episode 4

503 51 1
                                    

Setelah takemichi pulang dari kuil, dia langsung pulang kerumah, mengganti seragamnya lalu makan dan mengambil kunci mobil untuk pergi ke suatu tempat.

Setelah itu, takemichi mampir ke konbini dan membeli beberapa cemilan untuk dimakan didalam mobil nanti, takemichi juga sudah lama tidak merokok, jadi sudah terbiasa hidup tanpa nikotin yang membahayakan dirinya dimasa depan nanti.

"Hmm beli susu sudah, kripik kentang, sanack, permen dan umm...udah kayaknya" ucap takemichi sambil mengingat-ingat apa yang akan ia beli.

"Oh iya, air mineral untuk nanti minum"

Semua sudah takemichi beli, dia yang melihat didalam mesin pendingin ada bir ingin membelinya, namun dia tidak pandai minum.

Takemichi memutuskan tidak membelinya karena bagi anak SMP seperti dirinya mungkin tidak baik meminum yang beralkohol.

Walaupun dulu dia menjadi anak nakal, sekarang dia akan memperbaiki semuanya dan tobat.

"Sudah lama tidak ke tempat ini ya" ucap takemichi tersenyum.

Terlihat danau dengan berbagai macam bunga dan pepohonan yang rindang, serta ada juga Padang rumput yang luas dengan hijaunya daun.

Angsa putih yang berenang didanau dengan ditemani teratai putih yang sangat indah, cocok sekali untuk menenangkan diri untuk sementara.

Takemichi melangkah dengan membawa beberapa makanan yang tadi dia beli, lalu meletakkannya dibawah pohon yang sangat rindang dan sejuk.

Tempat itu tidak banyak yang mengetahui, maka dari itu kelestarian dan keindahannya terjaga.

"Sangat damai sekali, apakah kau tidak mau melihat keindahan alam ini dewa?" Tanya takemichi.

"Mungkin sekali kali aku bisa menemanimu bocah, agar kau tak kesepian" ucap dewa waktu.

"Terserah anda deh" ucap takemichi.

Yang awalnya hanya terdengar suara, sekarang nampaklah dewa waktu dengan wujud manusianya.

Takemichi menyajikan makanan ringan itu ke hadapan dewa waktu, tentu saja diterima baik oleh.

Mereka berdua menikmati keindahan alam disekitar mereka.

Pada waktu itu, takemichi merasa sangat nyaman sekali saat terkena hembusan angin yang membuat rambut takemichi bergoyang goyang karena angin nakal.

Melihat jika ada seseorang disampingnya, takemichi seperti tidak bersama seseorang, dia terlalu agung dan angkuh, dingin seperti es kutub selatan.

Bagaimana bisa bertemu dengan seorang dewa yang seperti ini, dia tidak asyik, takemichi sebenarnya sangat senang mempunyai teman, karena dia tidak banyak mempunyai teman, jadi dia mempunyai teman seperti dewa waktu disampingnya itu saja sudah cukup.

Sekiranya takemichi selalu berbicara agar tidak sunyi, hingga siang berganti sore.

Kini takemichi tengah mengemasi semua barang dan sampah yang telah dia makan tadi bersama dengan dewa waktu.

Skip

Keanehan mulai terjadi, disaat sampai dirumah, tidak ada seorang pun yang menyambutnya, rumahpun menjadi gelap karena penerangan yang belum dibuka sama sekali.

"Kemana semua orang ya?" Ucap takemichi heran.

"Ibu, ayah, masaki!" Seru takemichi memanggil orang tersayang nya itu.

Takemichi berjalan perlahan dan mencari saklar untuk dia hidupkan, disaat takemichi menghidupkan lampu tersebut, betapa terkejutnya jika keluarga nya telah bersimbah darah.

savior (Tokyo Revengers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang