Kini takemichi sudah diperbolehkan pulang, ibu dan ayahnya juga sudah melakukan aktivitas seperti biasanya.
Takemichi juga sudah mulai bersekolah karena kemarin dia tidak absen selama 2 hari.
"Ohayou takemichi kun" sapa siswi perempuan yang duduk disamping takemichi.
"Ohayou hina" jawab takemichi tersenyum cerah, hingga Hinata sendiri memakai kacamata hitam untuk menutupi silaunya senyuman takemichi, canda silau.
"Kudengar, rumahmu kerampokan ya takemichi kun, kau bahkan dirawat dirumah sakit karena terluka" tanya Hinata dengan nada khawatir.
"Oh, aku waktu itu tidak sempat melawan, jadi aku pingsan dan dirawat dirumah sakit deh" ucap takemichi.
"Untungnya, kau dan keluargamu tidak apa apa ya takemichi kun" ucap hina.
"Iya, kami semua selamat berkat adikku yang jago bela diri, lalu membawa yang terluka ke rumah sakit" ucap takemichi tersenyum.
"Oh iya, kau sudah sarapan takemichi Kun?" Tanya hina malu malu meong.
"Eee...sudah hina" ucap takemichi bersemu merah.
Sebenarnya, takemichi menyukai hina si kembang desa disekolah nya itu, namun takemichi tidak berani mengungkapkan perasaan nya, bahwa dia menyukai hina.
Setelah berbincang bincang bell masuk pun berbunyi tanda bahwa pelajaran akan dilaksanakan.
Skip.
Sepulang sekolah, takemichi bicara ke masaki jika dirinya ingin masuk ke dunia berandalan, namun masaki melarang takemichi untuk berurusan dengan berandalan.
Takemichi meyakinkan masaki untuk mengijinkannya jika dirinya sudah bisa bela diri.
"Nii Chan! Kau jangan melawanku! Kau bahkan sering dipukuli oleh pereman dan jika kau sering berhubungan dengan berandalan, aku takut jika kau akan dilecehkan oleh mereka karena wajahmu itu" ucap masaki yang masih memegang tangan takemichi.
"Saki! Tangan nii Chan sakit, jangan terlalu erat memegangnya!" Ucap takemichi sedikit meringis.
"Jika kau membantahku, aku tidak akan melepaskan tanganmu nii Chan! Bahkan seseorang tidak boleh sedikitpun menyentuhmu karena aku tidak ingin kau terluka lagi!" Ucap masaki membentak takemichi dengan meninggikan suaranya.
Tampak mata takemichi berkaca kaca karena bentakan masaki kepada takemichi.
"Nii Chan...aku tidak bermaksud untuk..." Lirih masaki melepaskan cengkraman tangannya dari takemichi.
Sebelum masaki menjelaskan semuanya, takemichi langsung berlari menghindari adiknya.
"Nii Chan..." Lirihnya
Disisi takemichi.
Takemichi langsung masuk ke dalam kamarnya guna menenangkan diri dan menyembuhkan tangannya yang tadi memerah.
Takemichi menangis, masaki berada diambang pintu menyaksikan sang kakak yang menangis, itu membuat masaki merasa sakit hati.
"Nii Chan...maafin saki, saki tadi hanya emosi" ucap masaki menyendu.
"Hiks...kenapa...hiks" tangis takemichi.
"Maafin saki, nii Chan saki terlalu emosi karena takut nii Chan terluka" ucap masaki.
"Aku mengerti, namun tanpa sadar kau telah menyakiti ku, kau tidak ingin membuatku terluka, namun kau juga menyakiti hati ku dek, apakah nii Chan tidak boleh memilih kehendak nii Chan sendiri? Nii Chan memberi tahu mu jika nii Chan akan bergabung untuk menjadi berandalan karena nii Chan ingin kau mendukung nii Chan" ucap takemichi.
KAMU SEDANG MEMBACA
savior (Tokyo Revengers)
Actiontidak ada deskripsi karena nggak tau harus nulis apa