Disclaimer!
• Cast akan bertambah seiring berjalannya cerita.
• Perhatikkan setiap latar cerita.
• Komentar sesuai alur cerita.Happy Reading!
***
Hari ini, Reinal sepertinya terpaksa harus lembur. Karena ia libur tiga hari, untuk menjaga Ael. Anak itu kini sudah sembuh dan kembali ceria. Agendanya hanya boleh bermain dengan Nena dan juga Bi Marni di rumah.
Ponselnya berdering. Ternyata Angel menghubunginya via panggilan video, Reinal mengusap layar HPnya dan langsung terhubung dengan Mamanya di seberang sana.
“Papa! Papa! Emm, Ael boleh, ya, main di lual? Di taman aja deh, coalnya Ael bosen main lobot-lobotan telus.”
Lalu, Angel muncul dalam layar dan tersenyum. “Boleh, Rei? Soalnya kan, kamu juga belum ngizinin Ael pegang gadget kalo bukan kamu yang ngawasin.”
Reinal bimbang. Namun, sepertinya, Ael sudah rindu bermain di depan komplek bersama Nenanya dan juga salah satu anak tetangganya.
“Hm, tapi jangan sampe kecapekan.”
“Yeayyy holee! Nena kita boleh main cama Papa!”
Reinal tersenyum tipis melihat betapa bahagianya Ael ketika diperbolehkan untuk main di luar dengan Nenanya.
“Papa! Papa! Papa lagi apa deh? Macih lama keljanya, ya?”
Reinal kemudian mengarahkan kamera ponselmya ke arah layar PC miliknya. “Hm, masih lama. Ael main dulu aja sama Nena, ya.” Tanpa sadar sikunya menggeser kursor hingga terlihat foto Sarah yang sedang ia lihat sejak tadi.
“Papaaa! Itu Kak Cala ada di cana?!”
Sontak Reinal segera membalikan kameranya dan menekan ikon close pada layar PCnya.
“Papa kalo Kak Cala ada di cana, Ael kecana ni cama Nena ya.”
Reinal dapat melihat langsung wajah Angel yang kebingungan. “Kak Sarah gak ada di sini, Sayang. Udah, ya, Papa kerja dulu. Kamu kalo main inget waktu, oke?”
“Aight, Papa! Bye bye, captain!” kata Ael asal disertai dengan tawa menggemaskannya membuat Reinal ingin sekali cepat pulang dan bermain bersama anaknya.
“Bye, jagoan!”
Setelah panggilan videonya terputus. Reinal kembali mengarahkan mouse-nya kesemula. Netranya tak lepas, memandang foto Sarah yang sengaja Reinal simpan juga di folder khusus PCnya.
“Semakin hari, Ael semakin hafal wajah kamu, Sarah. Padahal kalian belum ketemu.”
Tok!
Tok!
“Masuk.”
“Maaf, Pak. Ada teman bapak yang minta bertemu.” Kata Hanna—asistennya.
“Siapa?”
“Saya gak nanya namanya, sih, Pak. Tapi ciri-cirinya, petakilan, rambutnya sedikit keriting.”
Sepertinya, Reinal tahu, siapa yang datang bertamu ke kantornya siang ini. “Suruh masuk aja. Sama saya minta tolong sampein ke OB, untuk bikin minum, ya.”
“Baik, Pak. Saya permisi.”
Tak lama, pintunya kembali diketuk oleh seseorang yang merupakan tamunya tadi. “Masuk.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Home [PINDAH KE FIZZO]
Romance[PINDAH KE FIZZO DENGAN JUDUL: GRAZIE A TE] [SEQUEL REINALSARAH] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Nama, karakter, tempat, dan peristiwa dalam cerita itu adalah fiksi. Cover: [Cr: Pinterest] Definisi rumah bagi Sarah itu adalah Reinal. Satu-satunya yang sed...