bagian delapan

2.7K 251 27
                                    

Sudah bersiap untuk berangkat kelas, tiba-tiba saja Junghwan merasa perutnya mules. Awalnya ia coba untuk mengabaikannya, tetapi Yoshi malah mengambil kunci motor yang Junghwan pegang dan menyuruhnya untuk segera ke toilet.

Junghwan jadi panik sendiri, sekarang sudah jam tujuh kurang sepuluh tapi Junghwan belum berangkat dari rumah. Kalaupun dipaksakannya nanti nyalib nyalib di lampu merah, pasti tetap aja bakalan terlambat karena Junghwan belum tahu kapan hajatnya ini kelar.

Selagi menunggu Junghwan selesai dengan urusannya, Yoshi memutuskan untuk menghubungi ketua kelas Junghwan untuk menitip absen pada hari ini. Untung saja teman Junghwan itu baik, jadi ia bisa menitipkan absen Junghwan dikarenakan sedang sakit.

Yoshi khawatir, seminggu belakangan ini suaminya itu terus saja sakit-sakitan. Kepalanya yang mengalami Vertigo saja sudah cukup membuat Yoshi ikut pusing tujuh kepalang. Bayangkan saja junghwan masih 20 tahun tapi sudah terserang Vertigo, padahal Yoshi yang sudah mau jalan 23 malah sehat walafiat.

"Apa faktor genetik ya? mendiang Papa Junghwan yang sakit sakitan menurun ke anaknya."

Tapi Yoshi tidak mau suudzon ke mendiang ayah suaminya, maka selepas Junghwan keluar dari kamar mandi ternyata anak itu malah ketawa cengengesan.

Yoshi menaikkan satu alisnya curiga. "Kali ini kenapa?" kemudian Junghwan menghampirinya dan memeluk pinggang Yoshi agak kuat. "Btw aku udah telepon Dohyon, kamu dititipin absen hari ini."

"Hm.. kayaknya aku ga cocok minum Americano kamu yang kemarin itu."

"Hah? Americano yang mana? Aku ngga ada pesan itu, kamu jangan becanda ihh."

Dahinya mengerut bingung, kenapa Yoshi malah berkata begitu. "Americano yang kamu simpan di kantong pintu mobil itu bukan?"

"KAMU MINUM?"

"Iya, kenapa?"

Yoshi memijit pangkal hidungnya tidak menyangka dengan apa yang telah suaminya itu lakukan. Pantas saja kalau perutnya Junghwan mules, soalnya itu minuman udah dia simpan dari malam waktu mereka main kerumah Mama.

Tapi ada satu hal yang buat Yoshi penasaran. "Memangnya waktu kamu minum ngga ada yang aneh, Hwan?"

"Gatau sih, aku minumnya sambil nonton pekob jadi ngga merhatiin."

"Junghwaaaaan!!"

"IYA MAAF."










ㅡ♡











"Enak banget ya kamu hari ini libur."

Junghwan mendongakkan kepalanya, memperhatikan kedatangan Yoshi yang membawa semangkuk keripik untuk ia makan.

Semenjak sakit, Junghwan jadi malas makan nasi. Tapi karena kebiasaan barunya itu Yoshi jadi ngga perlu ribet memasak sarapan, tapi kalau untuk makan siang nanti barulah dia tetap masak seperti biasa.

Yoshi mana mau dia berhenti masak. Mau Junghwan ancam pakai sewa art di rumah mereka, Yoshi juga bakalan tetap masak karena Yoshi paling ga bisa kalau di rumah itu duduk diam seperti tuan puteri.

Makannya Junghwan pun mengalah dan akhirnya ijinin isterinya itu buat kerjakan semua pekerjaan rumah asalkan Junghwan boleh bantuin.

"Aku ngga ngampus kan karena sakit, bukan karena liburan ke pantai."

"Aku mau ke pantai, Hwan.."

"Lha, gada yang ngajak."

"Ishh.." Yoshi mencebikkan bibirnya sebal. "Yaudah iya aku yang ngajak, akhir pekan kita ke pantai yuk? Aku bosan di rumah aja, suntuk banget."

MUDA [Hwanshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang