Part 7

667 125 16
                                    

"Kau mau sarapan disini? Aku tidak memasak, Soo", Sooyoung mengendikan bahunya acuh dan mulai seenaknya mengelilingi rumah milik Taehyung. Tipe yang sama dengan interior yang kurang lebih. Sooyoung membulatkan matanya begitu ia membuka pintu kamar yang ia yakini adalah kamar milik Taehyung. Tangan kekar itu segera menutup kembali pintu kamar miliknya dan tersenyum kikuk. Ia sadar betul bahwa sebentar lagi ia akan diamuk.

"Minggir, Tae!", ujar Sooyoung tegas. Taehyung menggeleng keras kepala.

"Cepat!", pekik Sooyoung kesal. Taehyung mengalah dan menyingkir.

"Kau! Calon dokter macam apa yang berantakan begini! Astaga! Kau benar-benar! Bungkus makanan juga bisa langsung di buang ke tong sampah Kim! Tolonglah! Baju-baju kotor juga ada keranjang kan?", Taehyung sedikit memejamkan matanya mendengar dumelan dari Sooyoung untuknya.

"Tae! Cepat bantu aku! Jangan diam saja!", Taehyung menurut dan mulai berjalan mendekati Sooyoung dengan aura apinya.

"Kau benar-benar menge.."

"Baiklah Soo! Jangan mendumel lagi ok?", Sooyoung memutar bola matanya kasar dan menatap Taehyung kesal.

"Kau tahu bahwa aku tidak suka kamar yang kotor kan? Itu tidak sehat Tae. Jika kau sakit bagaimana?", dumel Sooyoung. Taehyung tersenyum kecil namun tangannya terus bergerak membantu Sooyoung untuk merapikan baju kotornya kedalam satu keranjang.

"Bukannya ada kau?", Sooyoung mengedipkan matanya beberapa kali.

"Apa maksudmu? Maksudmu aku cleaning service?",

"Bukan! Kau akan merawatku jika aku sakit",

"Astaga Kim! Yang masuk kedokteran itu kau bukan aku", Taehyung menepuk jidatnya penuh emosi dan mendengus kesal.

"Aku tak tahu kau memang bodoh atau berlagak bodoh! Menyebalkan", Taehyung berujar kesal begitu saja dan melengos pergi dari kamarnya meninggalkan tanggung jawab atas kebersihan kamarnya pada Sooyoung yang melongo tak paham dengan Taehyung.

Well, Park Sooyoung tingkat rasa pekamu payah sekali.

......................................................................

Sooyoung dengan perasaan hangatnya kembali menuju rumah sederhana itu. Setidaknya ketika ia datang kerumah ini perasaannya akan jauh menjadi lebih hangat.

"Nek! Joy datang", itu yang ia ucapkan ketika mendapati pintu rumah itu terbuka atau mungkin neneknya Lisa  lupa menutup rapat pintu utama pada rumah mereka. Namun matanya membulat mendapati sosok yang ia cari tengah terbaring tak sadarkan diri.

"Nek! Apa yang terjadi? Apa kau mendengarkanku?", Sooyoung berucap penuh rasa panik dan mencoba memeriksa denyut nadi dan nafas dari nenek tersebut.

"Bertahanlah!", Sooyoung dengan cepat menghubungi ambulance setempat.

Hanya dibutuhkan 5 menit hingga ambulance salah satu rumah sakit disana datang dan membopong tubuh lemah wanita tua tersebut.

Tepat ketika Sooyoung ingin memasuki ambulance tersebut, pergerakannya tertahan. Seorang pria dan Lisa berjalan beriringan dan terlihat kaget begitu mendapati sebuah ambulance terparkir didepan rumahnya.

"Joy.. kau",

"Nenekmu pingsan. Cepatlah naik", Lisa membulatkan matanya penuh kekhawatiran dan segera masuk kedalam ambulance tersebut.

"Apa yang terjadi Soo?", suara pria yang ia ketahui sebagai pria yang mengantar Lisa untuk pulang sore ini berucap padanya. Sooyoung tidak berniat menatap kearah wajah pria itu sama sekali.

"Bukan urusanmu. Lisa, hurry up!", Perlahan pintu ambulance itu tertutup membiarkan pria itu sendiri disana.

"Kenapa nenekku bisa pingsan?",

AMBITIOUS ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang