Disclaimer!
• Narasi harap dibaca juga, agar paham alur dan karakter tiap tokoh.
• Abaikan time stamp
• Komentar sesuai alur cerita, jangan bawa cerita lain.
• Aku lebih suka kalian komen tentang apa yang kalian rasain setelah baca ini, ketimbang komen hanya 'next' or 'lanjut' or 'cepetan next'. I don't really like this comment. Karena tanpa kalian komen lanjut or next pun cerita ini bakalan tetap dilanjutin sampai ending.Cerita ini diketik 6448 kata.
Happy Reading!
***
Sarah tersenyum ketika melihat wajah papanya pagi ini. Handoko terlihat sangat senang karena hari ini, hari keberangkatannya ke Bali, dan kembali ke rumah itu. Dua koper sudah disiapkan berisi baju-baju, serta barang-barang pria paruh baya itu untuk ia bawa kembali ke Bali.
“Sarah, papa sudah siap,” katanya dengan mengenakan kaos polo dibalut dengan jas berwarna abu-abu.
“Yaudah, yuk. Kita langsung turun aja ke bawah.”
Ayah dan anak ini sudah berada di dalam lift, tapi justru Handoko murung karena kembali mengingat Jordan yang masih mendekam di penjara. Ia kepikiran bagaimana nasib anaknya itu nanti.
“Sarah, papa khawatir sama Jordan.”
Sarah meraih tangan papanya, mengusapnya dengan lembut. “Soal Jordan papa tenang aja, Sarah bakalan tetap jenguk dia di lapas dan kasih makanan enak sama vitamin, biar Jordan sehat di dalam sana.”Ting!
Pintu lift terbuka, keduanya berjalan dan sudah menginjakkan kaki di lobi sambil menunggu taksi. Namun, sudah beberapa menit, taksi yang ia pesan tak kunjung datang. Selang beberapa waktu, Toyota Land Cruiser 200 berwarna hitam berhenti di depannya.
Kedua mata Sarah terbelalak ketika melihat Gara turun, rapi dengan pakaian kerjanya seperti biasa, ditambah memakai kacamata hitam serta alat komunikasi di telinganya, persis seperti di film-film.
“Gara?” gumam Sarah dalam hati.
“Selamat pagi, Pak Handoko. Selamat pagi, Sarah.” Sapa Gara yang kemudian nge-bow sebagai tanda menghormati. “Mari saya bantu kopernya untuk taruh di bagasi mobil.”
Sarah lagi-lagi tidak bisa memahami situasi ini. Reinal bilang, laki-laki itu akan berangkat ke Jepang di hari yang sama dengan keberangkatan papanya? Tapi kenapa Gara ada disini, dan... seperti berniat untuk mengantarnya ke bandara.
“Tunggu, Gara. Gue sama papa udah pesan taksi. Jadi, lo gak bisa main angkut koper papa ke bagasi.”
Drtt...
Drtt...
Drtt...Gara kemudian menunjukkan ekspresi menyebalkannya ketika mendengar ponsel Sarah mendapat notifikasi pesan dari seseorang. Sarah segera mengecek dan membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Home [PINDAH KE FIZZO]
Romance[PINDAH KE FIZZO DENGAN JUDUL: GRAZIE A TE] [SEQUEL REINALSARAH] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Nama, karakter, tempat, dan peristiwa dalam cerita itu adalah fiksi. Cover: [Cr: Pinterest] Definisi rumah bagi Sarah itu adalah Reinal. Satu-satunya yang sed...