Death

854 115 1
                                    

Disclaimer : Harry Potter! J.K. Rowling

____________________

Mata hijaunya menatap ke luar jendela kereta. Sesekali ia akan menatap Orion, lalu Corvus, Abraxas dan Avery. Sesekali juga ia akan mengikuti obrolan mereka, ke arah mana pembicaraan mereka dan tertawa ketika Corvus atau Avery melontarkan candaan konyol mereka.

Cincin yang melingkari jari manisnya— Orion mengatakan kalau cincin itu sangat cocok untuknya karena mengingatkan Orion akan dirinya. Harry mulai termenung, bagaimana bisa cincin mengingatkanmu pada seseorang?

Apa sama kasusnya ketika ia menerima firebolt dari Sirius? Firebolt itu mengingatkan dirinya pada Sirius setiap kali Harry menggunakannya di pertandingan Quidditch.

Hatinya kembali berdenyut sakit yang seharusnya tidak seperti ini. Ia sudah melakukan hal yang seharusnya. Harry sudah menyelamatkan Orion Black. Akan tetapi, Harry merasa ada yang salah.

Apa karena Tom Riddle? Bagaimana keadaan horcruxnya? Ada berapa banyak horcrux yang sudah ia buat saat ini?

Harry tidak menyukai bagaimana perasaan cemas yang ia alami dan kepalanya menoleh ke samping tempat Orion duduk, ia sedang membicarakan entah apa dengan Abraxas, obrolannya kedengaran serius. Sehingga Harry memilih untuk tertidur dengan kepala bersender pada jendela— ia mengurungkan niatnya menggunakan bahu Orion sebagai bantal dengan alasan konyol kalau itu akan mengganggunya.

_____________________

"Hadrian."

"Hadrian kau harus bangun." Dengan sedikit linglung Harry mengerjapkan matanya dan berusaha untuk menaikkan kacamata yang selalu ia pakai— dan baru menyadari kalau dirinya sebagai Peverell tidak mengenakan kacamata sama sekali.

"Maaf aku tertidur."

Corvus memiringkan kepalanya menatap Harry, "kenapa harus minta maaf? Aku melihatmu seperti lelah sekali, seperti habis melakukan pertempuran."

Pertempuran? Pikir Harry aneh.

"Tidak, hanya saja— kata-katanya terhenti apa yang tadi mau ia katakan? Harry menggelengkan kepalanya dan hanya tersenyum pada Corvus.

Melihat kecanggungan yang aneh itu, Abraxas membuka pintu kompartemen, "ayo, nyaris semuanya sudah turun kecuali kita."

Harry mengikuti tepat di barisan paling belakang, ia memperhatikan kalau Orion sengaja memperlambat langkahnya seperti memastikan kalau tunangannya itu tidak terlalu jauh darinya. Harry tanpa sadar tersenyum dan menyelipkan tangan kanannya pada tangan kiri Orion yang segera ia genggam erat.

"Ada yang mengganggumu?" Harry menatap Orion sesaat sebelum menggelengkan kepalanya.

Mata peraknya menatapnya ragu tapi segera teralihkan ketika mereka sudah tiba di aula besar dan duduk di meja mereka masing-masing.

Harry merasa aneh sepanjang makan malam di aula besar matanya tidak bisa lepas dari Orion. Bukan karena dirinya yang cinta mati dengan pewaris Black atau karena ia sangat menawan malam ini bahkan dengan tampilan yang sedikit acak-acakan— bukan karena itu.

"Hadrian." Panggil Avery.

"Ya?"

"Aku tahu Orion adalah tunanganmu," katanya. "Tapi apa harus kau menatapnya terus seperti itu?"

New World, Same ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang