Babysitter (3/?)

9.4K 439 43
                                    

Ahra merasakan sesuatu yang lembut menyentuh lengannya, perlahan, kemudian lama-kelamaan, samar-samar dia juga mendengar namanya dipanggil berulangkali.

"Ahra.. Ahra.."

Gadis itu kemudian perlahan membuka kedua matanya, sadar dari kenyamanan tidurnya—dan dia langsung terkesiap saat mendapati sepasang obsidian sedang menatap dirinya lamat-lamat. Ahra refleks mengangkat kepalanya yang bersandar dan berjengit mundur, tatapannya bertemu dengan sepasang iris gelap milik Tuan Oh Sehun.

"Oh—"

Gadis itu linglung selama beberapa saat, memperhatikan sekelilingnya, kemudian menyadari kalau dia masih berada di kamar Artie, tidur bersandar pada salah satu sudut babycrib milik bayi laki-laki itu.

"Astaga, maafkan saya, Tuan Oh–" Ahra segera mengusap kedua matanya, berkedip beberapa kali mencoba menghilangkan rasa kantuknya. Tapi kemudian gadis itu tersadar kalau salah satu tangan Tuan Oh Sehun mqsih menyentuh lengannya dan belum berpindah dari sana.

Segera, Sehun menarik tangannya kembali, tersenyum pada gadis muda itu. Dia kini sedang setengah berlutut, masih dalam balutan pakaian kerjanya, baru saja membangunkan Ahra yang tidak sengaja tertidur selama menunggu dirinya dan Sooyoung pulang bekerja.

"Maaf karena aku mengejutkanmu," pria itu berucap, masih dengan senyuman tampan di wajahnya, "Sooyoung sudah menunggumu di bawah, Ahra," lanjutnya kemudian, membuat Ahra kembali menatapnya dan segera teringat kalau ada hal yang ingin Sooyoung dan Sehun bicarakan pada dirinya sore ini.

"Ah, benar," gadis itu sempat menoleh sesaat, melihat keadaan Artie yang masih lelap tertidur di dalam babycrib-nya dengan sebuah jumpsuit berwarna biru muda dengan gambar jangkar dan pohon palem itu. Dia terlihat masih begitu nyenyak tertidur.

"Maaf karena saya tertidur disini Tuan Oh, saya sungguh tidak sengaja," Ahra sekali lagi kembali berucap, pipinya memerah malu karena baru kali ini dia benar-benar tidak sengaja tertidur setelah menidurkan Artie beberapa saat lalu.

Sehun terkekeh sejenak, ikut memperhatikan Artie saat dia menjawab, "Kenapa meminta maaf?" dia berucap, "Aku tahu menjaga jagoan kecil ini sendiri seharian pasti melelahkan," dia melanjutkan. Sehun mengerti betul kalau anaknya itu sedang aktif-aktifnya saat ini, merangkak kesana kemari dan hampir berhasil melakukan langkah pertamanya kalau saja dia tidak memilih untuk kembali berguling lagi saat sudah berhasil mencoba untuk berdiri.

Terkadang Sehun berpikir kalau jagoan kecilnya itu memang sengaja tidak ingin bisa berjalan lebih dahulu agar bisa terus digendong kesana kemari oleh mamanya atau Ahra, atau bahkan dirinya yang sebenarnya agak jarang melihat Artie aktif setiap hari. Dia bahkan sudah berjanji kalau dia akan mulai mengurangi jam kerjanya di kantor agar bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengan putra tersayangnya itu.

Ahra terdengar tertawa canggung sejenak, dia kemudian bangun dari posisinya, merapikan pakaiannya kembali—untung saja hari ini Ahra memakai celana jeans, kalau dia memakai rok atau sundress, dia tidak tahu harus diletakkan dimana wajahnya karena dia sedikit ugal-ugalan saat tidur, dengan posisi yang benar-benar tidak anggun.

"Baiklah kalau begitu, saya.. turun ke bawah dulu Tuan Oh," Ahra kembali berucap, dan Sehun tersenyum kembali padanya, mengangguk.

"Iya, aku akan menyusul sebentar lagi," katanya kemudian. Ahra yang mendengarnya hanya mengangguk pelan, kemudian segera berlalu dari dalam kamar Artie, meninggalkan Sehun yang sedang memperhatikan dan mengusap pipi gembul Artie dengan penuh rasa sayang.

Sepeninggal Ahra dari dalam ruangan itu, masih sembari memperhatikan bagaimana pulasnya Artie tidur, sebuah senyuman terbit di wajah tampan Tuan Oh Sehun.

Babysitter • osh [ R/18+ ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang