Kind Slytherin

806 124 6
                                    

Disclaimer : Harry Potter! J.K. Rowling

A/N:
Agak telat update, lagi banyak tugas, 😓, makasih udah vote di part sebelumnya. Semoga gak terlalu mengecewakan ch ini.

Hope you like it! Happy reading.

____________________

Seminggu Harry berada di Hospital Wing, dan Orion tidak melihatnya sama sekali. Tidak ada yang bertanya. Tidak ada yang menyinggung hal itu. Bukan karena tidak peduli. Tapi karena tidak berani dan Abraxas berkata pada mereka untuk menutup mulut mereka dan bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Dengan keberadaan Tom Riddle yang masih belum diketahui, hanya membuat suasana hatinya semakin memburuk. Dan ketika Harry tidak melihat siapapun di hospital wing, dia yang masih mengenakan pakaian rumah sakitnya memilih untuk pergi ke menara astronomi.

Melihat bagaimana langit malam hari bisa begitu cerah dihiasi oleh bintang-bintang tanpa ada awan yang menutupi keindahan mereka. Harry merasa sangat tersesat.

Ia memilih untuk duduk di atas lantai berbatu tidak peduli apakah itu mengotori pakaiannya yang berwarna putih. Kepalanya mendongak ke atas. Harry tidak terlalu memahami ilmu astronomi. Bahkan ketika dulu dia mempelajari letak-letak bintang lalu menamainya. Harry jelas tidak terlalu ahli di bidang itu. Berbeda dengan Hermione yang terlihat cukup menikmati pelajaran itu.

Lama Harry berdiam di sana, entah sudah pukul berapa sekarang. Semoga madam Pomfrey tidak menyadari ketidakhadiran dirinya di atas tempat tidur. Karena bagaimana pun dia akan tetap keluar esok pagi.

Harry perlahan mundur, membaringkan tubuh kurusnya di atas lantai batu yang dingin dan memejamkan matanya. Mengabaikan udara dingin yang menusuk kulitnya. Ketika Harry sudah akan tertidur sebuah suara lembut memanggil namanya pelan.

Dengan senyuman tertahan Harry menoleh dan melihat siapa yang berdiri tidak jauh darinya. "Halo, Alphard. Aku harap Walburga tidak melakukan sesuatu yang buruk padamu lagi."

Mata Alphard membelalak, dia menyembunyikan lengan kanannya di belakang punggungnya. Berusaha menutupi bekas luka yang masih membekas kemerahan. Tidak ingat pernah memberi tahu siapa pun tentang luka di lengannya. Bahkan dia belum sempat pergi ke madam Pomfrey.

"Mendekatlah." dengan ragu Alphard berjalan mendekati Harry dan ikut berbaring di sampingnya.

Dilihatnya wajah Harry yang pucat dengan bibirnya yang tampak mulai kehilangan warna merah mudanya. "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Menikmati udara malam?" Alphard tertawa, "kau pembohong yang buruk."

"Perlihatkan lengan kananmu." Kata Harry tiba-tiba dan dia bangun dari posisi berbaringnya lalu menatap sepupu Orion lekat-lekat.

Seolah-olah mengatakan bahwa tidak ada yang bisa kau sembunyikan dariku.

Alphard terdiam sejenak sampai akhirnya dia menyerah dan mengulurkan lengan kanannya. Lalu, Harry menarik lengan jubah Alphard sampai sebatas siku. Memperlihatkan bekas luka kemerahan yang nampak menyakitkan. Karena bagaimana pun bekas luka itu mirip seperti bekas luka yang dia dapatkan dari ikat pinggang paman Vernon.

Entah apa yang ada di pikiran Walburga menyiksa adiknya yang jelas tidak melakukan kesalahan. Harry menatap Alphard sejenak sebelum dia membisikkan mantra penyembuhan dalam bahasa Parsel.

New World, Same ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang