KEENAMBELAS

137 17 2
                                    

_________________________


Tidak terasa, waktu sudah berjalan 3 hari sejak ia pulang dari rumah sakit dan itu berarti sudah satu minggu lamanya sejak kejadian pembunuhan itu

Kini, Jisung sedang bersama Felix dikediaman rumah Minho. Mereka baru pulang dari pemeriksaan saksi. Tentu Jisung tidak pergi sendiri, dia ditemani oleh paman Seungmin sebelum ia kembali ke butiknya dan Minho sebelum ia pergi ke kantor

"Apa sudah lebih baik Ji?"

Jisung mengangguk, "Ya, terimakasih Felix. Kamu sangat baik.."

"Tentu saja, kita sebentar lagi juga akan menjadi saudara kan?"

"Saudara?" beo Jisung

"Haha lupakan —Oh ya Ji, terimakasih karna sudah mau bercerita semuanya. Bukan hal mudah untuk bisa terbuka tentang masa lalu yang gelap pada orang lain"

Benar, Jisung membenarkannya. Sudah hampir satu jam lamanya, Jisung bercerita tentang apa yang sudah dia alami selama ini. Entah bagaimana, tapi Felix berhasil membuatnya merasa sangat nyaman dan aman. Tidak ada keraguan sedikit pun pada dirinya untuk menceritakan semuanya

"Kita kan sudah menjadi sahabat, bukan? Jadi aku seharusnya tidak usah sungkan.."

Felix membenarkan lagi. Dalam diam, Felix berjanji pada dirinya untuk membuat Jisung menjadi bagian dari keluarga ini. Tidak mau melepaskan Jisung. Dia anak yang baik, tidak seharusnya diperlakukan seperti yang ia alami dulu

"Waktu aku mendengar dari kak Binie tentangmu, aku sedikit tidak setuju pada keputusan kak Minho untuk menyelamatkanmu"

Deg

Jisung jadi merasa tidak enak hati

"Yah, aku mau berkata jujur —Kak Minho sudah melalui kehidupan yang begitu panjang dan sulit juga, dan aku adalah salah satu saksinya"

"A-ah.. apa kehadiranku s-semakin memperburuk Lix?"

Matanya menyoroti ekspresi Felix yang hanya tersenyum. Tak kala itu membuat Jisung semakin penasaran

"Awalnya aku berpikir seperti itu, tapi ternyata tidak. Jisung justru membuat kak Minho lebih berwarna"

'Serius?' Batin Jisung

"Aku tidak mau menjelaskan lebih dari ini, tapi yang pasti kak Minho tidak pernah seperhatian dan sepeduli ini pada siapa pun kecuali keluarganya sendiri___" Felix menatap mata Jisung, tepat di netra matanya

"Kamu harus percaya, kalau kak Minho orang yang baik. Dia tulus ketika sudah berjanji pada dirinya, aku tau benar bagaimana kak Minho karna kami dulu bersama sama sejak kecil"

"Oh ya?"

Felix mengangguk, "Dulu kami bertiga selalu bersama kemana mana sampai pada akhirnya kak Binie sewaktu SMA mengajakku untuk berpacaran dengan bantuan kak Minho tentunya" Matanya berbinar dan sedikit lucu mengingat bagaimana saat dulu, dimana mereka tidak memusingkan hal lain seperti saat dewasa ini

Tidak tau lebih banyak, tapi Jisung tau pasti kalau mereka sangat dekat. Seandainya, sejak dulu mereka bertemu.. pasti Jisung sangat bahagia

"Jisung harus jaga kesehatan ya, supaya nanti diacara tunanganku kita bisa bersenang senang bersama!" Teriak heboh Felix sebelum dia memeluk Jisung yang masih kebingungan

"Tunangan? Felix mau tunangan? Dengan kak Changbin?"

"Tentu. Sama siapa lagi? Kalau bukan dengan kak Binie, aku bisa apa?"

Terlihat sekali bagaimana Felix sangat menyukai Changbin. Setiap kali nama itu terucap, mata Felix akan berbinar dengan raut wajah yang berseri. Sebesar itu pengaruh cinta pada seseorang, pikirnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OMEGA [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang