Disclaimer!
• Cast akan bertambah seiring berjalannya cerita.
• Perhatikkan setiap latar cerita.
• Komentar sesuai alur cerita.Happy Reading!
***
Dua hari sudah Ael di rawat di rumah sakit. Dua hari pula, Reinal absen ke kantor. Maka dari itu, kedatangan Eros siang ini membuat Reinal sedikit kelimpungan tapi tetap terlihat tenang.
“Jelaskan ke Papa, Reinal.” Cerca Eros sembari melihat seorang anak kecil yang lucu dan menggemaskan sedang bermain robot-robotan di atas karpet bersama Gara dan sesekali melirik ke arahnya sambil tertawa kecil.
“Namanya Gavrael. Seminggu yang lalu, Reinal temuin dia di sekitaran kampus. Reinal tolong dia karena hampir ke tabrak sama pengemudi bodoh. Lalu, Reinal bawa ke rumah sakit untuk dicek lukanya, dan minta Gara cari tahu identitasnya. Besoknya, Reinal kembalikan dia ke Panti Asuhan Mulya. Is it clear?”
Eros menggeleng samar, “Gak, bukan itu, Reinal. Kenapa dia manggil kamu dengan sebutan papa?”
Reinal mengedikkan bahunya dan melihat Ael sekilas yang ternyata sedang menunjukkan bahwa dinosaurus yang ada digenggamannya itu sedang terbang.
“Papa jangan berasumsi negatif. Reinal gak pernah macem-macem. Ael manggil papa pun, itu secara refleks karena Reinal peluk dia waktu dia ketakutan.”
“Terus itu apa?” tanya Eros seraya menunjuk beberapa berkas yang ada di meja.
“Berkas-berkas persyaratan adopsi. Reinal akan adopsi Ael.”
Eros memijat pangkal hidungnya. “Rei, kamu tau Kakekmu seperti apa, kan? Papa gak akan larang. Tapi seenggaknya kamu bicarakan dulu ke Kakek dan Mamamu. Terlebih lagi untuk mendapatkan marga Pradipta itu gak mudah.”
“Reinal tau, Kakek gak akan setuju kalau gak ada hubungan darah.”
“Kamu tau itu.” Kata Eros.
“Soal Kakek, biar Reinal yang bicara. Intinya Papa dan Mama mau terima Ael, kan jadi cucu kalian?”
Eros menghela napasnya, “Papa akan pastikan, Mamamu pasti akan dengan senang hati menerima Ael. Selain itu, kalau kamu sanggup mengurus dan mendidiknya, Papa gak masalah, nanti biar Papa dan Mama bantu mengurus Ael juga.”
“Terima kasih, Pa.” Ucap Reinal lalu Eros merangkul serta mengusap pundak Reinal.
“Sudah waktunya Papa memiliki cucu, jadi Papa yang harus berterima kasih pada kamu.”
Reinal tersenyum kecil lalu bergumam. “Gavrael Pradipta.”
Tanpa disadari, Ael berjalan menghampiri Reinal. “Papa!”
Reinal tersadar lalu merespons panggilan Ael, “Ada apa, Ael?”
“Emm, kata Om Gala, Ael udah cembuh. Telus kalo udah cembuh, belalti Ael pulang ke panti?”
Reinal langsung menatap tajam Gara yang sedang cengengesan di ujung sana. Lalu, Gara berucap, “Ampun, Mas. Gak gitu maksud saya.”
“Ael mau ikut pulang ke rumah Papa?” Lantas Ael yang kini sudah berada di pangkuan Reinal pun mengangguk antusias. “Nanti di sana Ael bisa main sama Papa, Om Gara dan Opa.”
“Opa?” Raut wajah bingung Ael membuat Eros tertawa kecil.
“Ini Opa, Opanya Ael.” Kata Eros.
“Opa itu apa, Papa?” tanya Ael gemas.
“Opa itu, Papanya Papa, jadi kamu panggilnya Opa, ya?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Home [PINDAH KE FIZZO]
Romance[PINDAH KE FIZZO DENGAN JUDUL: GRAZIE A TE] [SEQUEL REINALSARAH] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Nama, karakter, tempat, dan peristiwa dalam cerita itu adalah fiksi. Cover: [Cr: Pinterest] Definisi rumah bagi Sarah itu adalah Reinal. Satu-satunya yang sed...