KESEBELAS

247 26 8
                                    

_______________



Hal yang paling Minho takuti adalah, ditinggal pergi. Hal itu membuatnya menjadi seorang yang tidak peduli pada orang sekitar karna takut akan rasa nyaman dan pada akhirnya susah untuk melupakan, terlebih lagi untuk melepas.

Tapi semua perlahan berubah, ketika dia bertemu dengan seorang omega kecil yang terguyur air hujan bersama seorang bayi kecil dalam balutan selimut besar. Dia tidak tau kalau semua akan berubah, termasuk dirinya. Tidak pernah terpikir olehnya sampai sejauh ini

"Kak Minho?"

Deg

"Ji?"

Sadar akan perkataannya yang terlalu lancang, buru buru Jisung menundukkan kepalanya dengan rasa takut sambil bibir kecilnya bercicit meminta maaf. Sedangkan Minho —Dia masih mematung, menatap lekat dengan warna merah di telinga sampai pada lehernya

"Maaf Minho ssi.. Dari tadi, a-aku sudah memanggilmu tapi tidak ada jawaban. A-akhirnya aku memanggil dengan sebutan —Agh! Intinya maafkan aku!"

"Hahaha.. Kenapa harus panik?"

Jisung mengerjapkan kedua matanya, melihat Minho menatapnya dengan teduh. Ada secercah senyuman yang kemudian menyusul ketika Jisung melihat pria dihadapannya tersenyum juga kepadanya

"Aku sudah pernah bilang, jangan sungkan. Kalau kamu nyaman, panggil kak Minho juga bukan masalah"

Deg

'Kak Minho! Bisa diam tidak sih? Jangan begini.. Jisung malu..' Jisung meringis dalam hati. Menyesal karna terlalu lemah hanya karna Minho yang tersenyum dan memintanya untuk memanggilnya dengan sebutan Kak Minho. Jisung merasa Minho jahat, karna selalu membuatnya tidak tenang.

"Kenapa diam, Ji?"

'Jadi aku harus gimana kak? Arghh!' Jisung mulai gila dalam pikirannya

"Ji?"

"O-oh iya kak.. Aku mau ke kamar mandi. Udah di ujung, —aduh.. Aduh"

"Sini, aku bantu"

Sreet

Jisung berusaha mati matian agar suara degupan jantungnya tidak sampai terdengar oleh Minho, bisa malu dia.

Disisi lain, Minho dengan telaten membantu Jisung untuk sampai ke depan kamar mandi, perihal selang infus di punggung tangannya membuatnya lebih berhati hati menolong Jisung.

Tap

"Kita sampai__" Ucap Minho "Apa perlu aku menema—"

"TIDAK!"

'Jisung bodoh!'  Dia yang menolak, tapi dia juga yang panik "A-aku, maksudku tidak perlu repot menemani. Aku bisa sendiri haha" Jisung buru buru masuk, meninggalkan Minho yang masih diam menatap segala tingkah Jisung sampai dia menghilang dari balik pintu

Pintu itu tertutup dengan cepat, dan Minho tanpa sadar tersenyum memandangi pintu itu, diam diam tertawa renyah dengan segala pemikiran anehnya.

_OMEGA_

Kini, Jisung sendiri di ruangannya. Minho permisi sebentar meninggalkannya karna ada hal yang harus ia urus sebentar.

Dengan perginya Minho, Jisung merasa ada yang aneh. Entah bagaimana Jisung bisa menjelaskannya, tapi yang jelas ia merasa kesepian karna ketidak-hadiran Minho. Dia sendiri, bahkan YunYun juga tengah tidur sekarang

OMEGA [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang