End of Time

918 115 8
                                    

Disclaimer : Harry Potter! J.K. Rowling

____________________

Ketika pagi menjelang tidak ada satu pun dari mereka yang ingin beranjak dari kenyamanan tempat tidur dan kehangatan tubuh masing-masing.

Orion memainkan helaian rambut Harry sambil memandangi wajahnya yang sedang tertidur. Rasa sakit tamparan Abraxas di pipi kirinya masih membekas dalam benaknya. Lalu, ada Corvus yang mengatakan kalau ia telah kehilangan akal sehatnya ketika tahu kalau Harry telah pergi.

Avery adalah yang menenangkannya dengan mengatakan kalau Harry akan kembali— jadi ia menunggu di halaman kastil tempat terakhir di mana Harry menghilang.

Meskipun Harry telah berjanji bahwa dia akan kembali, tetap saja kata-kata itu tidak bisa menjamin keselamatannya.

Dan tepat di mana malam menjelang dan bulan bersinar terang di atasnya, Harry tiba-tiba saja muncul membuat emosi yang memuncak dalam dirinya mereda dan segala macam hal yang tidak masuk akal— yang telah direncanakan dalam otaknya sirna begitu saja ketika matanya menangkap mata hijau emerald yang tidak asing itu.

Orion ingin memeluknya saat itu juga, tapi harga dirinya yang tinggi dan sisa-sisa kemarahan yang masih membekas dalam hatinya telah mencegah dirinya untuk lari dan memeluk erat Harry.

Meskipun pada akhirnya ia menyerah pada sentuhan yang dilakukan oleh Harry. Dan memaafkannya dengan perjanjian sepihak yang dilakukan oleh Orion dengan mengatakan, "jangan pergi." Secara tersirat.

Walaupun Harry telah kembali kepadanya, kelelahan yang ia alami tidak serta-merta membuatnya bisa tertidur begitu saja. Sehingga membuatnya terjaga sepanjang malam sambil memperhatikan wajah manis Harry yang sedang tertidur dan Orion tidak bisa menahan terbentuknya sebuah senyuman di bibirnya ketika memikirkan bahwa ia bisa melakukan ini setiap hari, esok, lusa, dan selamanya.

Saat Orion sedang mengelus pipi Harry sebuah tangan yang tidak asing meraih pergelangan tangannya dan menjalin jari-jari mereka bersama.

Kedua mata hijau itu telah menampakkan cahayanya kembali, "pagi. Aku tidak tahu kalau hobimu adalah memperhatikan orang lain tidur."

Orion menyeringai, "hanya berlaku untukmu."

Masih memainkan helaian rambut Harry yang berantakan, Orion kembali tenggelam dalam pikirannya memikirkan ini dan itu, sampai tidak menyadari kalau tunangannya sudah menatapnya sedari tadi dengan ekspresi penuh tanda tanya.

"Ada yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Harry.

Orion berkedip dan menatap matanya, "apa yang terjadi pada Tom Riddle?" Tanyanya penasaran karena bagaimana pun Harry telah kembali dengan selamat tanpa terlihat bahwa dia baru saja terlibat dalam sebuah perselisihan.

"Kau benar-benar ingin tahu?"

"Ya." Balasnya benar-benar menginginkan jawaban yang tepat.

Harry menghela napasnya, membenamkan kepalanya di dada Orion, membuka mulutnya dan mulai bercerita.

___________________

Harry telah menjadi Master of Death tepat sebelum kematian menjemputnya dan ia telah menerima kematiannya di tahun ke-5 nya bersama dengan Sirius. Karena bagaimana pun kematian tidak pernah menjadi ketakutannya seperti yang dialami oleh Voldemort.

Mata hijaunya sedari tadi tidak lepas dari sosok Tom Riddle yang terduduk di hadapannya. Tangan kanannya masih tergenggam erat olehnya. Meskipun perlahan-lahan mulai layu dan kehidupan yang dimiliki oleh Tom Riddle mulai meninggalkan tubuhnya.

Harry telah mengambil sihirnya dan jiwa yang dimiliki olehnya. Sehingga tidak menyisakan apa-apa kecuali tubuh kosong tidak bernyawa— tanpa jiwa.

New World, Same ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang