0.3

12.5K 685 4
                                    

"Ky! Buruan napa anjir! Ntar Pak Gio keburu dateng!" ucap Fakhri yang lagi nunggu Rifky ganti baju olahraga di toilet.

Sekarang adalah jam pelajaran olahraga, semua murid diwajibkan untuk berganti pakaiannya. Namun karna Rifky lupa membawa jadilah mereka ke koprasi dulu buat beli.

"Sabar napa nyet! Ribet nih" sahutnya dari dalam. Rifky pun melipat pakaiannya asal kemudian keluar dari toilet.

Cklek!

"Lama lu kayak uke!" ucap Fakhri ketika Rifky keluar.

"Bacot!! Udah ayo gece" mereka berdua pun berlari menuju lapangan.

Benar saja ketika sampai di lapangan Pak Gio serta yang lainnya sudah melakukan pemanasan dasar. Itu artinya mereka telat, namun masa bodo! mereka pun langsung masuk ke barisan paling belakang agar tak ketahuan oleh Pak Gio.

Kalo ketauan? Yyah paling disuruh ke ruang OSIS lagi!

Setelah pemanasan selesai. Pak Gio pun menyuruh mereka semua untuk duduk.

"Jadi anak anak, sekarang kita akan masuk pada materi basket. Pasti kalian semua sudah mengetahui cara bermainnya kan? Jadi bapak disini ingin menjelaskan tentang asal usul permainan olahraga basket. Jadi basket itu diciptakan pertama kali oleh-"

Pak Gio terus menerangkan penemu basket, tahun menemukan basket hingga  sejarahnya  lainnya yang sama sekali tak disimak oleh Fakhri dan Rifky. Kedua cowok itu malah asik memainkan pasir pasir kasar sambil sesekali bercanda pelan dengan 3 teman mereka juga. Ilham, Revan, dan juga Amar.

"Baiklah, sekarang kita akan mulai prakteknya. Bapak akan bagi kalian jadi 7 kelompok 1 kelompok berisi 5 orang setiap kelompok akan melawan kelompok satunya. Dan untuk kelompok 7 kalian akan melawan tim basket sekolah kita ya" jelas Pak Gio. Beliau langsung mengambil sebuah kotak dari kursi panjang dibelakang badannya dalam kotak itu terdapat potongan kertas yang akan membagikan kelompok mereka.

Dimulai dari barisan paling depan hingga belakang akhirnya mereka pun mendapatkan masing masing 1 kertas, lalu membukanya.

Rifky mulai membuka kertas yang ia pegang, dalam hati ia berdoa semoga tidak mendapatkan kelompok 7 yang akan melawan tim basket sekolah yang diketuai oleh Farel. Oh itu sebuah bencana!

Namun Dewi Fortuna sepertinya tidak berpihak kepada Rifky dan juga Ilham. Benar, mereka mendapat kelompok 7 yang artinya mereka akan melawan Farel dan teman temannya.

Mereka berdua memandang satu sama lain cukup lama dan berjalan gontai menuju teman teman kelompoknya. Devin, Zio, dan Nathan.

Prit!!!

Pak Gio membunyikan pluitnya, pertanda bahwa permainan dimulai. Karna ring basket cuman ada 2 akhirnya mereka dipencar dibeberapa titik dan mulai bermain tanpa adanya ring sungguhan.

Ring yang asli sendiri dipakai anak basket inti untuk melawan kelompok 7. Enak banget ga si? Ouhhh tentu saja tidak, walau mendapat ring basket yang asli tetapi lawan mereka adalah tim inti dan itu sudah pasti tak akan menang.

Farel menatap Rifky, cowok 165 cm itu tengah berdiri sebagai guard bersama Amar di kelompoknya dengan memasang muka bete.

Menggemaskan batin Farel, walau mengenakan pakaian olahraga dan berkeringat tetapi Rifky masih terlihat seperti anak anak di mata Farel.

Permainan pun dimulai, Rifky tampak fokus karna tugasnya disini untuk mengontrol bola dan mengatur serangan lawan.

"Ky! Tangkep!" teriak Devin sambil melempar bola ke arah Rifky.

Rifky menerima bola itu, mendribblenya lalu mengopernya kembali ke Devin.

"Vin ambil!!" Rifky melempar bola itu namun langsung diambil alih oleh Rian, anggota kelompok Farel.

"Ky, lu gimana si? Lempar yang bener dong" protes Devin saat Rian mulai mendribble bolanya menuju ring mereka.

"Yya sorry Vin..."

Devin mengangguk. "Yaudah gapapa, kuy lanjut lagi"









Farifky [[BoyxBoy]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang