1.3

4.4K 277 14
                                    

Farel tampak meremas perutnya kencang. Entah kenapa perutnya mendadak mules seperti ini.

"Rel, kenapa?" tanya Rian yang daritadi melihat aksi Farel.

Rian emang bukan anak OSIS, tapi dia ga pernah absen buat dateng kesono setiap hari. Buat mabal.
shuttt yang tau tau aja ok?

"Gatau nih, mules tiba tiba shh" ucap Farel dengan lirihan di akhir kalimatnya.

"Kok bisa? Makan apa emang?" tanya Rian lagi yang hanya dibalas gelengan. Ia memang belum makan apa apa hanya bekal dari Rifky saat istirahat pertama tadi.

'masa iya dari situ?'

Farel kembali meremas perutnya saat perutnya berbunyi lebih keras dari tadi. Dia udah ga kuat buat nahan sakit perutnya. Perlahan dia bangun dari kursinya buat jalan ke toilet, namun sebelum itu.

Duttttttt....

Suara itu sukses membuat semua anak OSIS yang ada disana noleh kearah Farel sambil menutup hidung mereka ketika bau suara itu mulai tersebar kepenjuru ruangan.

"FAREL GOBLOK!! BAU KON*T*L!!!!"

Si pelaku pun cuma senyum tipis dan akhirnya keluar sambil megangin perutnya.

Farel buru buru lari ke arah toilet sekolah. Kondisi sekolah masih lumayan sepi karna belum masuk istirahat kedua, Farel bernafas lega karna dia bisa ngeluarin semuanya tanpa ada yang ditahan tahan baik suara ataupun baunya nanti.

Farel langsung masuk ke dalam 1 bilik toilet. Membuka gesper serta celananya lalu berjongkok di atas WC.

Suara demi suara beserta baunya sudah Farel lalui semuanya. Namun perutnya tak sama sekali tak berubah, alias masih mules.

Ia mencoba buat keluar karna kakinya yang panjang udah ga kuat jongkok lagi. Ia segera mencuci tangannya lalu berjalan keluar toilet. Namun baru ia ingin membuka pintu toilet, perutnya sudah bergemuruh lagi untuk mengeluarkan harta karun.

Mau tak mau Farel harus kembali lagi pada bilik toilet untuk menyelesaikan panggilannya itu.

Setelah kurang lebih setengah jam di toilet akhirnya Farel memutuskan untuk benar benar keluar. Badannya udah lemes banget karna harus ngeluarin semua yang diperutnya.

Saking lemesnya, dia udah ga kuat buat ngapa ngapain termasuk masuk ke kelas. Buktinya aja sekarang dia lagi rebahan di sofa OSIS sambil nahan mules diperutnya yang tak kunjung hilang.

Cklek!

Pintu ruang OSIS terbuka menandakan ada yang masuk.

Farel ga peduli, dia ga peduli siapa yang dateng. Palingan cuma anak OSIS yang pengen ngambil berkas berkas. Pikirnya

"Sakit apa?" tapi suara khas itu membuat Farel menoleh ke arah pintu. Bener aja disini udah ada Rifky dengan raut muka khawatir.

"Kok disini?" tanya Farel balik, ia perlahan merubah posisinya menjadi duduk.

"Gua nanya duluan, lu sakit apa? Kok bisa tiba tiba?" jujur Rifky khawatir banget pas denger cewek cewek yang mungkin fans nya Farel lagi ngegosipin dia.

Farel cuma ngegeleng. "Gapapa, cuma sakit perut biasa"

"Kok bisa? Lu makan apa emang?" tanya Rifky, ditatapnya wajah Farel yang pucat itu.

"Gada, gua cuma makan bekel dari lu doang kok" jawab Farel yang membuat Rifky membeku.

Apa jangan jangan ada racunnya?! Aduhhhh Rifky kudu gimana?!

"Aduh Rel, sorry sebenernya tadi tuh buka-"

"Akh..." Farel kembali meremas perutnya yang tiba tiba mules. Ternyata sakit perutnya belum juga sembuh.

Farifky [[BoyxBoy]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang