Part 2

740 134 23
                                    

"Tumben sekali hari ini kau mengajakku makan siang? Biasanya kau akan menempel dengan Taehyungmu itu kan", ucap Jennie begitu ia mendudukan mobilnya pada mobil milik Sooyoung. Sooyoung menghela nafas tak begitu suka dengan pembahasan yang keluar dari mulut milik Jennie.

"Bukan Taehyung ku lagi",

"Kalian bertengkar lagi? Kenapa lagi?",

"Taehyung melakukan pelecehan terhadapku!", tukas Sooyoung sebal. Jennie membulatkan matanya.

"Pelecehan? Kim Taehyung? Jangan mengarang Park Sooyoung!",

"Aku serius! Ia menciumku kemarin di rooftop!", Jennie terbahak saat ini.

"Oh ayolah! Hanya sebuah ciuman!", ucap Jennie blak-blakan.

"Tapi itu ciuman pertamaku!", pekik Sooyoung sambil fokus mengemudi.

"Berarti jika ini bukan ciuman pertamamu kau tidak masalah?", jawab Jennie.

"Bukan begitu Jen!", pekik Sooyoung kesal. Jennie kembali tertawa.

"Taehyung jelas sekali menyukaimu. Tidakah kau sadar? Sifatnya juga baik Soo", ujar Jennie dengan nada seriusnya kali ini.

"Aku tahu Taehyung baik. Hanya saja bagaimana jika aku dan dia harus berpisah? Maksudku berkencan dan putus. Aku tidak bisa lagi berkelana kesana kemari bersamanya", jelas Sooyoung.

"Itu yang kau takutkan?", tanya Jennie. Sooyoung mengangguk sebagai jawaban.

"Aku pikir yang kau permasalahkan adalah penampilannya Soo! Maaf atas asumsiku",

"Memang apa yang salah dengan penampilannya? Dibalik kacamata tebalnya, Taehyung memiliki hidung yang mancung! Wajahnya mulus", bela Sooyoung.

"Oh astaga! Cinta itu memang buta", ledek Jennie.

"YYA! KIM JENNIE!"

......................................................................

"Kau tidak ke rumah keluarga Park?", tanya seorang wanita berusia 40an itu pada Taehyung. Pemuda dengan kacamata tebal itu mendengus kesal.

"Tidak", wanita itu tersenyum kecil pada putranya.

"Kalian bertengkar lagi? Sayang... Dalam hubungan kekasih itu bertengkar adalah hal yang biasa",

"Kekasih apanya. Kami hanya teman, mom", jelas Taehyung sambil menyantap kimbab buatan ibunya.

"Kau yakin hanya menganggapnya seorang teman? Gadis secantiknya mau dekat dengan pemuda berpenampilan sepertimu..."

"Memang apa yang salah dengan penampilanku?", potong Taehyung kesal. Ibunya menepuk bibirnya sendiri dan terkekeh pelan pada putranya.

"Perlu diperbaiki sedikit", jawab ibunya ragu. Takut putranya tersinggung.

"Aku nyaman dengan penampilan seperti ini", jawab Taehyung datar.

"Eomma tadi pagi melihat Sooyoung berjalan dengan seorang pemuda super tampan. Kau tidak cemburu? Atau justru kalian bertengkar karna hal ini?",

"Kami tidak benar-benar bertengkar mom. Dia yang marah padaku",

"Karna kepindahanmu bulan depan ke London?",

Taehyung terdiam. Ia baru ingat bahkan ia tidak memberitahu kepergiannya pada Sooyoung sama sekali.

'Apa aku harus memberitahunya? Bukankah itu sesuai keinginannya? Dia memintaku untuk enyah dan aku menurut. Lebih baik aku diam saja'

......................................................................

Seluruh bangku ruangan pementasan itu terisi penuh. Sorot cahaya lampu pentas memancar penuh keindahan kearah panggung itu. Riuh sebuah tepuk tangan itu menggema dalam gedung ruangan tersebut. Sorak-sorakan pun turut berbunyi. Park Sooyoung sang penari utama tersenyum lebar penuh pesona. Membuat beberapa yang berada di sana sekali lagi terpukau dengan penampilannya. Namun hatinya entah mengapa tidak nyaman. Gadis ini teringat akan Son Wendy. Gadis malang yang ia celakai beberapa waktu yang lalu. Mata lentiknya juga mencari ke segala penjuru.

AMBITIOUS ( VJOY ) MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang