pa-pa kok, Mas. Aku seneng, ini aja udah lebih dari cukup buat aku," ucapnya menenangkan. Yasmin tahu, Andra berusaha untuk membuat ia dan Kiana nyaman, dengan memesan semua fasilitas mewah yang tersedia, dan itu sudah lebih dari cukup bagi Yasmin, apalagi Andra ke sini memang bukan untuk berlibur sepenuhnya. Jadi, akan sangat egois apabila ia juga menuntut Andra agar selalu bersamanya setiap waktu.
Andra tertawa kecil mendengar ucapan manis kekasihnya, lalu mengecup pelan pipi Yasmin, membuat pipi itu memerah karenanya.
Yasmin hanya berdeham-deham canggung, sembari menatap kedua kaki yang hanya dilapisi sendal jepit, dan terkena sedikit sapuan ombak.
Yasmin menghentikan langkah, otomatis Andra juga menghentikan kedua kakinya. Netra Yasmin bergeser pada hamparan laut yang indah. Riak-riak air bergelung pelan, gelombang di pantai ini memang tidak terlalu besar malah terkesan tenang, jadi sangat cocok apabila digunakan untuk berenang bagi anak-anak kecil.
Gaun putih bermotif bunga sakura, yang Yasmin kenakan berkibar-kibar di kedua sisinya ketika angin menyapu.
Membuat kulit pahanya sesekali mengintip, karena ukurannya yang terbilang pendek dibandingkan dengan gaun yang sering Yasmin pakai. Apalagi di bagian kerahnya yang bertipe sabrina dengan potongan dada agak rendah, membuat pundak, leher, bahkan sedikit bagian dadanya terjangkau oleh mata siapapun yang memandang.
Andra melepas genggaman tangan keduanya, kemudian berjalan ke belakang tubuh Yasmin. Menyusupkan kedua tangannya di sepanjang pinggang gadis itu.
"Banyak yang lihatin kamu," Andra mengecup pundak Yasmin yang terbuka. Lalu matanya menatap lurus ke depan, mengikuti Yasmin yang tengah menatap langit senja berwarna jingga.
Yasmin menyentuh punggung tangan Andra yang berada di atas perutnya, mengelus pelan. Kepalanya berpaling ke sisi kiri. "Mas nggak suka, ya. Kalo Yasmin pake baju terbuka kayak gini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Rush ✓
Ficção GeralYasmin & Andra Ini bahaya! Kenapa ia yang awalnya berkepribadian tenang berubah menjadi sangat aktif hanya karena seseorang. Sugar Rush, ialah kondisi seseorang yang berubah menjadi aktif karena banyak mengonsumsi gula.