Rewrite My Heart 2 [TERSEDIA DI GRAMEDIA]

11. Olimpiade 6 | Agresif

HELLOO

Baju/dress/daster warna apa yang lagi kalian pake detik ini juga??

Jadi mau di part berapa Kiana Saga dan kita flight ke Aussie?? ✈️✈️

Lezzgooo komen di setiap paragraf dan sama-sama bantu aku ngetranslate dialog-dialognyaa yuk karna komen ak pasti tenggelamm! :D

So here we goooo, good night and happy reading! :D

Must play
[ Love Me Like You Do - Ellie Goulding
breathin - Ariana Grande]

яєωяιтє му нєαят

SANG capung besi meninggalkan permukaan.

Zayara Audy beserta seluruh peserta olimpiade tak bisa menipu diri tentang apa yang baru saja mereka lihat di atas udara. Dari bawah, semua terasa sangat nyata ketika siluet wajah dan bibir Sagara yang menempel pada bibir Kiana.

Semua terjadi begitu saja. Salah satu tangan Sagara lalu beralih menutup partisi yang memisahkan antara ruang collective control dan ruang kursi penumpang. Seharusnya sudah berakhir, namun sampai sekarang tak juga selesai karna Kiana tak dapat mengimbanginya.

Kiana kehabisan napas di atas pangkuan Sagara. Kiana lantas mencengkeram kerah kemeja Sagara untuk meminta henti, akan tetapi jemari kiri Sagara stabil berada di balik rambutnya, mengunci seluruh gerak yang Kiana kirim.

Kiana sungguh merasakan amarah dari deru nafas Sagara yang memburu.

Dari kecil Sagara tidak pernah bisa meluapkan emosinya pada kata-kata apalagi tindakan kasar. Hidup di keluarga berantakan dan penuh kacau, membuat Sagara kecil dan Sagara yang sekarang akan selalu mengalihkan rasa marahnya pada hal lain, seperti tidur atau bersembunyi di dalam lemari sepanjang hari.

Dan Kiana masuk ke dalam hidupnya. Sejak umur 3 tahun Sagara selalu merasa lebih baik setiap sahabat masa kecilnya datang, walau keluarganya semakin memburuk.

Melihat Kiana tepat di hadapannya yang menangis dan berteriak seperti tadi, membuat Sagara trauma, hilang akal dan lepas kendali atas dirinya sendiri.

Sekian menit kemudian, Sagara mengakhiri ciuman itu dengan nafas tak beraturan, "Fuck. This shouldn't happened." Kiana akhirnya merasakan udara, namun nafasnya tetap terengah-engah di paha Sagara karna terkejut. Semua terjadi terlalu tiba-tiba.

Sagara mendapatkan kembali kesadarannya. Nalurinya sebagai seorang pria, mengambil alih seluruh kendali Sagara pada tubuhnya sendiri, dan membawa mereka terlalu jauh.