Epilogue

1.6K 142 10
                                    

Warning! Buat epilog saya naikin sedikit ratingnya dari T jadi agak menyerempet ke M, jadi buat yang masih di bawah 17, bisa skip oke?

Tapi jangan terlalu berekspektasi tinggi nanti kecewa.

Hope you like it, happy reading!

________________

Terdengar suara tawa riang di ruang tamu Grimmauld Place yang berasal dari anak laki-laki berusia lima tahun yang sedang memeluk kaki ibunya— begitulah panggilan Sirius Orion Black pada sosok yang telah melahirkannya.

Sirius menyadari kalau ibunya berbeda sejak ia berusia empat tahun karena ayahnya— Orion Black telah menjelaskan kepadanya ketika ia bertanya mengenai ibunya setelah terganggu dengan ucapan anak manja dari keluarga Malfoy, tentang kalau ibunya adalah seorang carrier— satu-satunya setelah ratusan tahun berlalu dan merupakan sebuah berkat yang luar biasa.

Sirius memanggil Lucius Malfoy anak manja karena meskipun dia lebih tua darinya. Lucius merengek dan mengadu pada ayahnya ketika ia mengerjainya dengan memanterai rambut pirang kebanggaannya itu menjadi warna merah muda.

Setelah mendengar hal itu, ayahnya memarahinya dan melarangnya bermain dengan sapu hadiah ulang tahun dari ibunya selama dua hari— yang awalnya lima hari setelah ibunya membujuk ayahnya untuk meringankan hukumannya.

Ibunya— Hadrian Black nee Peverell adalah yang terbaik karena memanjakannya dan tidak pernah melarangnya untuk melakukan hal yang ia suka. Seperti ketertarikannya pada beberapa barang muggle yang tidak dimiliki oleh anak berdarah murni lainnya.

Pernah beberapa kali ibunya memintanya untuk memanggilnya dengan sebutan lain seperti ayah atau papa, tapi Sirius yang ternyata telah mewarisi sifat keras kepala dari ibunya itu menolaknya mentah-mentah dan tetap memanggilnya dengan sebutan ibu.

Saat ini ibunya sedang menggendong adik laki-lakinya yang berusia tiga tahun, Regulus Arcturus Black yang sedang tertidur dalam pelukan ibunya. Adiknya begitu terikat dan manja dengan ibu mereka bahkan dia menolak untuk tidur jika ibunya tidak memeluknya sampai dia tertidur.

Sirius memandang iri adiknya tapi segera perasaan iri itu hilang ketika melihat wajah manis adiknya yang sedang tertidur, membuatnya ingin melindunginya dari apa pun yang ada di dunia ini.

Seperti contohnya dari bibi mereka— Walburga.

Sirius tidak menyukai ketika makhluk jelmaan banshee itu— ya, banshee itu adalah sebutannya untuk bibinya setiap kali ia berteriak akan sesuatu yang tidak dia suka. Ketika ibunya mengetahui nama panggilan itu, ia sama sekali tidak memarahinya dan malah tertawa lalu mengatakan, "pastikan bibimu tidak mengetahuinya, Siri." Dan ia hanya akan mengangguk paham sambil tersenyum lebar.

Ia memperhatikan Regulus yang mulai terbangun dan mengerjapkan matanya berkali-kali. Baik Sirius atau pun Regulus sangat mirip dengan ayah mereka. Tidak mengerti kenapa mereka berdua bisa menjadi persis seperti cetakan ayahnya dan hanya sedikit sekali bagian dari dirinya yang mirip dengan ibunya.

Sedangkan Regulus memiliki lebih banyak fitur ibu mereka daripada saudaranya, tapi tetap fitur ayah mereka lebih mendominasi.

Memikirkan hal itu, Sirius jadi membayangkan memiliki adik lagi, tapi adik perempuan, ia membayangkan adik perempuannya yang memiliki mata hijau cemerlang seperti ibunya.

"Pasti sangat cantik." Pikirnya.

Sirius duduk di samping ibunya dan adiknya yang masih enggan untuk menjauh dari pelukan ibunya walaupun sudah bangun.

"Regie, kau harus bangun sebentar lagi sepupu kalian akan datang." Regulus bergumam, tangannya yang kecil mencengkeram kemeja depan Hadrian erat.

"Apa kami tidak bisa pura-pura tidur dan melewatkan pertemuan membosankan itu, ibu?" Tanya Sirius mendongak menatap mata hijau ibunya.

New World, Same ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang