Rewrite My Heart 2 [TERSEDIA DI GRAMEDIA]

35. Kiana Sharetta Villain Era

HIIII!

ak sadar kenapa lama update tuh karena wordsnya banyak bgt, bayangin hampir tiap part Rewrite My Heart 2 itu up to 4k-5k words, penulis lain tuh seribuan kata aja wakaka 🙂 jadinya tahun 2023 ini aku update hampir tiap hari lagi tapi dua ribuan words yaa :D

JADI LEBIH MENDING UPDATE SERING TP GA PANJANG, APA UPDATE LAMA TAPI PANJANGG?

Oke deh pokoknya harus baca sampe selesai soalnya ini bakal seruuu banget askskaksk.... apalagi endingnya kusampe kayak???!!😭🤩

Soo happy reading, jangan lupa vote comment yaa! :D

[ That's My Girl - Fifth Harmony ]

яєωяιтє му нєαят

ZANAN meletakkan piring keramik berisi makanan ke hadapan Sagara.

Masih jam 05.00 pagi namun Sagara tadi tiba-tiba mengatakan kalau dirinya lapar. Zanan melihat wajah Sagara saat makan kelihatan begitu lapar.

Padahal Zanan tahu bahwa semalam adalah pesta ulang tahun Kiana, namun tentu saja Kiana Sharetta hanya mementingkan dirinya sendiri, tak peduli dengan keperluan sahabatnya sendiri. Tentu lebih baik jika posisi Kiana diganti menjadi Zanan.

"Dari tadi gak ada yang datang?" tanya Zanan pada laki-laki yang dari tadi membantu rencananya.

"Enggak. Kayaknya lo bener nyusun ini dari lama."

Zanan tersenyum tipis lalu berjalan meninggalkan ruangan itu untuk mengambil sesuatu. Setelahnya, Zanan kembali ke dekat Sagara yang pikirannya hanya bisa tertuju pada Zanan Mayera seorang.

"Lihat kak, kita couple." Zanan mengambil tangan Sagara dan meletakkannya di pahanya sambil mencocokkan kedua pergelangan tangan mereka yang memakai gelang yang sama.

Dengan tatapan kosong Sagara menatap gelang yang ada di tangannya dan di tangan Zara. Sagara merasa sangat sulit, gelang itu mengingatkannya pada sesuatu, namun Sagara tak ingat apa pun bahkan dirinya.

Zanan mendekatkan wajahnya ke telinga Sagara saat cowok itu hanya diam saja di bawah kuasanya. "Kita kenal dari kecil. Kita sahabatan sejak umur tiga tahun. Bulan lalu kita jalan ke Australia berdua. Kita melakukan banyak hal. Ok?"

Sagara tak menjawab, dan lagi, dengan pandangan kosong cowok itu perlahan mengangguk mengakui perkataan Zanan.

"Good boy." Zanan duduk di samping Sagara, menikmati bagaimana rasanya dekat dan menguasai seorang Sagara Aiden, putra tunggal keluarga terpandang di Australia. "kakak mau dengar cerita gak?"