KEEMPATBELAS

185 22 2
                                    


___________________

"Saya mau, kamu cari tau semua tentang Han Jisung. Siapa keluarganya, dari mana asal usulnya. Saya tidak mau ada yang tau tentang ini"

"Baik tuan, serahkan pada saya"

Setelahnya, pria itu berjalan menjaug, pergi meninggalkan tuannya sendirian di halaman belakang rumah yang besar itu.




Jisung, ia tampak gembira sekali bahkan saat matanya sudah terbuka. Sempat terjadi kegaduhan, karna Jisung yang tanpa sengaja tersandung oleh lengan besar Minho yang tertidur di bawah

"Kamu terlihat gembira sekali.."

Tentu saja Jisung menyetujuinya. Dia mengangguk dengan semangat, membenarkan itu

"Aku sudah ingin kembali ke rumah, bersama Yunyun juga!"

Minho merasa hangat di hatinya. Sekali pun, yah tidak akan bersama disetiap waktu, tapi setidaknya ia masih bisa menemui mereka jika dia ingin

"Tapi sebelum sampai ke rumah, jangan lupa kalau kita akan mampir ke toko bayi untuk membeli perlengkapan Yunyun dan untukmu juga ya, Ji"

Lagi dan lagi, Jisung mengangguk saja. Awalnya dia menolak, tapi selanjutnya Minho memaksa. Dia mengancam kalau tidak mau, maka Jisung tidak akan dibelikan kue keju terenak di sejagat Onands. Hufft.. bagaimana Jisung bisa menolak? Lagipula, Jisung juga bersyukur karna memang dia tidak memiliki apa pun untuk dirinya apalagi untuk Yunyun

"Hm.. kak Minho, boleh aku bertanya perihal Yunyun?"

"Tentu. Ada apa?" Tangannya masih sibuk mengemasi beberapa dokumen dan barang barang milik Jisung ke sebuah tas besar yang sudah dibawa keluarganya kemarin

"Apa, ehm.. hasil tes DNA Yunyun sudah keluar?"

Deg

Minho bersyukur kalau kini dirinya membelakangi Jisung, karna sebenarnya dia sedikit panik. —Maaf Ji, kakak harus berbohong

"Belum Ji.. —Maaf ya, karna hasil tesnya belum keluar juga"

"Ah.. haha tidak apa apa kak, aku hanya ingin tahu hehe. Makasih kak Minho!"

Minho berbalik arah, dia bertemu tatap dengan Jisung yang tersenyum manis sekali. "Iya, sama sama —Minum susunya itu, jangan sampai bersisa ya biar cepat besar"

Yang diajak bicara berdecak cemberut. Emang dia masih bayi apa? Segala masih dikasih minum susu lagi. Tapi begitu pun, dia tetap meminum bahkan menghabiskannya

••

Hari menjelang siang, dan kini mereka sudah bersiap untuk beranjak dari tempat mereka. Jujur, Jisung masih merasa takut untuk melangkah keluar dari tempatnya sekarang. Bayang bayang pembunuh itu masih terus menghantuinya

"Kalau masih belum siap, tidak apa. Kita tunggu beberapa menit lagi sa—"
"Tidak kak.. Aku sudah siap kok.."

Merasa tidak yakin, "Benar tidak apa?"

"Iya, aku memang harus keluar dari sini juga kan? Hehe"

Puk

Puk

Minho menepuk lembut pundak Jisung yang ia rangkul dengan sebelah tangan kirinya untuk memberi efek ketenangan. Ia memberi senyuman hangat agar Jisung lebih mempercayai perkataannya bahwa semuanya baik baik saja

OMEGA [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang