_____________
Matanya terbuka dengan perlahan, menatap langit langit sebentar sebelum kepalanya ia putar ke arah kiri sekedar ingin tahu siapa yang ada disana
"... Aku rasa bisa, tapi aku tetap harus ijin pada Jisung aku takut dia merasa tidak nyaman"
Samar samar didengar oleh Jisung, disana ada Minho —alpha tinggi yang sedang duduk di kursinya menghadap ranjang kecil punya Yunyun dengan sebelah tangan yang sibuk bergerak di dalam sana. Sepertinya, Minho sedang mengelusi si kecil, perkiraan Jisung
"Ya ya, aku meng —Oh? Ji sudah bangun?"
Ia menyambut pertanyaan itu dengan anggukan lemah dan dengan senyuman simpul untuk pria disana sebelum dia berusaha untuk duduk bersandar di kepala dash board ranjangnya.
"E-eh sebentar aku bantu" Minho segera berdiri dan bergerak cepat membantu Jisung untuk duduk dan membantu pria kecil itu memperbaiki selimut besarnya. Menarik benda itu sampai sebatas dadanya
"Lix, nanti aku hubungi lagi, oke?" Ujarnya pada seorang lewat telpon genggamnya. Ia pun perlahan duduk diatas ranjang yang sama dengan Jisung setelah telpon genggam miliknya ia masukkan ke dalam saku celananya.
"Bagaimana? Apa masih ada yang sakit? Sudah lapar ya?"
Jisung menggeleng lemah sambil tersenyum, "Semenjak kamu disini, yang aku lakukan hanya makan dan tidur" Minho mengangguk setuju, lalu menggaruk tenguknya yang tidak gatal. Sedikit merasa bersalah, rasa rasanya dia terlalu berlebihan "Maaf kalau aku berlebihan"
"Hahaha bukan begitu, aku hanya senang. —Maksudku, entah sudah berapa lama aku tidak melakukan hal ini secara berulang"
Suasana mendadak berubah ketika raut wajah Jisung berganti dengan Minho yang menatapnya lamat lamat. Jisung kemudian tersenyum tipis memandang ke depan, seperti sedang menerawang sesuatu di depan sana.
"Aku hanya akan bangun pagi pagi sekali, berangkat bekerja dan pulang larut. Istirahat sebentar sambil mengerjakan sisa pekerjaanku, kemudian sebelum matahari menyapa, aku harus kembali berangkat untuk bekerja__"
Tangannya ia genggam sendiri, saling bertautan seakan memberi kekuatan untuk diri sendiri, "Sempat berpikir untuk apa aku hidup kalau nyatanya aku tidak seperti orang yang hidup. Apa aku ini robot? Haha" Ia tertawa hambar, ya.. setidaknya begitu yang dapat ditangkap oleh Minho
Didetik kemudian, matanya ia lempar pandang kearah Minho yang masih setia memandanginya dari jarak yang tidak terlalu jauh "Tapi kemudian hari itu datang saat kamu menawarkan kehidupan untuk kami" Pandangannya perlahan berpaling dan jatuh pada ranjang di ujung sana. Matanya menatap haru ranjang disana karna nyatanya, dari tempatnya ini dia tidak dapat melihat dengan jelas Yunyun disana. Tapi dia yakin, si kecil pasti sedang tidur dengan nyaman
"Aku tidak tau bagaimana harus menjelaskan perasaanku saat ini, tapi yang jelas __" Jisung kembali menatap Minho, bahkan senyumannya kini sudah terkembang "Kamu orang yang baik, terimakasih"
Deg
—Benarkah?
"Oh haha maaf kalau aku terlalu bawa perasaan ya.. Hahaha" punggung tangannya dengan cepat mengusap pipi sebelah kanannya yang ada jejak air mata disana. Padahal sedari tadi dia sudah menahan mati matian agar tidak lagi menangis, tapi tetap saja..
"Maaf akhir akhir ini suasana hatiku sedikit sendu? Hiikss.."
Minho kemudian tersenyum, menatap haru Jisung. Tangannya kemudian bergerak perlahan lalu mendarat diatas kepala si kecil Jisung. Tangan itu bergerak lembut, mengusak pucuk kepala itu sampai sampai Jisung merasa nyaman terlihat dari kedua matanya yang terpejam dan senyumannya yang terkembang
KAMU SEDANG MEMBACA
OMEGA [MINSUNG]
FanfictionKini, hidupku bukan hanya berbicara tentangku saja -Han Jisung Semua bermula dari ketidaksengajaan yang membawa mereka melihat bahwa hidup itu tidak terlalu buruk .MinSung. .SKZone. .Homophobic WARN.