7. Kamu Beda dari yang Lain

659 66 2
                                    

Mereka berdua pun sampai di sebuah museum.

( Dream date nya author : museum date )

"Museum?"

"Kenapa? Kamu tidak suka ya? Haruskah kita mengganti destinasi lain?" Tanya Chris.

"Tidak kok Hyung,aku menyukainya."

Memang jujur, Seungmin menyukainya.

Seungmin menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan lukisan dan warna. Ditambah dia pergi ke museum ini dengan Chris hyung. Bagaimana bisa dia tidak menyukainya? Tentu saja dia menyukainya!

Mereka berdua berkeliling museum.

--------

Seungmin berhenti di sebuah lukisan. Lebih tepatnya adalah lukisan bunga berwarna putih, dengan corak yang indah dan elegan.

"Yeppeuda." ujar Seungmin.

(Yeppeuda : cantik/pretty)

"Bagaimana menurut hyung? Bukankah lukisan ini sangat cantik? " tanya Seungmin.

"Menurutku,kamu lebih cantik." 

Jawaban dari Chris mampu membuat Seungmin memerah.

"Kenapa hyung suka sekali menggombal sih?"

Seungmin masih menenangkan hatinya yang sedari tadi sudah berdisko.

"Aku sedang tidak menggombal, i mean it." ujar Chris mendekati Seungmin.

Chris mengelus leher Seungmin lembut. Kemudian menatap Seungmin lekat.

"Cantik." 

(apa kabar jantung lu min? -Author)

"Kamu menyukai lukisan ini, hm?" tanya Chris masih dengan tangannya mengelus leher Seungmin.

Seungmin hanya mengangguk. Dirinya masih kikuk dengan perlakuan Chris saat ini.

Chris melepaskan tangannya dari leher Seungmin,lalu berjalan ke arah staff museum yang kebetulan tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

Seungmin mengikuti Chris.

"Permisi."

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya staff tersebut.

"Lukisan yang itu,saya beli." ujar Chris menunjuk lukisan bunga tadi.

"Tapi tuan..."

"Berapapun harganya saya bayar."  lanjut Chris

Seungmin yang mendengar itu kaget. Pasalnya dia tahu lukisan tadi pasti tidak murah,dilihat dari umur lukisannya dan juga siapa pelukisnya.

Feeling Seungmin tidak enak. Kenapa tiba-tiba Chris hyung mau membeli lukisan tersebut?

"Kamu menyukainya kan?" tanya Chris ke arah Seungmin, "Maksudku lukisan tadi." lanjutnya.

"I-iya." jawab Seungmin.

"Yasudah aku belikan."

"Bukan begitu maksudku hyung,aku menyukainya karena cantik. Hyung tidak usah sampai membelinya karena aku." ujar Seungmin.

"We're on date,apapun yang kamu suka pasti aku belikan."

(sugar daddy yee chris -Author)

"Aku menyukai lukisannya, tapi bukan berarti hyung bisa membelikannya untukku."

"Kenapa tidak? Itu hal yang mudah." tanya Chris.

Seungmin sedikit marah dengan jawaban Chris. Kok kesannya seperti Seungmin ini seseorang yang matre di mata Chris.

"Maaf mbak, om saya yang ini omongannya memang suka ngelantur. Kami permisi dulu."

Seungmin menarik tangan Chris keluar museum.

Mereka berhenti di parkiran. Seungmin melepas tangan Chris.

"Hyung menyakiti perasaanku." ujar Seungmin.

"Menyakiti? Aku tidak mengerti."

"Iya, hyung menyakiti perasaanku. Hyung menganggapku seolah-olah aku ini matre yang menginginkan ini itu."

"Kenapa kamu berpikir seperti itu?"

Chris memegang pundak Seungmin. Sepertinya lelaki lucu di depannya ini akan segera menangis, dilihat dari matanya yang sudah berkaca-kaca dan nada suaranya yang sudah bergetar.

"Dengan hyung mau membeli lukisan tadi." jawab Seungmin.

"Kamu menyukainya dan aku hanya mau membuatmu senang, apakah aku salah?" tanya Chris.

"Hyung salah. Salah menilai diriku. Aku bukan orang yang mau dibelikan ini itu,aku menyukai lukisan tadi tapi bukan berarti hyung bisa membelikannya. Kesenangan itu enggak semuanya bisa dibeli pakai uang." jawab Seungmin.

Setetes air jatuh dari matanya. Entah kenapa dia menangis, tapi entah kenapa dirinya merasa sangat sakit dan terluka.

"Apakah aku sangat terlihat seperti orang miskin yang sedang mengemis kepada hyung untuk dibelikan ini itu? Aku memang miskin tapi perlakuan hyung tadi seperti melukai harga diriku." lanjut Seungmin.

"Oh God, bukan begitu maksudku. Tolong berhenti menangis."

Chris memegang pipi Seungmin.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud melukai perasaanmu. Aku hanya berpikir untuk membuatmu senang, aku tidak memikirkan perasaanmu. Maaf caraku salah."

Chris sungguh berpikir Seungmin itu sama seperti kebanyakan mantan-mantannya dulu. Tapi ternyata dia salah, Seungmin berbeda.

Kenapa rasanya sangat sakit melihat Seungmin menangis? Apalagi akulah penyebabnya -batin Chris.

"Jadi bagaimana caraku untuk menebus semua kesalahpahaman ini, hm?" Chris mengusap air mata Seungmin yang sudah jatuh di pipi.

"Gulali." jawab Seungmin.

"Gulali?"

"Iya, permen kapas. Dulu ibuku suka membelikanku itu kalau aku sedang merasa sedih."

"Why are you so cute, hm?"

~~~Jangan lupa vote~~~


Dear Sweetie | ChanMin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang