0.6

11K 695 25
                                    

"shhhh.." ringisnya pelan saat minyak kayu putih menyentuh lukanya.

UKS sedang sepi, tak ada anak PMR yang menjaga. Jadi mau tidak mau Rifky sendiri lah yang mengobati lukanya itu.

Farel juga tidak ada, Rifky gamau bilang ke Farel karna dia tau Farel bakal marah gara gara dia batek.

"Aw!" pekiknya lagi. Ia mengibaskan tangan, kemudian menaruh tangannya di meja.

Rifky menghela nafas. "Sakit..."

Cklek!

"Makanya jan batu" ucap Farel yang tiba tiba masuk ke dalam UKS dan langsung duduk di sebelah Rifky.

"Dibilang jangan ikut, batek! Sini liat" Farel menarik tangan Rifky kasar ke hadapannya membuat sang empu meringis.

Farel mengambil botol minyak kayu putih di tangan Rifky. Lalu dengan telaten ia mengusapkan minyak pada telapak Rifky yang lecet.

Sang pemilik tangan cuma ngeringis sambil nahan mewek. Perih banget coy!!

Farel ga banyak omong, dia cuma sibuk ngolesin minyak di tangan cowok itu. Dan itu ngebuat Rifky takut, takut Farel marah ke dia.

"Nih, udah" Farel menutup botol minyak lalu meletakkannya di atas meja.

"Makasih.."

"Iya, istirahat gih gua temenin disini" ucap Farel sambil menepuk ranjang UKS menyuruh Rifky berbaring.

"Rel..." panggil Rifky. Farel berdehem.

"Hm?"

Rifky menunduk. "Makasih ya, maapin gue"

Farel tersenyum. Ia merangkul tubuh Rifky. "Iya, maapin gua juga ya. Dah tidur gih, gua temenin "

Melihat Farel tersenyum Rifky pun menghela nafas lega. Ia tersenyum kemudian mengangguk. Ia merebahkan badannya pada ranjang UKS tak lama matanya pun terpejam dan dengkuran kecil terdengar dari mulut si manis.

Farel memandang wajah damai Rifky. Wajah imutnya sangat minta untuk diterkam. Entah ada setan apa yang merasuki tubuhnya, Farel mulai mendekati wajah Rifky dan menempelkan bibirnya singkat.

"have a nice dream"












"Den Farel, sudah pulang? Silahkan masuk den" sapa Pak Deni saat Farel menutup pintu mobilnya.

Farel tersenyum tipis, dan langsung berjalan masuk tanpa menjawab sapaan itu.

Pak Deni tak tersinggung, malahan setiap hari Farel akan bersikap seperti itu kepada para pembantu dan supir disini.

Farel membuka pintu rumah megahnya. Sepi, itulah yang Farel rasakan saat dirinya lahir ke dunia. Papa dan Mama hanya sibuk bekerja tanpa ingata bahwa masih memiliki anak sekalipun pulang pasti akan ada perdebatan hebat antara keduanya. Selalu seperti itu.

Farel tak pernah merasa memiliki orang tua, dari kecil sampai besar dari ia bangun sampai tertidur lagi. Ia hanya akan disambut dengan para pembantunya yang sudah merawatnya sejak bayi.

"Den Farel, sudah pulang? Mau langsung makan siang?" tanya salah satu pembantunya, Bi Eni.

Ia menggeleng. "Entar aja Bi, ga laper"

"Yasudah, kalau lapar den panggil bibi aja ya nanti biar bibi anterin ke kamar den Farel" ucap Bi Eni yang hanya diangguki oleh Farel.

Setelah itu ia pun naik menuju kamarnya.

Dikamar, Farel langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur. Mengirim rasa penatnya pada pulau busa yang dilapisi kain berwarna coklat muda.

Ia menghela nafas panjangnya, kemudian mengambil ponsel pada saku celana kemudian membuka aplikasi line.

Cak_rifky: udah nyampe? (5)
Anak sholeh (5): woy! Contekan fisika dong! (56)
Sella Cindy: Rifky, ini mama transfer lagi buat kamu (1)
Daniafiry: Farel, aku ga ngerti sama soal ini (2)
Ghhea^: Rel! Dokumen hari ini di elu kan? (1)

Farel menghela nafasnya. Tangannya pun memencet kontak Sella, mamanya

Ternyata wanita itu mengiriminya uang sebesar 15 juta. Farel biasa saja, tak ada rasa senang dari hatinya karna yang ia butuh bukan uang tetapi kasih sayang.

Setelah kontak Sella, ia pun menekan kontak Rifky. Cowok itu sudah mengiriminya sebanyak 5 pesan.

|Cak_rifky|

|Rel!
|Farel!
|Lagi dijalan ya?
|Hati hati ♥️
(15.05)
|Udah nyampe?
(15.37)

Iya tadi dijalan|
Udah kok|
(15.42)

|Syukur deh
|Lagi apa?
(15.42)

Lagi kencan|
Sama kasur 😪|
(15.43)

|Dihhh
|Udah mandi belom?
(15.43)

Belom|
Mau mandi bareng?|
(15.43)

|Mau gua tonjok?
|Mandi dulu sana, bau lu
(15.43)

Songong!|
Gua bau juga lu mau nempel
nempel ke gua|
(15.43)

|Idihhh, dasar kepedean
(15.43)

Siapa yang kepedean?|
Gua ngomong fakta kali|
Buktinya waktu lu tidur di apart gua
lu dusel dusel ke ketek gua|
(15.44)

|Itukan ga sadar!
|Kalo nyadar juga gua ogah
deket Deket ketek lu
(15.44)

Masa si?|
(15.44)

|Serah lu njing!
|Dah sana mandi bau lu sampe sini
(15.44)

Iya manis|
(15.44)

|Gua cowok bangsat!
(15.45.)

Farel terkekeh kecil. Rifky memang menggemaskan, bahkan dari sini Farel bisa membayangkan wajah imut Rifky yang kesel gara gara dibilang manis.

Cowok itu emang gamau dibilang manis, imut, dan lain sebagainya. Dia selalu ngerasa kalo dirinya manly, badboy, sangar ya kayak gitu lah.

Tapi dimata Farel dia tetep Rifky Cakrawala, sosok bocah TK ingusan yang berkedok sebagai badboy.


Farifky [[BoyxBoy]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang