Rewrite My Heart 2 [TERSEDIA DI GRAMEDIA]

14. Mobil

HELLOOO

Jadi berapa batrai hp kalian pas buka part ini???

btw banyaj juga yg bener tentang mama sagara lolll

Yoo lezzgoo 130k readers!!

Psttt.... ✈️ 🇦🇺🦘👫👩‍❤️‍💋‍👨⏳🕰️5️⃣‼️(ayo yg bisa translate emoji language ini)

Soo here we goo, good night and happy reading, go fill all that paragraph! :D

[ Summer - Calvin Harris ]

яєωяιтє му нєαят

JAKARTA.

Sudah sampai di teras rumah Kiana. Tangan Sagara bergerak menjepit kedua pipi Kiana yang tidur di pahanya, menjadikan mulut cewek itu mengerucut seperti ikan.

Selama di perjalanan, kursi pengemudi diisi oleh Pak Dima yang membawa mobil, sedangkan kursi depan samping Pak Dima tidak berisi siapa-siapa, karna Sagara dan Kiana sama-sama berada di kursi penumpang belakang.

Dan selama beberapa jam tadi Sagara hanya duduk dengan punggung kursi yang diturunkan ke bawah karna Kiana mengantuk dan badan cewek itu menguasai hampir seluruh bangku mereka, ditambah lagi Kiana membuat paha Sagara menjadi bantal pribadinya.

"Don't. Wake. Me. Up." Kiana menekan tiap kata dari kalimatnya walau matanya masih tertutup.

"Go... udah sore, besok sekolah, hanya tiga puluh empat langkah lagi lo bisa tidur lebih nyaman sama bantal di kamar," ucap Sagara dengan suara serak karna dia juga mengantuk.

"But your thighs are my best pillow..." Setelah mengatakan itu, Kiana pun mendudukkan dirinya di kursi mobil dengan mata menyipit karna baru bangun, lalu kembali bersuara pada Sagara. "Ayo ke apart lo ajaa?!"

"No."

Pertanyaan yang Kiana sudah tahu jawabannya.

Kiana pun beralih menatap Pak Dima yang masih duduk menunggu di kursi pengemudi. "Pak, nyampenya harusnya jangan cepet-cepet dong???"

"Maaf, mbak..."

Kiana mengembuskan napas mendengar itu. Pak Dima tidak seharusnya minta maaf dan merasa bersalah, Kiana tahu Sagara setelah ini pasti akan menggelengkan kepala cowok itu diam-diam kepadanya, tanda jengkel karna Kiana salah dan tak wajar berkata seperti itu.