bagian sembilan

2.7K 219 14
                                    

Ttok! tokk.. tok tok..!

"Junghhhwan.. uhh udahh please.. nghhahhh udah yaaaㅡ ackhh!!."

Kepala Yoshi menabrak kayu tempat tidur sangkin kuatnya Junghwan mendorong miliknya. Junghwan yang tidak sadar pun langsung merendahkan tubuhnya untuk mengusap-usap kepala Yoshi yang sakit karena terantuk.

Dikarenakan tubuhnya yang membungkuk kedepan, otomatis Yoshi langsung merasakan dirinya begitu penuh. "Hnggghh.. Jㅡjunghwaaan."

Suaranya kian parau, Yoshi tak sanggup lagi hanya untuk sekedar memberontak dari pertahanan yang Junghwan berikan padanya. Pasrah dan hanya bisa mendesah kenikmatan.

Drrtt..

Perhatian Yoshi teralihkan pada hp milik suaminya yang bergetar di atas nakas, buru-buru Yoshi memeluk punggung Junghwan dan memindahkan posisi mereka menjadi ke tepi tempat tidur.

Akhirnya Yoshi bisa melihat bahwa seseorang baru saja menghubungi nomor suaminya, meski panggilan itu tidak terangkat tetapi yang penting Yoshi bisa menggunakan alasan itu agar Junghwan mau menghentikan permainannya. Setidaknya berikan Yoshi sedikit jeda.

"Junghhwanhh! stopphh nggh.. Ahhhngg ini sakitt uhhh.."

"Ngga.. ini nikmat, arghh!!."

Pada akhirnya Yoshi menyesal karena sudah mengasihani suami nakalnya, kalau tahu akan begini Yoshi pasti langsung pura-pura tidur aja ga perlu pakai jawab gumaman random Junghwan.

"Too deep.. Anghh!! Junghwaaannnhh please calm downn heunghh.."

"I'm sorry, i can't."

"Tapi itu temanmuㅡ haaa nghh... telepon! uhhukk hukk.."

"Siapa?" tanya Junghwan bete.

Dihentikannya pergerakannya sejenak kemudian meraih hp nya yang ia letakkan di atas meja. Sekarang Junghwan menyesal karena tidak antisipasi dulu kalau bakalan ada yang ganggu, tau gini hp nya tadi Junghwan atur silent mode. Sedikit terkejut, ternyata yang telepon itu adalah Haruto.

"Yangg.. si Haruto telepon, angkat gak nih?."

"Hah?? ngapain pagi-pagi telepon?"

"Ya ngga tau.. angkat gak?"

Pusing harus membagi fokusnya, Yoshi pun langsung mengangguk saja dan menepuk-nepuk pinggang Junghwan agar segera melepaskan miliknya dari dalam sana.

Karena mau angkat telepon, jadi ya Junghwan akhirnya menurut aja. Diletakkannya hp itu di atas selimut kemudian dengan perlahan ia memeluk tubuh Yoshi erat-erat, dilepaskannya kejantanannya dari lubang Yoshi yang mana seketika membuat tubuhnya gemetar hebat.

Tak lama Yoshi akhirnya merasa kosong juga, seperti ada yang diambil dari dalam dirinya. Sembari menunggu urusan Junghwan selesai, Yoshi ingin memanfaatkan kesempatannya untuk kabur ke kamar mandi.

Bagaimana tidak, Junghwan berhasil menggempurnya semalaman. Bahkan di saat Junghwan baru membuka matanya, ia langsung membangunkan Yoshi dan melanjutkan permainannya yang terjeda.

Namun, tepat di saat Yoshi ingin menurunkan kakinya ke lantai, Junghwan tiba-tiba saja menarik pinggangnya sampai sampai Yoshi merasa ia akan terbang. Untunglah Junghwan sigap memeluk pinggangnya di saat Yoshi hampir limbung kearah depan, saat itu pula Junghwan mendorong punggung Yoshi hingga ia menabrak lemari dan memberikan kesempatan bagi Junghwan memasukkan kembali miliknya kedalam lubangnya.

Yoshi terkejut. "AAHH JUNGHWANN SAKITT HHIKSS.."

"Hushh, nanti Haruto bisa dengar."

"BELUM KAMU MATIIN TELEPONNYA?!"

MUDA [Hwanshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang