Basilisk I

1K 153 8
                                    

Disclaimer: Harry Potter! J.K. Rowling

A/N:

Gak nyangka ternyata ada yang baca, terima kasih atas vote dan komennya. Berusaha buat fast update mumpung lagi liburan.

Hope you like it! Happy reading!

_____________________

Tahun akhir ajaran.

Biasanya Harry tidak senang dengan saat-saat itu. Pulang ke rumah Dursley jelas bukan favoritnya. Keluarga ibunya membencinya dan Harry berada di garis batas antara benci dan tidak membencinya sama sekali.

Harry terkadang bertanya-tanya kenapa mereka tidak mengirimnya saja ke panti asuhan. Itu akan jauh lebih baik bagi mereka yang selalu menganggapnya aneh.

Hingga suatu hari dia mengetahui dari bibinya Petunia. Bahwa dialah yang mencegah Vernon untuk mengirimnya ke sana. Petunia mencintai adiknya Lily walaupun membenci sihir dan Potter yang telah merenggut adik perempuannya darinya. Memiliki warna mata yang identik dengan adiknya, membuat Petunia luluh dan dia merasakan rasa sesak yang tidak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.

Meskipun tidak dibesarkan dengan kasih sayang, Harry tetap berterima kasih dengan keluarga Dursley.

Harry menatap barang bawaannya. Dia sudah mengemasi semua barang-barangnya. Tidak pernah merasa seantusias ini untuk pulang. Bertemu dengan pamannya— Felix.

Bulan kemarin, Pamannya menulis surat padanya dan mengeluh betapa sepi mansion itu ketika keponakannya berada di Hogwarts. Hanya ditemani oleh peri rumah dan potret Violetta yang selalu tersenyum padanya.

"Hei, Hadrian." Harry mendongak menatap Orion. Usia mereka sama tapi Orion tetap lebih tinggi dibandingkan dengannya. Baik ketika dia masih menjadi Harry Potter teman-teman sekelasnya menjulang tinggi di atasnya dan dia terjebak di tubuh ramping dengan tinggi rata-rata. Sepertinya kehidupannya kali ini dia juga akan mengalami hal yang sama.

Harry tersenyum sedih menghadapi kenyataan itu.

Mata hijaunya mengerjap dia memiringkan kepalanya sedikit, "ada apa Orion?"

"Aku mengundangmu untuk ke rumah ku, kau tahu seperti menghabiskan liburan bersama. Hanya jika kau ingin."

"Ya..." Kata-katanya menggantung di udara Harry bisa membagi pekan terakhir liburannya bersama Orion. "Tentu aku akan mengirimkan surat padamu nanti."

Orion tersenyum cerah, "ayo kita ke stasiun bersama."

___________________

Harry mengintip melalui jendela kereta, Orion disambut hangat oleh kedua orang tuanya. Melania memeluk Orion dengan erat sedangkan Arcturus tersenyum tipis melihat mereka. Sebenarnya yang menarik perhatian Harry bukanlah Orion atau kedua orang tuanya, melainkan sosok perempuan muda yang memakai seragam Slytherin yang sama dengannya– hanya saja lebih tua.

Dia memiliki kemiripan yang sama persis seperti Melania.

Anak perempuan? Batin Harry. Dia mencoba menggali ingatannya lebih dalam mengenai silsilah keluarga Black. Dimulai dari Arcturus Black I hingga Orion. Seolah mendapatkan apa yang dia inginkan, Harry membelalakkan matanya.

Lucretia Black. Putri pertama dari Arcturus dan Melania Black. Menikah dengan Ignatius Prewett tapi tidak dikaruniai anak. Kematian tidak diketahui. Yang Harry terka kematian akibat perperangan.

Pantas saja mereka begitu mirip satu sama lain. Dia tidak pernah menyangka akan melihat kakak perempuan Orion. Jika dilihat dari penampilannya Harry akan menebak kalau Lucretia sedang berada di tahun ke-6.

New World, Same ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang