1.0

5.4K 325 8
                                    

Akhirnya mereka pun mendapat kursi seperti kata Rian, memang membawa Farel adalah suatu keberuntungan buktinya tak hanya bangku yang mereka dapatkan melainkan makanan gratis dari fans fans Farel.

Farel mencubit pinggang Rian kencang membuat sang empu meringis.

"Awh... Sakit Rel!" ringis Rian. Ia menatap Farel yang juga mentap ke arahnya tajam.

"Lu malu maluin gua tau ga si?!" ucap Farel tertahan. Rasanya ia sangat ingin menonjok muka menyebalkan temannya itu.

Rian terkekeh. "Gapapa Rel kali kali makan ga beli, nih makan buruan mumpung gratis"

"Haha.. ga minat gua malu punya temen kek lu" ketus Farel. Ia tak bisa membayangkan mau ditarik dimana wajahnya setelah kejadian ini.

"Tapi gua beruntung punya temen kek lu Rel, bisa makan gratissssss"

Farel memutar bola matanya malas. Kalo Rian ini bukan temannya sudah akan Farel buang ke rawa rawa agar dimakan buaya. Eh jangan udah jadi buaya ntar buaya kuadrat jadinya...

"Rel, ini enak lho makanannya Lo serius gamau?" tanya Rian yang lagi lagi hanya dijawab gelengan.

"Ga makasih, udah ah gua cabut yya"

Rian menatapnya. "Lah mau kemana Lo?"

"Kamu nanyaekkk?" tanya Farel meledek dengan mengikuti gaya sound tiktok yang lagi trend.

"Iya aku bertanya tanya.."

"Kepo lu kayak Dora, dah ah gua cabut abisin noh makanan ampe mampus!" ketus Farel yang kemudian pergi meninggalkan Rian yang tengah asik memakan semua makanan itu.

"Dih.. emang yya orang kaya ga akan mau nerima yang gratisan!!!"














"Kenapa? Remed lagi?" tegur Farel kepada Rifky yang baru saja keluar dari ruang guru. Jadi dia sengaja ngikutin Rifky karna ngeliat si cowok ini keluar dari kantin.

Rifky yang sedikit terkejut pun sontak menoleh. "Anj- kaget bangsat!! Ngapain si lu tiba tiba disini"

"Remed lagi?" ulang Farel yang dibalas anggukan Rifky.

"Yyyaaaa.... Kayak biasa" langkah mereka pun perlahan melangkah meninggalkan ruang guru.

"Belajar yang bener makanya"

"Percuma belajar kalo gua ga ngerti apa yang dipelajari, ahhhhh gua bosen anjir remed mulu" Rifky mengepout bibirnya membuat Farel gemas.

"Gosah manyun, mau gua cium?"

Rifky sontak menoleh. "Tolol anjir! Ehh bantuin gua dong Rel"

"Bantu apa?"

"Yya bantuin MTK lahhh, lu ga kasian ngeliat gua remed mulu ama Bu Suci?" tanya Rifky.

"Please....."

Farel melirik Rifky singkat. Tangannya mendorong pintu ruang OSIS dihadapannya. Ya mereka pergi ke ruang OSIS entah untuk apa.

"Rel... Ayolah, pleaseeeeeee" mohon Rifky lagi, dia bener bener butuh Farel buat ngajarin dia MTK.

Farel tersenyum kecil, menatap cowok itu lekat lekat.

"Oke, gua bantuin"

Seketika mata Rifky berbinar mendengar ucapannya. "Demi apa?! Lu mau bantuin gua Rel? Ahhhhh makasihhhh"

"Tapi ga gratis"

Senyum Rifky pudar. "Gua harus bayar berapa?"

"Ga mahal" langkah Farel perlahan mendekat membuat Rifky sontak mundur.

"Rel... Lo mau ngapain anjir? Lu jangan macem ma- mphhhhhhhhh"

Farel langsung melumat bibir Rifky membuat cowok itu terkejut. Awalnya hanya lumatan kecil tetapi lumatan itu semakin ganas saat Rifky membuka mulutnya.

Lidah Farel mulai masuk ke dalam mulut Rifky, membuatnya kesulitan bernafas. Farel sadar namun entah mengapa ia seakan tak bisa berhenti dari aksinya.

Farel mulai menarik bibirnya menjauhi bibir Rifky. "Cuma itu.... Everyday, keberatan?"

Rifky menatap Farel. Ini bayarannya?! "Lo ga salah?"

"Ga ada yang salah, mau bayar atau gausah?"

Rifky menghela nafas panjangnya. "Okay deal, gua bayar semuanya"

Farel tersenyum. "Hhhhh... Good boy, oh iya gua lupa"

"Lupa apa?"

"Hukuman tadi pagi belom dijalanin kan?" alis Farel mengangkat.

"H-hukuman?"

"Jangan sok bego, gua bakal buktiin ucapan gua. Setiap kali lu telat lu harus bayar juga pake bibir lu"

Rifky mengerjap. "Heh! Gila yya lu, ga bisa gitu lah"

"Why not? Gua ketosnya, dan hukuman itu terserah gua kan?"

Rifky tak habis berfikir lagi dengan cowok dihadapannya.

"One more okay for you Farel! Terserah lu!" jawab Rifky pasrah, emang bener si semua tergantung ketos tapi masa iya hukumannya cipok?

Farel terkekeh singkat. "Hukuman itu gua anggap udh sah dari kemaren malem dan karna lu tadi pagi telat.... Gua harap lu tau"

Farel mulai melumat bibir Rifky lagi secara tiba tiba membuat Rifky yang tak siap pun memukul mukul dada bidangnya. Farel tak sama sekali bergeming, ia malah terus menjadi jadi seperti serigala yang kelaparan.

Tak sampai disitu Farel mulai menarik tengkuk Rifky untuk memperdalam ciumannya. Entah kenapa cowok dihadapannya ini sangat manis bagaikan permen kapas.

Rifky juga telah menikmati lumatan dari Farel. Perlahan ciuman itu turun ke lehernya membuat Rifky kembali terkejut.

"Rel... Ini sekolah" peringat Rifky. Tapi diabaikannya, ia tak peduli dimana mereka berada sekarang.















-maap ya gaesss.. ada cipok nya dikit tapi tenang kok ga lebih dari cipokan tenang soalnya tangan Mimin juga gabisa bikin bikin yang jauh lebih dewasa dari cipokannnn-.

Merasa dosya😢

Farifky [[BoyxBoy]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang